Rabu, 29 September 2010

INGIN JADI YANG TERBAIK

Kadangkala, terfikir betapa saya merasa diri saya wujud, adalah dengan kehadiran orang lain di dalam kehidupan saya.
Moga Allah izinkan saya menjadi yang terbaik, agar hidup saya bermakna.
Ya Allah, jadikanlah aku yang terbaik.
Dalam segala hal yang Kau izinkan aku ceburi
Dalam segala apa yang Kau beri aku jadi
Ya Allah, jadikanlah aku anak yang terbaik
Kepada kedua ibu bapaku yang Kau beri
Ya Allah, jadikanlah aku anak menantu yang terbaik
Kepada kedua mertuaku yang Kau anugerahkan
Jasa mereka takkan mampu kubalas
Selain Kau izinkan aku menjadi yang terbaik
Biar mereka terasa tenang dan puas.
Ya Allah, jadikanlah aku suami yang terbaik
Kepada isteriku yang Kau hadiahkan
Dia seorang yang amat baik untuk diberikan kepadaku
Maka jadikanlah aku orang baik dan sesuai untuk dirinya
Makbulkan doa ini
Kerana Kaulah yang memberi
Ya Allah, jadikanlah aku bapa yang terbaik
Kepada anak-anakku yang Kau lahirkan
Biar nanti mereka membesar menjadi yang terbaik
Menjadi saham aku bila berhadapan dengan Kau kelak
Ya Allah, jadikanlah aku abang yang terbaik
Kepada adik-adik aku yang telah Kau kurniakan
Aku tidak tahu apa lagi yang mampu menyenangkan mereka
Melainkan Kau menjadikan aku yang terbaik
Agar mampu melindungi dan memimpin ke syurga
Ya Allah, jadikanlah aku sahabat yang terbaik
Kepada sahabat-sahabatku yang telah Kau hadirkan
Ya Allah, jadikanlah aku anak murid yang terbaik
Kepada guru-guruku yang telah Kau berikan
Ya Allah, jadikanlah aku penulis yang terbaik
Di atas medan yang telah kau wujudkan
Ya Allah, jadikanlah aku ummat yang terbaik
Kepada Rasulullah SAW yang telah Kau utuskan
Sungguh malu diri ini menjadi ummat baginda
Dalam keadaan diri ini tunggang terbalik mengamalkan ajarannya
Maka bantulah aku dengan menjadi yang terbaik
Agar aku benar-benar mampu membumikan apa yang baginda bawa
Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang terbaik
kepadaMu Wahai Ar-Rahman
hanya kepada Kau aku berharap memohon segala permintaan
bukanlah terbaikku mampu membalas segala nikmat pemberian
sekadar terbaikku adalah usaha terulung yang mampu kulakukan
Maka jadikanlah aku yang terbaik
Dalam segala hal yang Kau izinkan aku ceburi
Dalam segala hal yang Kau beri Aku jadi

KATA-KATA BIJAK

1.

Bahaya paling besar yang dihadapi umat manusia jaman sekarang bukanlah ledakan bom atom, tetapi perubahan fitroh
2.

Bukanlah sebaik-baik kamu orang yang bekerja untuk dunianya saja tanpa akhiratnya, dan tidak pula orang-orang yang bekerja untuk akhiratnya saja dan meninggalkan dunianya. Dan sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah orang yang bekerja untuk akhirat dan dunia
3.

Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang sholihah
4.

Gapailah cita-citamu dengan gairah cinta, jangan gagalkan cita-citamu karena cinta
5.

Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak atau tidak dapat diketahui oleh pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani (Robert K. Cooper, Ph.D)
6.

Hidup sederhana dengan syariat Alloh
7.

Ikatlah persahabatan dengan tali kasih dan kejujuran
8.

Ilmu pada awalnya pahit rasanya, tetapi akhirnya lebih manis dari pada madu
9.

Ilmu tanpa agama akan salah arah, agama tanpa ilmu akan lemah
10.

Jadikan kemarin ujian dan cobaan

Jadikan sekarang usaha dan kerja keras

Jadikan esok harapan dan impian

1.

Jadikanlah dirimu saat meninggal sebagai orang yang tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis
2.

Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana, katakan sejujurnya walau itu pahit
3.

Kekalahan adalah mata mata kuliah yang efektif untuk menyimpan kemenangan yang akan datang
4.

Kemajuan diperoleh bukan dari keberhasilan, melainkan dari kegagalan demi kegagalan
5.

Kesuksesan ada dalam dunia kedisiplinan dan kejujuran
6.

Landasan kepemimpinan Rasulullah

Ma’rifat adalah modalku,

Akal pikiran adalah sumber agamaku

Rindu kendaraanku

Berdzikir kepada Allah kawan dekatku

Keteguhan perbendaharaanku,

Duka adalah kawanku,

Ilmu adalah senjataku,

Ketabahan adalah pakaianku,

Kerelaan sasaranku,

Faqr adalah kebanggaanku

Menahan diri adalah pekerjaanku

Keyakinan makananku,

Kejujuran perantaraanku,

Ketaatan adalah ukuranku

Berjihad perangaiku,

Dan hiburanku adalah dalam sembahyang

1.

Lebih baik bertindak walaupun sedikit dari pada tenggelam dalam angan-angan, ingin bertindak banyak
2.

Mata hati punya kemampuan tujuh puluh kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada dua indera penglihatan (Jalaludin Rumi)
3.

Perbaiki selalu kapal karena lautan masih terlalu dalam, tingkatkan selalu iman, karena cobaan selalu datang
4.

Perkaya diri dengan ilmu,

Hiasi diri dengan jiwa bijak dan sabar,

Muliakan diri dengan taqwa

1.

Prepare your self. Be aware of working and pray first….
2.

Publikasi kadang menakutkan dan banyak oranag yang terjerumus didalamnya tanpa ia sendiri menyadarinya
3.

Roda kehidupan senantiasa berputar, janganlah terlalu bangga dan lalai bila roda sedang di atas, karena suatu saat nanti kamu pasti berada di bawah jua
4.

Senyum adalah alat persahabatan yang menjanjikan
5.

Taburlah gagasan, petiklah perbuatan

Taburlah karakter, petiklah nasib

Taburlah kebiasaan, petiklah karakter

Taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan

1.

Take time to DREAM, it’s the future made of

Take time to PRAY, it’s the greatest power on earth

Take time to QUIET, it’s the opportunity to seek God

Take time to READ, it’s the foundation of wisdom

Take time to THINK, it’s the source of power

1.

Tiada yang orang dapatkan kecuali yang ia usahakan (An-Najm:39)
2.

Utamakan prestasi dan tinggalkan gengsi

Everything Happens For A Reason

Kadang orang datang ke dalam kehidupan kita dan kita menyadari bahwa mereka berada dalam hidup kita .. untuk memberi tujuan, mengajar kita sebuah pelajaran atau memecahkan siapa kita atau siapa yang kita inginkan.

Kita mungkin tidak pernah tahu siapa orang ini, tapi ketika kita menutup mata dengan mereka, kita menyadari bahwa setiap waktu yang mereka berikan akan berpengaruh sangat besar pada kehidupan kita, dan kadang semua hal terjadi pada kita pada saat yang mengerikan, menyakitkan dan tidak adil, tapi dalam pemikiran, kita menyadari bahwa tanpa menguasai semua rintangan kita tidak akan pernah menyadari kemampuan, kekuatan, kekuasaan atau hati kita.

Semua terjadi untuk sebuah alasan. Tidak ada yang terjadi karena kesempatan atau keberuntungan.

Dalam keadaan sakit, terluka, cinta, kehilangan kesempatan yang besar dan kebodohan semua terjadi untuk menguji kemampuan jiwa kita. Tanpa semua ujian ini, kehidupan kita akan rata, lurus, hampa tanpa ada tujuan.

Rasa aman dan nyaman tapi membosankan sama sekali tidak berarti. Orang yang kita temui mempengaruhi kehidupan kitaKesuksesan dan kehancuran yang kita alami dapat membentuk siapa kita, dan kita belajar dari pengalaman buruk. Pada kenyataannya, mereka adalah orang yang setia dan sangat berarti. Jika seseorang menyakiti kita, mengkhianati kita atau mematahkan hati kita, maafkan mereka karena mereka telah membantu kita mempelajari kepercayaan dan kewaspadaan kepada siapa kita membuka hati kita. Jika seseorang mencintai kita, cintailah mereka tanpa syarat, tidak hanya karena mereka mencintai kita, tapi karena mereka mengajari kita untuk mencintai dan membuka hati dan mata kita untuk hal-hal yang kecil.

Buatlah setiap hari berjalan …

Hargailah setiap kesempatan dan ambillah semuanya yang mungkin kita dapatkan. karena mungkin kita tidak akan mengalaminya kembali. Bicaraah dengan orang yang kita tidak pernah berbicara dan dengarkanlah. Biarkanlah diri kita jatuh cinta, berubah dan tempatkan pada tempat yang tinggi.

Tegakkanlah kepala kita karena kita mempunyai hal yang benar. Katakanlah pada diri kita bahwa kita seorang yang besar dan percaya diri. Jika kita tidak mempunyai kepercayaan dalam diri kita, tidak seorangpun akan mempercayai kita. Buatlah kehidupan kita sendiri dan kemudian berjalan apa adanya.

Memulai Sebuah Perubahan

Kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan kesalahan, keburukan,maupun kelalaian. Namun, ternyata sikap kita yang kita anggap kebaikan itu tidak efektif untuk memperbaiki yang kita anggap salah.


Banyak orang yang menginginkan orang lain berubah, tapi ternyata yang diinginkannya itu tak kunjung terwujud. Kita sering melihat orang yang menginginkan Indonesia berubah. Tapi, pada saat yang bersamaan,ternyata keluarganya ‘babak belur’, di kantor sendiri tak disukai, di lingkungan masyarakat tak bermanfaat. Itu namanya terlampau muluk.


Jangankan mengubah Indonesia, mengubah anaknya saja tidak mampu. Banyak yang menginginkan situasi negara berubah, tapi kenapa merubah sikap istri saja tidak sanggup. Jawabnya adalah: kita tidak pernah punya waktu yang memadai untuk bersungguh-sungguh mengubah diri sendiri. Tentu
saja, jawaban ini tidak mutlak benar. Tapi jawaban ini perlu diingat baik-baik.


Siapa pun yang bercita-cita besar, rahasianya adalah perubahan diri sendiri. Ingin mengubah Indonesia, caranya ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan kita untuk mengubah orang lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan
menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Orang di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.


Boleh jadi orang yang banyak memikirkan diri sendiri itu dinilai egois. Pandangan itu ada benarnya jika kita memikirkan diri sendiri lalu hasilnya juga hanya untuk diri sendiri.Tapi yang dimaksud di sini adalah memikirkan diri sendiri, justru sebagai upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki yang lebih luas.


Perumpamaan yang lebih jelas untuk pandangan ini adalah seperti kita membangun pondasi untuk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, memikirkan genteng, memikirkan tiang sehebat apa pun, kalau pondasinya tidak pernah kita bangun. Jadi yang merupakan titik kelemahan manusia adalah lemahnya kesungguhan untuk mengubah dirinya, yang diawali dengan keberanian melihat kekurangan diri.


Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tidak punya keberanian mengubah dirinya. Orang sukses manapun bakal rubuh kalau dia tidak punya keberanian untuk mengubah dirinya.Kata kuncinya adalah keberanian.Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu gampang, tapi, tidak sembarang
orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang-orang yang sukses sejati.


Orang yang berani membuka kekurangan orang lain, itu biasa. Orang yang berani membincangkan orang lain, itu tidak istimewa. Sebab itu bisa dilakukan orang yang tidak punya apa-apa sekali pun. Tapi, kalau ada orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri, bertanya tentang kekurangan itu secara sistematis, lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya, inilah calon orang besar.

Mengubah diri dengan sadar, itu juga mengubah orang lain. Walaupun dia tidak mengucap sepatah kata pun untuk perubahan itu, perbuatannya sudah menjadi ucapan yang sangat berarti bagi orang lain.
Percayalah, kegigihan kita memperbaiki diri, akan membuat orang lain melihat dan merasakannya.

Memang pengaruh dari kegigihan mengubah diri sendiri tidak akan spontan dirasakan. Tapi percayalah, itu akan membekas dalam benak orang. Makin lama, bekas itu akan membuat orang simpati dan terdorong untuk juga melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ini akan terus berimbas, dan akhirnya seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar.


Jadi kalau ada orang yang bertanya tentang sulitnya mengubah anak, sulitnya mengubah istri, jawabannya dalam diri orang itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan orang lain, ketika mereka tidak mau berubah. Kalau kita sebagai ustadz, kyai, jangan banyak menyalahkan santrinya. Tanya dulu diri sendiri. Kalau kita sebagai pemimpin, jangan banyak menyalahkan karyawan, lihat dulu diri sendiri seperti apa.


Kalau kita sebagai pemimpin negara, jangan banyak menyalahkan rakyatnya. Lebih baik para penyelenggara negara gigih memperbaiki diri sehingga bisa menjadi teladan. Insya Allah, walaupun tanpa banyak berkata, dia akan membuat perubahan cepat terasa, jika berani memperbaiki diri.Itu lebih baik dibanding banyak berkata, tapi tanpa keberanian menjadi suri teladan.Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makin sungguh-sungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan disaksikan orang.


Membicarakan dalil itu suatu kebaikan. Tapi pembicaraan itu akan menjadi bumerang ketika perilaku
kita tidak sesuai dengan dalil yang dibicarakan. Jauh lebih utama orang yang tidak berbicara dalil, tapi
berbuat sesuai dalil. Walaupun tidak dikatakan, dirinya sudah menjadi bukti dalil tersebut.


Mudah-mudahan, kita bisa menjadi orang yang sadar bahwa kesuksesan diawali dari keberanian melihat
kekurangan diri sendiri. Amien.

MENANG KARENA SUCI

Oleh : M Arifin Ilham

Yang menang itu hanya yang suci. Sungguh menanglah orang yang menyucikan dirinya dan sungguh kalahlah orang yang mengotori dirinya (QS Asy-Syams: 9-10). Allah Mahasuci lagi Maha-mensucikan, Subbuhun Quddusun Rabbuna wa Rabbul malaikat warruh. Karena itu, Allah, Ilah, Rabb, Malik, Khaliq itu bagi makhluk, bagi alam semesta. Semua ibadah yang diperintahkan maupun dilarang oleh-Nya sungguh untuk kesucian makhluk-Nya karena Allah yang mahasuci hanya menyukai kesucian: lahir batin, vertikal horizontal, material spiritual (QS Al-Baqarah: 222). Setidaknya, ada tiga kesucian yang harus dituju oleh setiap muslim.

Pertama, suci tujuan hidup. Semata-mata mencari keriaan Allah, tidak bersayap, tidak ada rekayasa dan jauh dari retorika. Semua itu dilakukan dengan tulus dari lubuk hati yang dalam tanpa dibuat-buat. Sehingga, hidup yang sesaat ini jelas terprogram, tidak ada yang sia-sia. Setiap langkah, gerak, napas, hanya untuk-Nya. Inilah yang lazim dikenal dengan ikhlas. Inilah nikmat yang paling nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Surgalah bagi hamba Allah yang memiliki sifat ini karena tidak punya kepentingan apa pun, tidak lupa diri karena pujian, atau merasa rendah diri, apalagi mundur karean kritik atau hinaan sekalipun. Ia tidak mudah terjebak oleh keenakan sesaat, tetapi menderita berkepanjangan.

Kedua, suci horizontal. Ia jaga hubungan keluarga, tetangga, kawan, dan bahkan lawan sekalipun, dengan akhlak rupawan. Ia mampu menerjemahkan makna muslim hakiki yang berarti penyelamat, penebar kasih sayang (QS Al-Mu’minun: 96). Sehingga, ia dikagumi tidak hanya oleh saudaranya seiman, bahkan oleh nonmuslim. Bahkan, introspeksi dan koreksi ia lakukan terhadap dirinya. Adakah orang yang pernah ia zalimi dalam hidup ini? Kalau ada, ia cepat mengemis minta maaf. Uniknya, kalaupun benar segera minta maaf, ia bahkan memaafkan lebih dahulu walaupun tanpa diminta (QS Ali Imran: 159).

Ketiga, suci material. Najis zatnya atau rijsun cara mencarinya merupakan hal yang tabu baginya karena sesuatu yang tidak halal akan menjadi darah, daging, jantung, otak, dan hati, bahkan sperma. Itu sudah cukup membuat ia tidak khusyuk ibadah dan gelisah hidupnya. ”Tidaklah masuk surga darah yang mengalir dan daging yang tumbuh dari sesuatu yang tidak halal.” (HR Bukhari-Muslim). Halal kesukaannya, bahkan ia hanya bernafsu kepada yang halal (QS Al-Baqarah: 168).

Dari ketiga kesucian ini ia akan disayang oleh Yang Mahasuci dan ia terus dibimbing hingga ia benar-benar suci. Itulah kemenangan sejati. Walhamdu lillah Rabbil alamin.

Sabtu, 04 September 2010

Berbagi karya