Jumat, 30 April 2010

Menggunakan Ghost dan Deep Freeze

Menggunakan Ghost dan Deep Freeze

Saya mau menanyakan kepada MDP center bagaimana penginstalan sebuah PC melalui aplikasi bernama GHOST. Serta bagaimana cara penginstalan deep freeze dan apa fungsi sesungguhnya deep freeze tersebut?

M.Zul Toni, 08575870xxxx

Jawab:

Norton Ghost

Anda bisa melakukan backup dan restore sistem operasi dengan Norton Ghost dengan mudah, praktis dan cepat. Lebih cepat daripada jika harus menginstall sistem operasi dari awal berikut program yang akan anda gunakan. Namun ada dari beberapa versi software ini yang hanya berjalan di hardisk IDE. Pada dasarnya, ada dua prinsip kerja perangkat lunak ini:

1. Membuat backup data partisi sistem operasi ke dalam file image.
File ini berisi rekaman lengkap file sistem operasi Anda berikut program yang telah ter-install di dalamnya. File ini harus disimpan di partisi selain partisi Windows itu sendiri (bisa disimpan di harddisk atau CD/DVD). Misalnya Anda punya C yang berisi instalasi sistem operasi, maka Anda harus menyimpan file image di partisi selain C. Tanpa adanya file image Anda tidak bisa melakukan restorasi sistem operasi.
2. Restorasi sistem operasi.
Jika terjadi sesuatu, anda bisa memanggil file backup yang telah dibuat sebelumnya untuk memulihkan instalasi sistem operasi persis seperti saat file image dibuat. Slot hard disk SATA tidak bisa digunakan secara langsung untuk hard disk ATA.

Sebelumnya, persiapkan perlengkapan yang dibutuhkan sebagai berikut:

* Disarankan minimal terdapat 2 partisi, pada komputer. Partisi pertama berisi instalasi sistem operasi dan partisi lain untuk menyimpan image hasil backup.
* Software Norton Ghost.
* Flashdisk/keping CD/DVD untuk menyimpan backup file image.

Langkah-langkah membackup sistem operasi yaitu :

1. Jalankan Norton Ghost dari start menu atau sistem tray.
2. Pada Ghost Basic Windows, click Backup, kemudian Next.
3. Kemudian pilih disk atau partisi yang akan di-backup. Di sebelah kanan pilih Destination, File atau Recordable CD or DVD. Source pilih Disk1 > [C:] untuk destination, pilih file lalu klik Next (untuk bagian destination anda bisa memilih dimana tempat menyimpan file backup apakah disimpan ke partisi yang lain atau ke CD/DVD ).
4. Klik Browse untuk menentukan letak dimana file image disimpan dan beri nama, kemudian klik Next.
5. Lewati Advanced Setting klik Next.
6. Klik Run Now. Sistem operasi akan restart dan menjalankan proses backup.

Langkah-langkah me-restore sistem operasi dari file image yaitu :

1. Restore menggunakan wizard di dalam sistem operasi. Jika sistem operasi tidak dapat booting, harus memakai ghost.exe lewat DOS untuk me-restore harddisk atau partisi.
2. Pada Ghost Basic Windows, klik Restore, kemudian Next.
3. Di Restore Wizard windows, klik Browse, buka file image yang akan di-restore, kemudian klik Next.
4. Pada panel Source Image pilih partisi yang akan di-restore, sedangkan pada panel Destination pilih partisi tujuan, kemudian klik Next.
5. Pada dialog box Overwrite partition warning, beri tanda pada Overwrite Windows, kemudian klik Next.
6. Lewati Advanced Setting, klik Next.
7. Klik Run Now maka sistem operasi akan restart dan menjalankan proses restore.



Deep Freeze

Program deep freeze adalah program yang digunakan untuk membekukan partisi di hardisk, sehingga sistem operasi dan data yang ada di komputer tetap seperti semula sebelum dibekukan. Hal ini berguna untuk mengamankan sistem operasi dan data yang ada di komputer dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan dan tidak terinfeksi oleh virus.

Untuk mengakses atau membuka deep freeze, tekan tombol Shift pada keyboard anda kemudian double klik pada icon deep freezenya. Atau dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Shift + F6 pada keyboard anda.

Terbit di Rubrik Hitech Sriwijaya Post edisi 7 Maret 2010

Minggu, 25 April 2010

MemMembuat Router Dengan Menggunakan Packet Tracer

Membuat Router Dengan Menggunakan Packet Tracer
0
00:35 | Posted in Galery, Tugas

Membuat Router Dengan Menggunakan Packet Tracer Dengan Cara Static

a). Install terlebih dahulu Packet Tracer nya. Setelah terinstall maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

b). Kemudian beri Router dan PC dengan pilihan seperti pada gambar dibawah ini:

1.

-) PC 1 IP nya : 192.168.10.2 Gateway nya : 192.168.10.1

-) PC 2 IP nya : 192.168.11.2 Gateway nya : 192.168.11.1

-) PC 3 IP nya : 192.168.12.2 Gateway nya : 192.168.12.1

-) PC 4 IP nya : 192.168.13.2 Gateway nya : 192.168.13.1

-) Untuk mengisikan IP Pada Router Klik 2 x pada Router kemudian pilih FastEthernet 0/0

-) Kemudian Isikan IP untuk Serialnya dengan memilih Serial2/0

-) Lakukan hal itu untuk ke-3 Router yang lain, misalnya:


1.

• Untuk membuat router caranya seperti dibawah ini:

• Dan buat sesuai kebutuhan.Misalnya kita membuat 4 Router Maka hasilnya seperti dibawah ini:

• Begitupun sebaliknya untuk memunculkan PC juga seperti halnya kita membuat router kita harus memilih yang Generic.Misalnya hasilnya seperti dibawah ini:

• Setelah itu kita hubungkan Router dan PC kita dengan kabel jaringan.Untuk memudahkannya sebaiknya kita menggunakan kabel yang otomatis hasilnya adalah sebagai berikut:

• Kemudian untuk meng-conect kan Router dengan PC carannya adalah sebagai berikut:

• Beri IP dan Gateway pada PCnya terlebih dahulu

• Untuk mengisikan Gateway pada PC maka klik 2x pada gambar PC

• Kemudian untuk mengisikan IP klik fastEthernetnya

• Lakukan hal itu terus untuk 3 PC yang lain misalnya:

• Kemudian setelah semua PC diberi IP selanjutnya beri IP pada routernya, misalnya :

*
o
+
#

Router 0 IP nya : 192.168.10.1 Serial 2/0 nya : 10.0.0.1
#

Router 1 IP nya : 192.168.11.1 Serial 2/0 nya : 10.0.0.2 Serial 3/0 nya : 11.0.0.1
#

Router 2 IP nya : 192.168.12.1 Serial 2/0 nya : 11.0.0.2 Serial 3/0 nya : 12.0.0.1
#

Router 3 IP nya : 192.168.13.1 Serial 2/0 nya : 12.0.0.2

• Kemudian setelah semua Router sudah terisi IP serta Serialnya selanjutnya adalah meng conectkan Router 1,2,3,dan 4. Langkahnya adalah sebagai berikut:

*

Sambungkan Router 1 dengan Router 2 dengan cara pada Router 1 klik 2x
*

Isikan Netwrok, Mask , Next Hop nya kemudian Add.lakukan hal yang sama pada Router 2,3, dan 4 tapi terlebih dahulu kenalkan jaringannya misalnya untuk menyambungkan router 1 dan 2 kenalkan jaringannya kemudian kenalkan yang dilewatinya.
*

Setelah selesai semua untuk mengetes apakah sudah tersambung apa belum ping lah.apabila telah sukses berarti telah berhasil.

Membuat Routing Secara Dinamis
1.

Langkah-langkahnya yaitu sama dengan me-routing secara Static yaitu dimulai dari membuka Packet Tracer kemudian merancang Router serta PC nya.
2.

Hanya saja pada saat menyambungkan Router 1 sampai Router 4 tidak membuka Static tetapi menggunakan RIP seperti yang terlihat pada gambar:
3.

Seperti yang dijelaskan pada gambar diatas yaitu langkah-langkahnya adalah:

• Klik 2x pada Router kemudian pilih atau klik pada Config.

• Setelah itu klik pada RIP

• Kemudian klik FastEthernet 0/0 untuk meng-copy kan IP Addressnya

• Setelah itu paste kan ke Network yang ada di RIP.

• Kemudian Klik Pada Serial 2/0 untuk mengcopy IP Address yang ada disitu kemudian pastekan ke Network yang ada di RIP. Kalau Serialnya ada 2 misalnya IP Address nya juga diisikan pada Serial 3/0 maka masukkan juga alamat IP yang ada disitu ke Network yang ada di RIP.

• Setelah semuanya sudah di masukkan ke Network dan di Add selanjutnya close.

• Lakukan hal ini untuk ke 3 Router yang lain.
4.

Setelah semuanya selesai di masukkan ke Network yang ada di RIP selanjutnya ping untuk mengetahui apakah sudah tersambung apa belum. Cara meng epingnya dengan meg klik gambar surat yang ada disebelah kanan Gambar Packet Tracer.
5.

Setelah hasilnya Sukses berarti telah berhasil dan tersambung.
6.

Setelah sukses maka selesailah. 3. Membuat Routing Secara Teks
7.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Setelah membuat gambar Router Dan PC yang sudah tersambung dengan kabel Coss untuk PC ke Router dan Routerke Router dengan kabel Serial Dtc.

• Kemudian pada PC klik 2x

• Kemudian pilih Command

• Kemudian untuk mengconfigurasikan IP pada PC ketikkan ipconfig spasi IPnya spasi netmask spasi gateway.

• Kemudian close selesai mengkonfigurasikan PC searang kita mengkonfigurasikan Router caranya yaitu:

-) Klik 2x pada Router kemudian pilih CCL

-) Kemudian setelah di pilih no pada kotak dialog Continue with configuration dialog setelahnya tekan enter.
1.
1.

• Klik pada gambar Router

• Kemudian Masuk ke CLI

• Ketik enable untuk masuk pada privilege command

• Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

• Setelah itu ketik ip route (Ip tujuan) (subnet mask) (next hop)

• Routing selesai.

Merouting menggunakan IP Protocol dengan teks:

• Klik pada gambar Router

• kemudian masuk ke CLI

• Ketik enable untuk masuk pada privilege command

• Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

• Setelah itu ketik router rip

• Kemudian ketik network (ip router)

• Dan ketik network (serial router)

• Routing telah selesai

-) Kemudian ketikkan enable enable untuk masuk pada privilege command

-) Kemudian ketik configure terminal untuk masuk ke terminal

-) Dan selanjutnya Setting pada Ethernet dengan mengetikkan interface ethernet0 Ketik ip address [alamat ip] [subnet mask] untuk mengisi ip address beserta subnet masknya

-) Setelah itu Ketik no shutdown untuk mengaktifkan

-) Kemudian Keluarlah dari interface Ethernet0 dengan perintah exit

-) Ketik interface serial2/0 untuk setting serialnya Ketikkan ip address [alamat ip] [subnet mask] untuk mengisi ip address serial

-) Untuk serial harus diberi clock rate dengan mengetikkan clock rate 9600

-) Ketik no shutdown untuk mengaktifkan

-)Untuk Keluar ketik exit.

-) Konfigurasi telah Selesai

Sabtu, 17 April 2010

TERMINAL SERVICES DAN REMOTE

Rate This

Quantcast


Terminal Services dan Remote Desktop adalah komponen
Windows yang dapat digunakan pemakai komputer yang
terhubung dalam jaringan agar dapat menggunakan program
Windows beserta dengan aplikasinya dari komputer remote.
Terminal Services terdapat pada Windows NT Terminal Server,
Windows 2000 Server, dan Windows Server 2003, sedangkan
Remote Desktop adalah komponen yang terdapat pada Windows
XP Professional.
Terminal Services dan Remote Desktop dapat diakses melalui
jaringan area lokal (LAN), saluran telepon, dan juga melalui
website dengan memanfaatkan Remote Desktop Web Connections
yang terdapat Windows XP Professional.
Terminal Services dan Remote Desktop hanya dapat diakses
menggunakan sistem operasi Windows, antara lain:
9 Windows 16 bit yang dapat digunakan adalah Windows 3.11
for Workgroup dan memerlukan protokol TCP/IP 32. Protokol
TCP/IP 32 dapat dibuat dari Windows NT4 Server. 264
9 Windows 32 bit adalah Windows 95, Windows 98, Windows
ME, Windows 2000 Professional, Windows XP Home Edition,
dan Windows XP Professional.
Dapat diambil kesimpulan bahwa jika menggunakan sistem
operasi Windows 3.11 for Workgroup maka Terminal Services dan
Remote Desktop dapat diakses menggunakan komputer i386,
memori 4 MB, dan harddisk 40 MB. Akan tetapi penulis
menyarankan Anda menggunakan minimal komputer 486 dengan
memori 8 MB, VGA Card 1 MB, harddisk 100 MB, dan sistem
operasi Windows 95 OSR1.
Terminal Services dapat diakses oleh lebih dari satu pemakai,
sedangkan Remote Desktop hanya dapat diakses oleh satu
pemakai saja dan komputer yang sedang diakses tidak dapat
dipakai oleh pemakai lainnya.
8.1 Instalasi Terminal Services dan Remote
Desktop
Untuk Terminal Services diperlukan instalasi, sedangkan untuk
Remote Desktop hanya diperlukan aktivasi program terserbut.
8.1.1 Instalasi Terminal Services
Sebelum melakukan instalasi Terminal Services, penulis akan
memberikan penjelasan tentang pilihan mode yang akan
digunakan, antara lain:
Remote Administration Mode
Pada pilihan Remote Administration Mode ini, yang dapat
mengakses Terminal Services dari komputer client hanya anggota
group Administrator dan hanya 2 komputer client yang dapat
mengakses Terminal Services dalam waktu yang bersamaan.
Tujuan pilihan ini adalah supaya Administrator dapat mengelola
atau mengatur server dari komputer remote.
Application Server Mode 265
Pada pilihan Aplication Server Mode, lebih dari 2 komputer client
dapat mengakses Terminal Services secara bersamaan, tetapi
masa berlaku program hanya 90 hari saja. Tujuan pilihan mode ini
adalah supaya para pemakai dari komputer client dapat
memanfaatkan aplikasi yang terdapat pada server.
Cara instalasi Terminal Services adalah sebagai berikut:
1. Kembali pada Control Panel, klik Add/Remove Programs
sehingga kotak dialog Add Remove Programs muncul,
kemudian klik Add/Remove Windows Components sehingga
tampil window

Selanjutnya berikan tanda centang pada Terminal Services
dan juga pada Terminal Services Licensing. Oleh karena
Aplication Server Mode dipilih (lihat Gambar 8.1), pemberian
tanda centang pada Terminal Services Licensing ini
diperlukan, tetapi bila Remote Administration Mode dipilih,
Anda tidak perlu memberikan tanda centang pada Terminal
Services Licensing. Setelah memberikan tanda centang , klik
Next. 266
3. Akan tampil kotak dialog Terminal Services Setup untuk
memilih mode yang akan digunakan seperti Gambar 8.2. Pilih
Application server mode, setelah itu klik Next.

Pilih Permissions Compatible with Terminal
Server 4.0. Users, setelah itu klik Next.

diberitahukan bahwa ada
kemungkinan aplikasi yang terdapat pada server tidak dapat
bekerja dengan baik sehingga perlu diinstal ulang. Akan tetapi
bila setelah Terminal Services terinstal dan tidak terjadi
masalah pada aplikasi, Anda tidak perlu menginstal ulang
aplikasi tersebut. Untuk melanjutkan, klik Next.

Terminal Services Licensing Setup seperti Gambar 8.5 akan
tampil. Klik Next.
7. Akan tampil proses instalasi Terminal Services. Masukkan CD
master Windows 2000 Server.
8. Klik Finish.

Kamis, 15 April 2010

TERMINAL SERVICES DAN REMOTE DESKTOP

Terminal Services dan Remote Desktop adalah komponen Windows yang dapat digunakan pemakai komputer yang terhubung dalam jaringan agar dapat menggunakan program Windows beserta dengan aplikasinya dari komputer remote. Terminal Services terdapat pada Windows NT Terminal Server, Windows 2000 Server, dan Windows Server 2003, sedangkan Remote Desktop adalah komponen yang terdapat pada Windows XP Professional.

Terminal Services dan Remote Desktop dapat diakses melalui jaringan area lokal (LAN), saluran telepon, dan juga melalui website dengan memanfaatkan Remote Desktop Web Connections yang terdapat Windows XP Professional.

Terminal Services dan Remote Desktop hanya dapat diakses menggunakan sistem operasi Windows, antara lain:

 Windows 16 bit yang dapat digunakan adalah Windows 3.11 for Workgroup dan memerlukan protokol TCP/IP 32. Protokol TCP/IP 32 dapat dibuat dari Windows NT4 Server.

 Windows 32 bit adalah Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows 2000 Professional, Windows XP Home Edition, dan Windows XP Professional.

Dapat diambil kesimpulan bahwa jika menggunakan sistem operasi Windows 3.11 for Workgroup maka Terminal Services dan Remote Desktop dapat diakses menggunakan komputer i386, memori 4 MB, dan harddisk 40 MB. Akan tetapi penulis menyarankan Anda menggunakan minimal komputer 486 dengan memori 8 MB, VGA Card 1 MB, harddisk 100 MB, dan sistem operasi Windows 95 OSR1.

Terminal Services dapat diakses oleh lebih dari satu pemakai, sedangkan Remote Desktop hanya dapat diakses oleh satu pemakai saja dan komputer yang sedang diakses tidak dapat dipakai oleh pemakai lainnya.


1 Instalasi Terminal Services dan Remote Desktop

Untuk Terminal Services diperlukan instalasi, sedangkan untuk
Remote Desktop hanya diperlukan aktivasi program terserbut.

1.1 Instalasi Terminal Services

Sebelum melakukan instalasi Terminal Services, penulis akan memberikan penjelasan tentang pilihan mode yang akan digunakan, antara lain:

Remote Administration Mode

Pada pilihan Remote Administration Mode ini, yang dapat mengakses Terminal Services dari komputer client hanya anggota group Administrator dan hanya 2 komputer client yang dapat mengakses Terminal Services dalam waktu yang bersamaan. Tujuan pilihan ini adalah supaya Administrator dapat mengelola atau mengatur server dari komputer remote.

Application Server Mode

Pada pilihan Aplication Server Mode, lebih dari 2 komputer client dapat mengakses Terminal Services secara bersamaan, tetapi masa berlaku program hanya 90 hari saja. Tujuan pilihan mode ini adalah supaya para pemakai dari komputer client dapat memanfaatkan aplikasi yang terdapat pada server.

Cara instalasi Terminal Services adalah sebagai berikut:

1. Kembali pada Control Panel, klik Add/Remove Programs sehingga kotak dialog Add Remove Programs muncul, kemudian klik Add/Remove Windows Components sehingga tampil window seperti Gambar 1
2. Selanjutnya berikan tanda centang pada Terminal Services dan juga pada Terminal Services Licensing. Oleh karena Aplication Server Mode dipilih (lihat Gambar 8.1), pemberian tanda centang pada Terminal Services Licensing ini diperlukan, tetapi bila Remote Administration Mode dipilih, Anda tidak perlu memberikan tanda centang pada Terminal Services Licensing. Setelah memberikan tanda centang , klik Next.

3. Akan tampil kotak dialog Terminal Services Setup untuk memilih mode yang akan digunakan seperti Gambar 2. Pilih Application server mode, setelah itu klik Next.




Gambar 2 Pilih Application Server Mode

4. Akan tampil kotak dialog Terminal Services Setup seperti Gambar 3 Pilih Permissions Compatible with Terminal Server 4.0. Users, setelah itu klik Next.




Gambar 3 Pilih Permissions Compatible with Terminal Server 4.0. Users


5. Akan tampil aplikasi yang terdapat pada server seperti pada Gambar 4. Pada Gambar 4, diberitahukan bahwa ada kemungkinan aplikasi yang terdapat pada server tidak dapat bekerja dengan baik sehingga perlu diinstal ulang. Akan tetapi bila setelah Terminal Services terinstal dan tidak terjadi masalah pada aplikasi, Anda tidak perlu menginstal ulang aplikasi tersebut. Untuk melanjutkan, klik Next.




Gambar 4 Aplikasi yang terdapat pada server




Gambar 5 Kotak dialog Terminal Services Licensing Setup




6. Terminal Services Licensing Setup seperti Gambar 5 akan tampil. Klik Next.

7. Akan tampil proses instalasi Terminal Services. Masukkan CD master Windows 2000 Server.

8. Klik Finish.


1.2 Pengaktifan Remote Desktop

Langkah-langkah aktivasi Remote Desktop adalah sebagai berikut:

1. Klik Start klik kanan My Computer Properties atau klik Start Control Panel Peformance and Maintenance dan kemudian klik System sehingga kotak dialog System Properties akan tampil.




Gambar 6 Tab Remote pada kotak dialog System Properties

2. Klik tab Remote pada kotak dialog System Properties, selanjutnya berikan tanda centang pada Allow users to connect remotely to this computer untuk mengaktifkan Remote Desktop, setelah itu akan muncul kotak Remote Sessions yang memberitahukan bahwa user yang akan mengakses Remote Desktop harus menggunakan password. Klik OK untuk melanjutkan.

3. Klik tab Select Remote Users (lihat Gambar 6) untuk memilih pemakai yang akan diizinkan untuk mengakses melalui komputer remote.

4. Akan tampil kotak dialog Remote Desktop Users. Klik Add.

5. Akan tampil kotak dialog Select Users. Klik tab Advanced sehingga kotak dialog Select User tampil kembali dengan tampilan yang berbeda seperti pada Gambar 8.7, tetapi belum dengan nama-nama pemakai.




Gambar 7 Memilih user


6. Selanjutnya klik tab Find Now sehingga nama-nama pemakai tampil seperti Gambar 8, kemudian pilih user yang akan diizinkan untuk mengakses melalui komputer remote (selain anggota group Administrator, sebab anggota group Administrator secara otomatis dapat mengakses Remote Desktop). Setelah itu klik OK.




Gambar 8 Kotak dialog Select Users

7. Akan tampil kotak dialog Select User seperti Gambar 9. Bila Anda akan memilih user yang lain, ulangi langkah-langkah seperti sebelumnya. Setelah selesai memilih user, klik OK.




Gambar 9 User yang diizinkan untuk mengakses melalui komputer remote

8. Kotak Dialog Remote Desktop User tampil kembali dengan nama-nama pemakai yang diizinkan mengakses melalui komputer remote. Klik OK.

9. Klik OK pada kotak dialog System Properties untuk mengakhiri langkah langkah aktivasi Remote Desktop.


2 Instalasi Terminal Services Client dan Remote Desktop Connection

Setelah Terminal Services terinstal dan Remote Desktop yang terdapat pada Windows XP Professional aktif, langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi Terminal Services Client dan Remote Desktop Connection supaya client dapat mengakses Terminal Services yang terdapat pada server dan Remote Destop yang terdapat pada Windows XP Professional.


2.1 Instalasi Terminal Services Client

Ada beberapa cara instalasi Terminal Services Client, tetapi pada intinya mempunyai tujuan yang sama. Dalam hal ini penulis memberikan contoh 4 cara instalasi Terminal Services Client, antara lain:

1. Membuat disket instalasi melalui Terminal Services Client Creator. Diperlukan dua buah disket dengan kapasitas 1.44 MB untuk client yang menggunakan Windows 32 bit, sedangkan untuk Windows 16 bit diperlukan 4 buah disket dengan kapasitas 1.44 MB.

2. Instalasi melalui jaringan, dengan memanfaatkan folder share spesial yang terdapat pada server, dengan cara mengetikan sintaks UNC \\induk\admin$\system32\clients\tsclient\win32\ disks\disk1\setup pada Run, tetapi sebelumnya Anda harus log on pada komputer client sebagai anggota Administrator.

3. Menyalin folder Disk yang terdapat di server ke client. Folder ini terletak pada direktori C:\winnt\system32\clients\tsclient\ win32\disk. Buka folder disk1 yang terdapat pada folder disk, kemudian jalankan Setup.

4. Instalasi melalui CD master Windows 98. File setup Terminal Services Client terletak pada direktori D:\Add-ons\tsclient\ mstsc\win32\setup dengan asumsi CD-ROM terletak pada drive D.


2.2 Membuat Disket Instalasi Terminal Services Client

Pada contoh cara membuat disket instalasi Terminal Services Client ini, penulis hanya memberikan contoh untuk client yang menggunakan Windows 32 bit saja, sebab cara membuat disket instalasi untuk Windows 16 bit hampir sama dengan cara instalasi Windows 32 bit, hanya saja jumlah disket yang diperlukan berbeda. Untuk Windows 32 bit diperlukan 2 buah disket dengan kapasitas 1.44 MB, sedangkan untuk Windows 16 bit diperlukan 4 buah disket dengan kapasitas 1.44. MB.

Cara membuat disket instalasi Terminal Services Client adalah sebagai berikut:

1. Klik Start Programs Administrative Tools, kemudian klik Terminal Services Client Creator sehinga tampil kotak dialog Create Installations Disk(s) seperti Gambar 10.




Gambar 10 Kotak dialog Create Installations Disk(s)

2. Pilih Terminals Service for 32-bit x86 windows, kemudian berikan tanda centang pada Format disk[s] bila disket yang diperlukan, setelah itu klik OK. Masukkan disket pertama, kemudian klik OK dan klik Yes pada tampilan konfirmasi untuk memformat disket.

3. Akan tampil proses memformat disket dan menyalin file seperti Gambar 11.




Gambar 11 Proses penyalinan file pada disket pertama

4. Masukkan disket kedua saat tampil pemberitahuan untuk memasukkan disket kedua seperti pada Gambar 12, kemudian klik OK sehingga proses memformat disket tampil. Setelah itu akan tampil proses menyalin file pada disket yang kedua.




Gambar 12 Masukan disket kedua

5. Klik OK setelah selesai membuat disket instalasi terminal sevices client, kemudian klik [x] atau klik Cancel untuk mengakhiri.


2.3 Instalasi Terminal Services Client

Cara instalasi Terminal Services client sebagai berikut:





1. Klik Start, kemudian klik Run, dan masukkan disket pertama. Setelah itu ketik A:\Setup seperti pada Gambar 13, kemudian klik OK atau tekan Enter sehingga tampil pemberitahuan untuk menunggu Setup Terminal Services Client.




Gambar 13 Memulai setup Terminal Services client

2. Tampil kotak dialog Welcome to the Terminal Services Client Installation program, kemudian klik Continue.

3. Ketik nama dan organisasi Anda saat kotak dialog seperti Gambar 14 tampil, kemudian klik OK dan klik OK kembali saat kotak konfirmasi nama dan organisasi tampil.




Gambar 14 Kotak informasi nama dan organisasi

4. Klik I Aggree saat License Agreement tampil.

5. Klik tombol, untuk memulai instalasi (lihat Gambar 15), selanjutnya akan tampil kotak dialog Program Group. Klik

Continue sehingga proses setup disket pertama muncul seperti pada Gambar 16.




Gambar 15 Klik tombol




Gambar 16 Proses setup disket pertama

6. Masukan disket kedua saat tampil window seperti Gambar 17, kemudian klik OK.




Gambar 17 Masukan disket instalasi kedua


7. Klik OK saat tampil pemberitahuan bahwa Setup Terminal Services Client telah selesai.


2.4 Instalasi Remote Desktop Connections Sebenarnya Remote Desktop Windows XP Professional bisa diakses menggunakan Terminal Services Client, namun hanya dalam modus kedalaman warna 8 bit, sedangkan bila menggunakan Remote Desktop Connections maka kedalaman warna yang didapat bisa mencapai 16 bit. Dengan Remote Desktop Connection, Anda juga dapat mengakses Terminal Services yang terdapat pada Windows 2000 Server.

Bila Anda akan mengakses Remote Desktop dengan Windows 16 bit, Anda terlebih dahulu harus membuat disket instalasi melalui Terminal Services Client Creator yang terdapat pada Windows 2000 Server dengan memilih Windows 16 bit (lihat Gambar 10). Untuk Windows 32 bit, Anda dapat menggunakan program Remote Desktop Connections yang terdapat pada CD master Windows XP Professional.

Untuk contoh instalasi Remote Desktop Connections ini, penulis memberikan contoh instalasi pada Windows 98, tetapi Anda juga dapat melakukan instalasi pada Windows 95 dan Windows 32 bit lainnya.

Langkah-langkah instalasi Remote Desktop Connections adalah sebagai berikut:

1. Aktifkan autorun, kemudian masukkan CD master Windows XP Professional, lalu klik Perform Additional Task sehingga tampil window seperti Gambar 18.

2. Klik Set up Remote Desktop Connection sehingga proses mengekstrak file tampil. Selanjutnya klik Next saat tampil Welcome to the Instalshield Wizard for Remote Desktop Connection.

3. Pilih I accept the terms in the license agreement pada kotak dialog License Agreement seperti pada Gambar 19, kemudian klik Next.




Gambar 18 Pilih Set up Remote Desktop Connection




Gambar 19 Kotak dialog License Agreement

4. Ketik nama dan organisasi Anda saat tampil window seperti Gambar 20, kemudian klik Next.




Gambar 20 Ketik Nama dan Organisasi


5. Selanjutnya klik Install saat tampil kotak dialog Ready to Install to the Program seperti pada Gambar 21.




Gambar 21 Klik Install


6. Proses instalasi program Remote Desktop Connection akan tampil seperti pada Gambar 22, kemudian klik Finish.




Gambar 22 Proses instalasi program Remote Desktop Connection



3 Mengakses Terminal Services dan Remote Desktop

Setelah instalasi Terminal Services Client dan Remote Desktop Connection selesai, langkah selanjutnya adalah mencoba mengakses Terminal Services yang terdapat pada Windows 2000 Server dan Remote Desktop Windows XP Professional.


3.1 Mengakses Melalui Terminal Services Client

Cara mengakses Terminal Services dan Remote Desktop melalui Terminal Services Client adalah sebagai berikut: Contoh Pertama: Mengakses Terminal Services

1. Klik Start Programs Terminal Services Client sehingga kotak dialog Terminal Services Client tampil seperti pada Gambar 23











Gambar 23 Kotak dialog Terminal Services client

2. Klik Induk, selanjutnya pilih Screen Area. Screen area default adalah 640x480 (lihat Gambar 23). Setelah itu klik tab Connect sehingga tampil window seperti Gambar 24.




Gambar 24 Koneksi ke komputer Induk

3. Akan tampil kotak dialog Log On to Windows. Ketik user name dan password, setelah itu klik OK sehingga tampil Terminal Services Client seperti Gambar 26.




Gambar 25 Kotak dialog Log On to Windows




Gambar 26 Tampilan Terminal Services client

4. Untuk mengakhiri Terminal Services Client, klik menu Start, selanjutnya klik Shut Down sehingga kotak dialog Shut Down Windows tampil seperti pada Gambar 27. Klik Log Off atau Disconnect, setelah itu klik OK.




Gambar 27 Kotak dialog Shut Down Windows


Catatan:

Pilihan Shut Down pada kotak dialog Shut Down Windows hanya
akan muncul bila yang mengakses Terminal Services adalah
anggota group Administrator.



Contoh Kedua: Mengakses Remote Desktop Windows XP Professional

1. Pada kotak dialog Terminal Services Client, ketik nama komputer yang menggunakan Windows XP Professional atau ketik IP address seperti pada Gambar 28, lalu klik Connect.

2. Tampil kotak dialog Log On to Windows. Ketik user name dan password, kemudian klik OK.

3. Akan tampil kotak dialog Log On Message seperti Gambar
29 bila komputer yang akan diakses sedang digunakan pemakai lain. Pada kotak dialog Log On Message diberitahukan bahwa terdapat pemakai yang sedang menggunakan komputer. Jika Anda ingin melanjutkan, pemakai tersebut harus memutuskan koneksinya ke komputer. Untuk mengakses Remote Desktop, klik Yes.

4. Pada komputer yang sedang diakses akan tampil kotak dialog Request for Connection seperti Gambar 30 yang memberitahukan bahwa terdapat pemakai yang sedang berusaha menghubungi komputer ini. Jika diizinkan, koneksi saat ini akan terputus untuk memberikan kesempatan untuk


koneksi baru tersebut, walaupun nantinya koneksi dapat disambung lagi. Supaya dapat diakses, klik Yes.




Gambar 28 Mengakses menggunakan IP address




Gambar 29 Kotak dialog Log On Message




Gambar 30 Kotak dialog Request for Connection



Catatan:

Dari kotak dialog seperti Gambar 8.30, bisa disimpulkan bahwa
bila pemakai yang menggunakan komputer target mengizinkan
koneksi remote, akan terjadi kegagalan Remote Desktop.



5. Kembalilah pada komputer yang sedang mengakses Remote Desktop. Setelah Desktop Windows XP Professional tampil, buka kotak dialog Display Properties sehinga terlihat seperti Gambar 31. Pada Gambar 31, kedalaman warna yang didapat hanya 8 bit, tetapi bila Anda mengakses menggunakan Remote Desktop Connection, Anda akan mendapatkan kedalaman warna 16 bit.




Gambar 31 Destop Windows XP Professional

6. Untuk mengakhiri Remote Desktop, klik Start, kemudian klik Log Off, setelah itu lik Log Off kembali.


3.2 Mengakses Melalui Remote Desktop Connection Saat mengakses Remote Desktop Windows XP Professional menggunakan Terminal Services Client, kedalaman warna yang didapat hanya 8 bit saja, tetapi bila menggunakan Remote Desktop Connection maka akan mendapatkan warna 16 bit untuk Remote Desktop, sedangkan untuk Terminal Services tetap mendapatkan 256 warna.

Langkah-langkah untuk mengakses Terminal Services dan Remote Desktop melalui Remote Desktop Connection adalah sebagai berikut:

Contoh Pertama: Mengakses Terminal Services

1. Klik Start Programs Accessories Communications
Remote Desktop Connection sehingga muncul kotak dialog
Remote Desktop Connection seperti Gambar 8.32.




Gambar 32 Kotak dialog Remote Desktop Connection

2. Pada kotak diolog Remote Desktop Connection, ketik nama komputer server atau klik tombol drop down, kemudian klik Browse for more. Setelah itu klik nama komputer server, lalu klik tab Connect sehingga kotak dialog Log On to Windows muncul.

3. Pada kotak dialog Log On to Windows, ketik user name dan password, kemudian klik OK sehinga tampil window seperti pada Gambar 33.






Gambar 33 Desktop Terminal Services

Contoh Kedua: Mengakses Remote Desktop Windows XP Professional




Gambar 34 Kotak dialog Remote Desktop Connection

1. Pada kotak dialog Remote Desktop Connection, klik tab Option sehingga tampil window seperti Gambar 34. Ketik nama komputer atau IP address target, lalu ketik user name dan password.

2. Klik tab Experience, kemudian berikan tanda centang pada Desktop Background untuk menampilkan background, lalu klik Connect sehingga Desktop Windows XP Professional seperti Gambar 36 akan tampil.




Gambar 35 Tab Experience




Gambar 36 Remote Desktop Windows XP Professional


Contoh Ketiga: Mengakses Salah Satu Program

Untuk mengakses salah satu program, sebelumnya Anda harus tahu letak file program yang akan dieksekusi. Sebagai contoh, untuk mengakses Excel, Anda harus tahu pada direktori mana terdapat file excel.exe. Contoh berikut ini mengakses program Microsoft Excel dari Microsoft Office XP dan cara ini dapat digunakan untuk mengakses Remote Desktop maupun Terminal Services.

Langkah-langkah untuk mengakses salah satu program adalah sebagai berikut:

1. Pada kotak dialog Remote Desktop Connection, klik tab Options sehingga tampilan menjadi seperti Gambar 34, kemudian ketik nama komputer atau ketik IP address, lalu ketik user name dan password.

2. Klik tab Experience, kemudian berikan tanda centang pada Start in following program on connection dan selanjutnya ketik seperti pada Gambar 37, yaitu C:\Program Files\Microsoft Office\Office10\Excel, setelah itu klik Connect.




Gambar 37 Mengakses salah satu program











Gambar 38 Tampilan hasil akses salah satu program

3. Untuk mengakhiri, klik Close (x) atau klik menu File, lalu Exit.


3.3 Mengakses Melalui Client Connection Manager Dengan Client Connection Manager, Anda dapat mengakses Terminal Services dan Remote Desktop secara spesifik seperti pada contoh sebelumnya, misalnya mengakses salah satu program aplikasi yang terdapat pada server. Akan tetapi sebelum mengakses melalui Client Connection Manager, Anda harus membuat koneksi baru terlebih dulu.

Cara membuat koneksi baru adalah sebagai berikut:

1. Klik Start Programs Terminal Services Client Client Connection Manager segingga kotak dialog Client Connection Manager tampil.

2. Pada kotak dialog Client Connection Manager, klik menu File, kemudian klik New Connection sehingga Welcome to the Client Connection Manager Wizard tampil, selanjutnya klik Next.




Gambar 39 Kotak dialog Client Connection Manager

3. Tampil Create a Connection, kemudian ketik nama koneksi, misalnya server, lalu ketik nama server atau IP address sehingga terlihat seperti Gambar 40. setelah itu klik Next.

4. Pada kotak dialog Automatic Logon, berikan tanda centang pada Log on Automatically with this information, lalu ketik user name dan password. Untuk domain, ketik sembarang supaya pada tombol Next menjadi aktif, selanjutnya klik Next.




Gambar 40 Kotak dialog Create a Connection




Gambar 41 Kotak dialog Automatic Logon

5. Pilih Screen area yang diinginkan, kemudian berikan tanda centang Full screen bila Anda menginginkan tampilan layar penuh, selanjutnya klik Next.




Gambar 42 Kotak dialog Screen Options






Gambar 43 Kotak dialog Connection Properties

6. Berikan tanda centang pada Enable data compression jika Anda mengakses Terminal Services menggunakan modem atau jaringan yang lambat, kemudian klik Next.

7. Bila Anda ingin menjalankan salah satu program seperti contoh sebelumnya, berikan tanda centang pada Start the following program, selanjutnya ketik program yang Anda inginkan, kemudian klik Next.




Gambar 44 Kotak dialog Starting a Program

8. Akan tampil kotak dialog Icon and Programs Group, kemudian klik Next, lalu klik Finish. Bila Anda akan membuat koneksi yang lain, ulangi langkah-langkah di atas.

9. Untuk mencoba, klik nama koneksi pada kotak dialog Client Connection Manager, misalnya server, sehingga kotak dialog Log On to Windows tampil. Kemudian ketik password, setelah itu klik OK sehingga desktop Terminal Services Client tampil.




Gambar 45 Kotak dialog Client Connection Manager

10. Masih tampilnya kotak Logon to Windows disebabkan konfigurasi Terminal Services masih mengharuskan untuk menggunakan password. Pindahlah ke komputer server untuk menonaktifkan permintaan ganda password. Pada komputer Server, klik Start Programs Administrative Tools
Terminal Services Configuration. Akan tampil kotak dialog Terminal Services Configuration.




Gambar 46 Kotak dialog Terminal Services Configuration

11. Pada kotak dialog Terminal Services Configuration, klik RDP- Tcp, kemudian klik menu Action, setelah itu klik Properties.

12. Pada kotak dialog RDP-Tcp Properties, klik tab Logon Settings, kemudian hapus tanda centang pada Always prompt for password, selanjutnya klik Apply dan klik OK.

13. Di komputer client, klik nama koneksi pada kotak dialog Client Connection Manager sehingga desktop Terminal Services akan langsung tampil seperti Gambar 26.




Gambar 47 Kotak dialog RDP-Tcp Properties



3.4 Mengakses Melalui Web Site

Dengan memanfaatkan Remote Desktop Web Connection yang terdapat pada Windows XP Professional, Anda dapat mengakses Terminal Services dan Remote Desktop melalui web site. Remote Desktop Web Connection terdapat pada virtual directory Default Web Site dari Internet Information Services Windows XP








Professional. Nama virtual directory tersebut adalah tsweb dan home directory terletak pada C:\Windows\web\TSWeb.

Untuk mengakses Remote Desktop Web Connection yang terdapat pada Windows XP Professional, Anda dapat mengetikkan URL http://NamaKomputer/tsweb,http://www.NamaDomain/tsweb, http://IPaddress/tsweb. NamaKomputer, NamaDomain, dan IPaddress adalah nama komputer dan nama domain, serta IP address Windows XP Professional, contohnya http://client3/tsweb, http://www.hrd.csc.com/tsweb, dan http://192.168.0.4/tsweb.

Cara mengakses Remote Desktop dan Terminal Service melalui Remote Desktop Web Connection adalah sebagai berikut:

1. Ketik URL http://client3/tsweb pada Run atau pada Address Bar Internet Explorer, kemudian tekan Enter.




Gambar 48 Mengetikkan URL




Gambar 49 Tampil Remoter Desktop Web Connection


2. Akan tampil kotak dialog Remote Desktop Web Connection seperti Gambar 49. Pilih Screen area, setelah itu klik Connect.

Catatan:

Bila pada saat Anda mengakses Anda memilih full screen,
tampilan akan penuh seperti Gambar 8.37. Pada kotak Server,
bila Anda tidak mengetik nama komputer yang akan diakses,
maka Anda otomatis akan mengakses Remote Desktop yang
terdapat pada Windows XP Professional.



3. Akan tampil kotak dialog Log On to Windows. Selanjutnya ketik user dan password, kemudian klik OK sehingga tampilan menjadi seperti Gambar 50.




Gambar 50 Tampilan Remote Desktop Windows XP Professional

4. Untuk menghentikan hubungan, klik Log Off 2 kali, sehingga tampilan menjadi seperti Gambar 49.

5. Ketik Induk pada kotak Server untuk mengakses Terminal Services, kemudian klik Send logon information for this connection sehingga menjadi mirip seperti Gambar 51, kemudian ketik nama user dan kosongkan saja domain, setelah itu klik Connect.




Gambar 51 Koneksi ke Terminal Services




Gambar 52 Tampilan Terminal Services


6. Tampil kotak dialog Log to Windows. Ketik password, setelah itu klik OK sehingga tampilan menjadi seperti Gambar 52.

7. Untuk mengakhiri, hubungan klik Start Shut Down OK.

Rabu, 14 April 2010

MAINBOARD

MAINBOARD

Oleh
SUSAMSIADI
08146104P


Mainboard adalah salah satu media utama dimana semua komponen internal terpasang. Komponen eksternal berupa media input dan output juga terhubung dengan mainboard. Mainboard memungkinkan komponen internal memperoleh aliran listrik dan berkomunikasi satu sama lain. (Harahap : 2008) mainboard
Dalam praktikum ini, jenis atau tipe mainboard yang digunakan adalah
GA-7N400E. Setelah membuka cases dan melepas semua kabel serta sekrup dengan obeng mata positif, penulis mengeluarkan mainboard dari cases dan membersihkannya dengan kuas atau sikat lembut. Kemudian penulis mempelajari komponen-komponen yang terdapat di dalam mainboard beserta fungsi-fungsinya.
Komponen yang terdapat dalam mainboard jenis GA-7N400E adalah :
a) Jumper.
Jumper adalah kabel-kabel kecil yang berfungsi dalam menghidupkan komputer dan terhubung pada mainboard melalui pin. Dalam praktikum ini, jumper yang digunakan berjumlah 5 buah yaitu :
ô€€¹ Speaker yaitu jumper yang berwarna merah hitam, berfungsi sebagai indikator pada loud speaker
ô€€¹ HDD LED yaitu jumper yang berwarna kuning dan putih, berfungsi sebagai indikator menyalanya hard-disk di cases.
ô€€¹ Reset Sw(switch) yaitu jumper yang berwarna biru dan putih, berfungsi sebagai indikator tombol reset.
ô€€¹ Power Sp yaitu jumper yang berwarna merah dan putih, berfungsi sebagai indikator tombol power.
ô€€¹ Jumper USB yaitu jumper yang berwarna merah (VCC), putih ((1)-D), hijau ((1)+D), dan hitam (GND), fungsinya sebagai indikator USB.
b) Pin
Pin adalah tempat menempelnya jumper pada mainboard, bentuknya seperti jarum-jarum kecil yang panjangnya sama.
10 8 6 4 2 ° ° ° ° ° Pin
° ° ° ° °
9 7 5 3 1 Nomor pin/ urutan pin
􀂙 Speaker terdapat pada pin nomor 1, 2, 3, dan 4 pada pin paling pojok
􀂙 HDD LED terdapat pada pin nomor 2 dan 4 terletak setelah pin speaker.
􀂙 Reset Sw(switch) terdapat pada pin nomor 6 dan 8.
􀂙 Power Sp terdapat pada pin nomor 5 dan 7
􀂙 Jumper USB terdapat pada pin nomor 2, 4, 6 dan 8 pada pin tengah
c) Slot Ekspantion
Slot Ekspantion (Slot PCI). Fungsinya adalah untuk menambah hardware, seperti LAN card, sound card, TV tuner, Modem, dsb.
d) Slot RAM
Slot RAM adalah slot yang digunakan untuk menempatkan memori RAM juga pemenambahan kapasitas memori tersebut.
e) Slot AGP
Slot AGP adalah slot yang digunakan untuk menempatkan VGA. Slot lain yang digunakan untuk menempatkan VGA adalah PCI ekspress.
f) Pendingin yang terbuat dari alumunium dan dipadatkan dalam sebuah chip. Pada pendingin ini, bentuk permukaannya berbeda-beda pada setiap jenis atau tipe mainboard. Hal ini ditujukan untuk untuk memperluas permukaan sehingga kerjanya stabil dan maksimal.
g) Baterai Cmos
Baterai Cmos adalah baterai yang digunakan untuk mengatur tanggal, hari, bulan, tahun, dan waktu (jam). Ketika baterai ini mengalami ’kehabisan energi’, baterai ini dapat dicharge di luar mainboard (dikeluarkan dari mainboard terlebih dahulu).
h) Connector CPU Fan
Connector CPU Fan adalah sambungan yang menghubungkan arus listrik untuk menggerakkan kipas pendingin pada processor.
i) Memori BIOS
Memori ini digunakan untuk menyimpan data pada saat komputer pertama kali dinyalakan (POST). Memori BIOS biasanya memiliki cadangan memori dalam mainboard. Hal ini ditujukan untuk menjaga keadaan file ketika BIOS utama mengalami kerusakan. Sehingga file tetap utuh dan terjaga keberadaannya dengan bantuan BIOS cadangan. BIOS cadangan dibutuhkan karena susahnya mengganti BIOS apabila BIOS telah rusak. Hal ini dikarenakan jarangnya penjual BIOS sehingga sulit sekali menemukan penggantinya.
j) Soket IDE
Soket IDE adalah soket yang digunakan untuk menghubungkan CD Room, Floppy disk, dan Hard disk pada main board. Soket dan Kabel IDE berfungsi dalam teknologi transfer data.
k) Soket Power Supply
Soket Power Supply adalah soket tempat menempelnya kabel power supply sebagai sumber utama aliran listrik pada main board kecuali VGA. Seperti menggerakkan kipas / fan pada processor.
l) Soket Power AGP
Soket Power AGP adalah soket tempat menempelnya kabel aliran listrik untuk VGA dan pendingan VGA.
m) Soket PS2 (PS two)
Soket PS2 adalah soket tempat menempelnya kabel keyboard dan mouse.
n) Soket Paralel
Soket Paralel adalah soket yang digunakan untuk menyambungkan kabel printer. Tetapi sekarang ini soket paralel juga sudah jarang digunakan untuk sambungan printer, karena sekarang ini printer banyak menggunakan kabel / port USB.
o) Soket USB
Soket USB yaitu soket yang digunakan untuk menyambungkan kabel USB juga printer.
p) Port LAN (Soket LAN)
Soket ini digunakan untuk menghubungkan antar komputer (LAN).
q) Soket Microphone, Speaker, dan Earphone
Soket ini digunakan untuk menghubungkan kabel microphone, tempatnya bagian paling kiri. Bagian tengah untuk manghubungkan kabel loud speaker, dan bagian paling kanan digunakan untuk menghubungkan earphone.
r) Fan Processor
Pendingan / kipas / fan processor digunakan untuk mendinginkan atau membantu menyetabilkan panas / suhu processor pada saat processor bekerja. Kipas/ fan ini sangat penting sebab jika processor bekerja, maka sifat panas / suhu processor ini akan semakin meningkat. Jika tidak ada kipas sebagai penyetabil, komputer mungkin akan tetap menyala, tetapi komputer akan lebih cepat mati. Dan sebelumnya diberi peringatan berupa nada ”beep” yang membuat panik atau berupa getaran.
Setelah membuka mainboard, mengetahui jenis / tipe main board, mengetahui komponen yang terdapat pada mainboard dan fungsi masing-masing komponen tersebut. Penulis merangkai kembali semua komponen yang telah dilepaskan sebelumnya satu persatu. Penulis juga memasangkan sekrup serta menempatkan kembali minboard pada cases sesuai dengan posisi awal.
Kemudian penulis mencoba memasang semua kabel yang dilepaskan, lalu menghubungkannya dengan aliran / sumber listrik PLN, hasilnya komputer pun menyala seperti semula tetapi tombol keyboard tidak menyala. Setelah penulis cek kembali ternyata kabel keyboard belum terpasang pada cases.
Kemudian penulis mencoba memasanga kabel keyboard dalam keadaan komputer menyala, dan hasilnya sukses, komputer menyala seperti semula tanpa hambatan.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis berhasil membuka mainboard dan memasangkannya kembali seperti keadaan awal (menyala dengan baik).
1.6 Kesimpulan
Mainboard adalah tempat melekatnya semua komponen internal serta komponen eksternal seperti media input dan output. Kehati-hatian serta pemahaman dalam pemasangan komponen adalah salah satu keberhasilan praktikum. Meletakkan RAM pada slot RAM memerlukan suatu tenaga yang cukup dalam menekannya dan berhati-hati sehingga RAM tidak patah.
Ketika energi yang termuat didalam Baterai Cmos habis, baterai ini bisa dicharge tetapi di luar mainboard (harus dikeluarkan dari mainboard terlebih dahulu).
Kerusakan pada komputer umumnya terdapat pada mainboardnya. Dan kerusakan pada mainboard umumnya terdapat pada BIOS. Sehingga mainboard harus diganti dengan yang baru

APLIKASI LINUX DAN OPEN SOURCE SOFTWARE DI BIDANG KOMPUTASI, OTOMASI PERKANTORAN, SISTEM INFORMASI DAN INFRASTRUKTUR JARINGAN

Page 1
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
21
APLIKASI LINUX DAN OPEN SOURCE SOFTWARE
DI BIDANG KOMPUTASI, OTOMASI PERKANTORAN,
SISTEM INFORMASI DAN INFRASTRUKTUR JARINGAN
Rusmanto*
Anda mungkin pernah mendengar pertanyaan-pertanyaan seperti ini, atau Anda
sendiri pernah berpikir untuk bertanya hal-hal serupa.
• Apa itu Linux dan open source, dan apa hubungannya dengan Windows?
• Buat apa pakai Linux, kalau dengan Windows sudah bisa?
• Dapatkah Linux membaca file-file office di Windows?
• Dapatkah Linux menjalankan program yang sudah ada di Windows?
• Dapatkah Linux sebagai aplikasi sistem informasi?
• Dapatkah Linux menjadi tulang punggung jaringan kantor?
• Dapatkah Linux berfungsi sebagai komputer multimedia?
• Buat apa membeli, apalagi membajak Windows, kalau Linux bisa?
Jika benar Anda ingin tahu semua itu, mudah-mudahan tulisan berikut ini dapat
menjawabnya. Atau Anda cukup mencari jawabannya sendiri di Internet.
Linux, Windows, dan Macintosh
Mulanya, Linux yang pertama kali dikembangkan oleh Linus Torvalds adalah
nama kernel atau inti dari sistem operasi. Kini, jika Anda menyebut Linux, praktis
Anda mengarah kepada sebuah sistem operasi yang lengkap. Kalau kita membeli CD
Linux, artinya kita membeli sebuah sistem operasi plus aplikasi office, multimedia,
dan Internet. Jadi, sebagai sistem operasi, Linux mirip dengan MS Windows dan
Apple Macintosh.
Lalu apa bedanya? Jika Anda membeli CD MS Windows yang asli, Anda baru
mendapatkan sebuah sistem operasi, belum termasuk aplikasi MS Office, pengolah
gambar Photoshop, server email Exchange, dan lain-lain.Tapi, jika Anda membeli
CD-CD bajakan, barangkali harga dan isinya tidak beda jauh dengan Linux.
Lalu apa lagi bedanya? Lisensi Linux adalah non-proprietary. Istilah lain yang
berhubungan dengan lisensi Linux adalah open source, free software, dan GPL (GNU
*
Pemimpin Redaksi InfoLINUX, Direktur Lembaga Pendidikan Komputer Nurul Fikri, dan Ketua Yayasan
Penggerak Linux Indonesia (rus@infolinux.co.id atau rus@nurulfikri.com)
Page 2
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
22
General Public License). Arti semuanya hampir sama. Anda bebas menggunakan,
mempelajari dan mengembangkan (karena tersedia source code-nya), serta
menyebarluaskan, untuk apa saja, termasuk untuk instalasi nuklir. Windows,
Macintosh, dan program proprietary adalah closed source, non free software, dan
pasti non-GPL. Free di sini bermakna kebebasan atau kemerdekaan. Boleh gratis tapi
tidak harus gratis.
Lisensi software tidak hanya GPL. Ada lebih dari 50 jenis lisensi open source
atau free software, yang dapat Anda lihat di www.opensource.org atau www.fsf.org
atau www.gnu.org.
Lalu apa lagi bedanya?
Linux dan Virus
Salah satu permasalahan dunia komputer saat ini, dengan berkembangnya
Internet yang luar biasa cepat, adalah virus. Hampir semua virus yang menyerang
pengakses Internet adalah virus untuk komputer berbasis MS Windows. Akibatnya,
pengguna Windows harus selalu siap menderita atau kecewa karena terganggu virus-
virus.
Berbahagialah pengguna komputer berbasis Linux, karena sangat sulit virus
berkembang di komputer desktop Linux. Virus yang dibuat untuk Windows tidak
merusak Linux. Bukan berarti tidak ada virus di Linux, namun virus (lebih tepat
disebut worm atau cacing) yang pernah ada, hanya menyerang server Linux yang
kurang terawat atau terlambat di-update keamanannya.
Linux dan GUI
Tidak seperti Windows, yang hanya memiliki SATU GUI (Graphical User
Interface). Misalnya, Windows XP hanya memiliki GUI XP. Windows tidak mudah
berganti-ganti GUI atau menjalankan beberapa GUI secara bersamaan, TANPA
RESTART. Windows, sesuai namanya, tidak bisa hidup tanpa GUI.
Linux tidak punya Windows, tapi Linux punya “window-window” atau X-
Window. Artinya, secara bersamaan, kita dapat menjalankan beberapa GUI, misalnya
KDE (mirip Windows XP), GNOME (mirip Windows Me), IceWM (mirip Windows
95/98), fvwm (mirip Windows 3.11), dan lain-lain. Lebih hebat lagi, Linux dapat
hidup tanpa GUI.
Page 3
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
23
Server-server berbasis Linux, misalnya mail server qmail yang setara MS
Exchange server, dapat bekerja dengan baik pada komputer Pentium I atau yang lebih
kuno, dengan RAM 64 MB atau lebih kecil. Linux memiliki TUI (Text User
Interface) untuk mengadministrasi sistem, misalnya YaST di SUSE dan drakxconf di
Mandriva, yang dapat berjalan tanpa X Window.
Linux dapat memiliki GUI seperti Windows XP dengan hardware yang setara
dengan persyaratan untuk Windows XP, misalnya minimal Pentium III, RAM 128
MB, dan sebagainya.
Linux dan Aplikasi Perkantoran
Aplikasi perkantoran yang populer di dunia Windows saat ini adalah MS
Office. Sebenarnya, di Windows juga ada office selain MS Office, misalnya
WordPerfect, Lotus, AbiWord, dan OpenOffice. AbiWord dan OpenOffice juga open
source atau free software, seperti yang tersedia untuk Linux.
Aplikasi perkantoran di Linux juga mulai mendekati kemampuan MS Office,
misalnya OpenOffice. OpenOffice merupakan aplikasi perkantoran yang paling
populer saat ini karena sangat kompatibel dengan MS Office. Ada juga yang lengkap,
namun belum memenuhi keinginan mantan pengguna MS Office karena belum
sepenuhnya kompatibel, misalnya KOffice dari KDE. AbiWord dan Gnumeric yang
mendekati kesetaraan dengan MS Word dan MS Excel juga tersedia bebas di Linux.
Sayangnya, pengguna MS Access tidak menemukan database yang sangat mirip
Access di OpenOffice versi 1.X. Namun, OpenOffice dapat mengakses MySQL atau
PostgreSQL melalui ODBC, sehingga ada “peluang” pengguna MS Access untuk
meningkatkan kemampuannya ke databse SQL, tapi bukan ke MS SQL. OpenOffice
versi 2 sudah menyediakan database seperti Access.
Jika Anda biasa menggunakan Visio di Windows, Anda dapat memilih Dia atau
Kivio di Linux. Microsoft Project dapat digantikan Planner (Mr. Project). Sedangkan
program accounting sederhana di Linux adalah GnuCash.
Aplikasi perkantoran yang bagus di Windows biasanya sangat mahal, misalnya
Lotus Notes dan Domino. Di Linux, tersedia beragam aplikasi sejenis itu, meskipun
tidak persis sama. Misalnya, BPPT telah menghasilkan Kantaya (www.software-
ri.or.id/kantaya).
Page 4
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
24
Linux dan Internet
Anda tentu sudah kenal Google.com atau Detik.com. Mewakili wilayah dan
jangkauan yang jauh berbeda, kedua perusahaan itu telah lama menggunakan Linux.
Google sangat terkenal di dunia dan Detik sangat terkenal di Indonesia. Untuk
malayani akses yang luar biasa banyak, Google menggunakan banyak komputer
dengan sistem operasi Linux dan program-program open source lainnya.
Menurut survey yang dilakukan www.netcraft.com, lebih dari 60% domain di
Internet menggunakan server web open source Apache. Server email yang paling
banyak diguankan di Internet adalah versi open source seperti Sendmail, Postfix, dan
Qmail. Server DNS (Domain Name System) yang menerjemahkan alamat Internet
menjadi nama domain juga menggunakan program open source seperti Bind.
Di Indonesia, hampir semua ISP (Internet Service Provider), NAP (Network
Access Provider) dan Data Center menggunakan Linux dan software open source
lainnya sebagai tulang punggung jaringan. Mulai dari router, firewall, server DNS,
web, email, dan database menggunakan software open source.
Linux dan Multimedia
Inilah kekuatan Linux yang tidak terbayangkan oleh Linus Torvalds pada saat
pertama membuat kernel (inti sistem operasi) Linux. Linux saat ini telah merambah ke
dunia multimedia, mulai dari sekadar multimedia player, audio dan video editor,
hingga animator atau untuk pembuatan film seperti Shrek yang sangat terkenal itu.
Sebagai player, atau pemutar lagu dan video, Linux membutuhkan spesifikasi
yang tidak terlalu berat. Untuk menjalankan audio-CD (CDA), file MP3 atau OGG,
Linux dapat bekerja pada komputer 486 dengan RAM 32 MB, tentu saja tanpa GUI
yang indah. Beberapa pemutar lagu itu antara lain mpg123, ogg123, cdplay, dan
playmus. Bahkan untuk memutar lagu dan video (DVD, VCD atau DAT, dan MPEG),
Linux dapat bekerja tanpa harus menginstal ke harddisk, misalnya Inul-Linux, yaitu
distro Linux e-Movix, yang berisi sistem operasi Linux dan Mplayer, dengan ukuran
totalnya hanya sekitar 7 MB.
Masih dengan hardware rendah, Linux dapat berfungsi sebagai audio editor,
misalnya dengan ecasound. Dengan spesifikasi hardware yang baik, Linux juga dapat
digunakan untuk mengedit audio di X Window seperti Audacity, atau mengedit video
dengan Kino, Kdenlive, Cinelerra, CinePaint, iMeraEditing, dll.
Untuk urusan multimedia grafika, Linux memiliki banyak pilihan untuk membuat
atau mengedit gambar. Ada GIMP untuk mengolah gambar bitmap atau raster, ada
Sodipodi, Skencil, dan Inkscape untuk melukis gambar vektor, dll. GIMP setara
Page 5
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
25
dengan Photoshop dan sejenisnya, sedangkan Sodipodi setara dengan CorelDraw,
FreeHand, dll.
Linux untuk Scientific dan Komputasi
Untuk urusan ini Linux sudah banyak dimanfaatkan oleh para ilmuwan dan
engineer. Sebagai contoh, Scilab dapat menggantikan Mathlab. Untuk pengolahan
data statistik, R atau OpenStat2 dan PSPP dapat menggantikan SPSS. Grass dan
FreeGIS untuk GIS (Geographic Information System) seperti ArcView. GEDA (GPL
Electronic Design Automation) dan SPICE untuk emulasi rangkaian elektronika.
Eagle untuk membuat skema elektronika. MatPLC untuk Programmable Logic
Controller berbasis software di PC. XNBC dan SNNS untuk Neural Network
Simulation. Gretl untuk program econometrics. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa
disebut satu per satu.
Cara Mendapatkan Linux dan Supportnya
Banyak cara mendapatkan Linux dan program-program open source. Cara yang
paling enak adalah mendownload langsung dari Internet jika Anda memiliki akses
Internet murah dan cepat. Cara lain adalah dengan membeli CD, buku, majalah, atau
mengcopy dari teman.
Support Linux juga mudah diperoleh dari Internet. Jika Anda memiliki
anggaran, Anda bisa membayar untuk support kepada perusahaan yang bergerak di
bidang open source, seperti yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan software
proprietary.
Cara Memilih Distro Linux
Berbeda dengan model pengembangan tertutup, pengembangan software open
source mengakibatkan banyak peluang yang dapat diraih oleh orang-orang di negara
miskin seperti Indonesia. Semua orang dapat mengembangkan Linux untuk
kebutuhannya. Salah satu hasilnya, banyak pilihan distro atau kumpulan program
berbasis Linux dalam satu paket CD, DVD, atau server di Internet.
Page 6
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (21-30)
26
Banyaknya distro ini bisa menjadi kendala bagi yang suka keseragaman,
meskipun di beberapa perusahaan biasanya ada kecendungan memilih distro yang
sama demi kemudahan perawatan dan updatenya. Bahkan beberapa lembaga atau
negara mengembangkan distro sendiri agar sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya,
Red Flag di China dan WinBI serta BlankOn di Indonesia.
Cara praktis adalah dengan memilih distro yang banyak digunakan teman atau
orang di sekitar kita. Salah satu tujuannya, agar mudah mendapatkan bantuan bila ada
masalah. Contohnya, distro yang paling banyak digunakan di Indonesia awalnya
adalah Red Hat yang sekarang menjadi Fedora. Yang kedua adalah Mandrake atau
Mandriva. Di negara lain (berdasar data di www.distrowatch.com) tidak berbada jauh.
Selain Mandrake, saat ini distro Ubuntu juga mulai banyak penggunanya.
PENUTUP
Tidak diragukan lagi, Linux telah dapat digunakan sebagai sistem operasi untuk
bekerja sehari-hari. Dengan keterbatasannya saat ini, Linux telah mampu
menggantikan sistem operasi lainnya untuk komputasi, perkantoran, Internet, dan
multimedia, bahkan untuk membuat film dengan menggantikan super komputer.
Daftar perbandingan aplikasi di Windows dan di Linux dapat dilihat di
http://linuxshop.ru/linuxbegin/win-lin-soft-en/.

Selasa, 13 April 2010

Cara Instalasi Terminal Services

8 dari 10 pengguna komputer perkantoran mengalami kesulitan dalam melakukan imigrasi ke Linux atau sistem operasi lainnya.

Sehingga menggunakan terminal service menjadi salah satu solusi untuk hal tersebut, dan tentu saja kita jg harus menggunakan lisensi asli windows, tetapi setidaknya kita bisa lebih menghemat biaya dari semua segi, awalnya Terminal services ini disediakan untuk para pengguna komputer yang memiliki spesifikasi kurang memadai, sehingga kita hanya perlu menginvestasikan satu unit komputer super, dan komputer-komputer yang kurang memadai itu sanggup menjalankan aplikasi canggih saat ini.

Terminal Services selalu di paketkan dalam paket windows NT, meskipun Windows XP jg memiliki kemampuan ini tetapi hanya dibatasi menjadi 1 user saja.

Dibandingkan dengan fitur-fitur Terminal Services dalam Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003 menawarkan beberapa keunggulan dan perubahan, yakni sebagai berikut:

* Administrative Tools: dalam Windows Server 2003, administrative tools untuk melakukan administrasi Terminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya.
* Pencetakan: dalam Windows Server 2003 printer-printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server.
* Pengalihan (redireksi) drive-drive dan sistem berkas: klien dapat melihat dan menggunakan drive lokal selama sesi Terminal Services dilakukan.
* Pengalihan (redireksi) audio: klien juga dapat mendengarkan suara yang terjadi di dalam terminal server seolah-olah suara tersebut dimainkan pada mesinnya.
* Pengalihan (redireksi) clipboard: klien juga dapat melakukan operasi copy-cut-paste antara aplikasi.
* Group policy: Hampir semua fitur Terminal Services dapat diatur dengan menggunakan bantuan group policy.
* WMI Provider: Sebagian besar konfigurasi Terminal Services dapat dieksekusi oleh skrip-skrip WMI.
* Pengaturan akses yang lebih baik.

untuk cara instalasinya, saya sempat mengalami kesulitan, tetapi setelah googling, saya menemukan satu cara yang relatif gampang di blog PROSEDUR IT.

caranya sebagai berikut :

1. Install Windows Component, yaitu Remote Desktop Web Connection  Control Panel > Add Remove Programs > Add Remove Windows Components > Application Server [details] > Internet Information Services (IIS) [details] > World Wide Web Service [details] > Remote Desktop Web Connection [check]
2. Install Windows Component, yaitu Terminal Server  Control Panel > Add Remove Program > Add Remove Windows Components > Terminal Server [check]
3. Install Windows Component, yaitu Terminal Server Licensing  Control Panel > Add Remove Program > Add Remove Windows Components > Terminal Server Licensing [check]
4. Setelah selesai, buka Terminal Service Manager Console  Control Panel > Administrative Tools > Terminal Service Manager [click]
5. Periksa apakah Terminal Server telah aktif dengan melihat statusnya di window sebelah kanan (status window)
6. Untuk menguji apakah Terminal Server sudah dapat diakses dan digunakan oleh komputer client, lakukan login ke Terminal Server dari komputer client  Buka Internet Explorer di komputer client > http://192.168.0.5/tsweb [address bar] > login dengan [User : Administrator] dan [Password : *****]
7. Jika login berhasil, maka Terminal Service sudah dapat digunakan
8. Untuk memudahkan konfigurasi policy dari setiap user yang akan menggunakan Terminal Service, install Group Policy Management Console di Terminal Server (default, Group Policy Management Console belum terinstall di Windows Server 2003 Standar Edition [master : GPMC.msi])
9. Install Microsoft Visual Foxpro untuk mendukung software Veasoft yang akan digunakan di Terminal Server
10. Siapkan beberapa nama Group yang akan dibuat beserta nama-nama User / Group yang akan menjadi member-nya
11. Buat sebuah folder baru [e.g VEASOFT] yang didalamnya terdiri dari beberapa folder yang diberi nama sesuai dengan nama-nama Group yang telah disiapkan (untuk memudahkan konfigurasi), yang masing-masing berisikan program VEASOFT yang didalamnya terdapat sebuah folder dengan nama [OTHER]
12. Definisikan Security Permission pada folder-folder [OTHER] tsb sehingga hanya dapat diakses oleh Administrator dan User yang berhak [full control]
13. Share folder-folder tsb jika diperlukan
14. Buat sebuah folder baru lagi dengan nama [DESKTOP] kemudian didalamnya buat beberapa folder baru lagi yang diberi nama sesuai dengan nama-nama Group, di dalam folder-folder ini nantinya akan berisikan shortcut-shortcut dari aplikasi yang terdapat di dekstop user
15. Buat shortcut dari aplikasi yang akan digunakan oleh user, kemudian copy masing-masing shortcut tsb ke dalam folder [DESKTOP] yang telah dibuat, sehingga shortcut-shortcut ini akan tampil di desktop user pada saat login di Terminal Service, yang konfigurasi untuk Folder Redirection-nya terdapat dalam GPO
16. Kemudian buat lagi sebuah folder baru dengan nama [Startmenu]
17. Hapus seluruh isi dari folder [Startmenu] yang telah dibuat, kemudian berikan atribut Hidden pada folder[Startup] yang terdapat di folder [Startmenu] tsb
18. Jika diperlukan, Siapkan sebuah partisi khusus [e.g drive E] sebagai space untuk folder [My Documents] dari setiap user lalu konfigurasikan Folder Redirection untuk folder [My Documents] dari GPO, sehingga user tidak dapat mengakses drive & partisi tertentu, khususnya partisi system yang dapat dikonfigurasi dari GPO
19. [My Documents] folder dari setiap User harus dapat diakses oleh Administrator, dengan cara melakukan konfigurasi security dari folder tsb, dgn cara menambahkan Administrator sebagai pihak yang memiliki full control terhadap seluruh folder [My Documents] milik User
20. Lakukan konfigurasi ODBC dengan menghapus System DSN driver, dan konfigurasikan driver Microsoft Visual Foxpro driver yang terdapat pada User DSN sehingga pada saat user melakukan import dari eksternal data, Microsoft Excel secara otomatis mengarahkan query-nya ke folder [OTHER] masing-masing user yang telah dikonfigurasi. Hal ini dilakukan secara manual dengan cara login menggunakan masing-masing User Account
21. Pada saat User login melalui Terminal Service, seluruh printer yang terinstall secara local ataupun yang terhubung melalui Print Server di Terminal Server, secara otomatis dapat langsung digunakan oleh seluruh Terminal Service User
22. Apabila Terminal Server menggunakan printer yang di-share oleh komputer client, printer tersebut tidak dapat digunakan secara otomatis oleh Terminal Service User. Agar seluruh Terminal Service User dapat menggunakan printer tsb, Administrator harus memanipulasi printer port pada Terminal Server sehingga printer yang di-share oleh komputer client ‘dianggap’ terinstall secara local di Terminal Server
23. Untuk memanipulasi printer port, pertama-tama lakukan instalasi printer baru seperti biasa  Add Printer > local printer attached to this computer [check] > Use the following port [LPT2] (gunakan port LPT yang tidak terhubung dengan hardware lain / printer, apabila printer yang akan diinstall adalah printer yang menggunakan port serial LPT, misalkan kita gunakan port LPT2) [check] > Pilih jenis printer yang akan diinstall > selesaikan instalasi. Setelah selesai, printer tsb belum dapat digunakan, tetapi harus didefinisikan terlebih dahulu melalui Command Prompt dengan cara  Run > cmd > lalu pada Command Prompt ketik [net use LPT2 \\namaserver\namaprinter /persistent:yes] (tanpa tanda kurung), dimana [namaserver] adalah nama komputer / IP Address dari komputer client dan [namaprinter] adalah SHARENAME dari printer client tsb. Setelah instalasi selesai, maka printer tsb sudah dapat digunakan oleh Terminal Service User (note : untuk sementara konfigurasi port printer hanya untuk printer yang menggunakan port LPT)

Cara Instalasi Terminal Services

8 dari 10 pengguna komputer perkantoran mengalami kesulitan dalam melakukan imigrasi ke Linux atau sistem operasi lainnya.

Sehingga menggunakan terminal service menjadi salah satu solusi untuk hal tersebut, dan tentu saja kita jg harus menggunakan lisensi asli windows, tetapi setidaknya kita bisa lebih menghemat biaya dari semua segi, awalnya Terminal services ini disediakan untuk para pengguna komputer yang memiliki spesifikasi kurang memadai, sehingga kita hanya perlu menginvestasikan satu unit komputer super, dan komputer-komputer yang kurang memadai itu sanggup menjalankan aplikasi canggih saat ini.

Terminal Services selalu di paketkan dalam paket windows NT, meskipun Windows XP jg memiliki kemampuan ini tetapi hanya dibatasi menjadi 1 user saja.

Dibandingkan dengan fitur-fitur Terminal Services dalam Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003 menawarkan beberapa keunggulan dan perubahan, yakni sebagai berikut:

* Administrative Tools: dalam Windows Server 2003, administrative tools untuk melakukan administrasi Terminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya.
* Pencetakan: dalam Windows Server 2003 printer-printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server.
* Pengalihan (redireksi) drive-drive dan sistem berkas: klien dapat melihat dan menggunakan drive lokal selama sesi Terminal Services dilakukan.
* Pengalihan (redireksi) audio: klien juga dapat mendengarkan suara yang terjadi di dalam terminal server seolah-olah suara tersebut dimainkan pada mesinnya.
* Pengalihan (redireksi) clipboard: klien juga dapat melakukan operasi copy-cut-paste antara aplikasi.
* Group policy: Hampir semua fitur Terminal Services dapat diatur dengan menggunakan bantuan group policy.
* WMI Provider: Sebagian besar konfigurasi Terminal Services dapat dieksekusi oleh skrip-skrip WMI.
* Pengaturan akses yang lebih baik.

untuk cara instalasinya, saya sempat mengalami kesulitan, tetapi setelah googling, saya menemukan satu cara yang relatif gampang di blog PROSEDUR IT.

caranya sebagai berikut :

1. Install Windows Component, yaitu Remote Desktop Web Connection  Control Panel > Add Remove Programs > Add Remove Windows Components > Application Server [details] > Internet Information Services (IIS) [details] > World Wide Web Service [details] > Remote Desktop Web Connection [check]
2. Install Windows Component, yaitu Terminal Server  Control Panel > Add Remove Program > Add Remove Windows Components > Terminal Server [check]
3. Install Windows Component, yaitu Terminal Server Licensing  Control Panel > Add Remove Program > Add Remove Windows Components > Terminal Server Licensing [check]
4. Setelah selesai, buka Terminal Service Manager Console  Control Panel > Administrative Tools > Terminal Service Manager [click]
5. Periksa apakah Terminal Server telah aktif dengan melihat statusnya di window sebelah kanan (status window)
6. Untuk menguji apakah Terminal Server sudah dapat diakses dan digunakan oleh komputer client, lakukan login ke Terminal Server dari komputer client  Buka Internet Explorer di komputer client > http://192.168.0.5/tsweb [address bar] > login dengan [User : Administrator] dan [Password : *****]
7. Jika login berhasil, maka Terminal Service sudah dapat digunakan
8. Untuk memudahkan konfigurasi policy dari setiap user yang akan menggunakan Terminal Service, install Group Policy Management Console di Terminal Server (default, Group Policy Management Console belum terinstall di Windows Server 2003 Standar Edition [master : GPMC.msi])
9. Install Microsoft Visual Foxpro untuk mendukung software Veasoft yang akan digunakan di Terminal Server
10. Siapkan beberapa nama Group yang akan dibuat beserta nama-nama User / Group yang akan menjadi member-nya
11. Buat sebuah folder baru [e.g VEASOFT] yang didalamnya terdiri dari beberapa folder yang diberi nama sesuai dengan nama-nama Group yang telah disiapkan (untuk memudahkan konfigurasi), yang masing-masing berisikan program VEASOFT yang didalamnya terdapat sebuah folder dengan nama [OTHER]
12. Definisikan Security Permission pada folder-folder [OTHER] tsb sehingga hanya dapat diakses oleh Administrator dan User yang berhak [full control]
13. Share folder-folder tsb jika diperlukan
14. Buat sebuah folder baru lagi dengan nama [DESKTOP] kemudian didalamnya buat beberapa folder baru lagi yang diberi nama sesuai dengan nama-nama Group, di dalam folder-folder ini nantinya akan berisikan shortcut-shortcut dari aplikasi yang terdapat di dekstop user
15. Buat shortcut dari aplikasi yang akan digunakan oleh user, kemudian copy masing-masing shortcut tsb ke dalam folder [DESKTOP] yang telah dibuat, sehingga shortcut-shortcut ini akan tampil di desktop user pada saat login di Terminal Service, yang konfigurasi untuk Folder Redirection-nya terdapat dalam GPO
16. Kemudian buat lagi sebuah folder baru dengan nama [Startmenu]
17. Hapus seluruh isi dari folder [Startmenu] yang telah dibuat, kemudian berikan atribut Hidden pada folder[Startup] yang terdapat di folder [Startmenu] tsb
18. Jika diperlukan, Siapkan sebuah partisi khusus [e.g drive E] sebagai space untuk folder [My Documents] dari setiap user lalu konfigurasikan Folder Redirection untuk folder [My Documents] dari GPO, sehingga user tidak dapat mengakses drive & partisi tertentu, khususnya partisi system yang dapat dikonfigurasi dari GPO
19. [My Documents] folder dari setiap User harus dapat diakses oleh Administrator, dengan cara melakukan konfigurasi security dari folder tsb, dgn cara menambahkan Administrator sebagai pihak yang memiliki full control terhadap seluruh folder [My Documents] milik User
20. Lakukan konfigurasi ODBC dengan menghapus System DSN driver, dan konfigurasikan driver Microsoft Visual Foxpro driver yang terdapat pada User DSN sehingga pada saat user melakukan import dari eksternal data, Microsoft Excel secara otomatis mengarahkan query-nya ke folder [OTHER] masing-masing user yang telah dikonfigurasi. Hal ini dilakukan secara manual dengan cara login menggunakan masing-masing User Account
21. Pada saat User login melalui Terminal Service, seluruh printer yang terinstall secara local ataupun yang terhubung melalui Print Server di Terminal Server, secara otomatis dapat langsung digunakan oleh seluruh Terminal Service User
22. Apabila Terminal Server menggunakan printer yang di-share oleh komputer client, printer tersebut tidak dapat digunakan secara otomatis oleh Terminal Service User. Agar seluruh Terminal Service User dapat menggunakan printer tsb, Administrator harus memanipulasi printer port pada Terminal Server sehingga printer yang di-share oleh komputer client ‘dianggap’ terinstall secara local di Terminal Server
23. Untuk memanipulasi printer port, pertama-tama lakukan instalasi printer baru seperti biasa  Add Printer > local printer attached to this computer [check] > Use the following port [LPT2] (gunakan port LPT yang tidak terhubung dengan hardware lain / printer, apabila printer yang akan diinstall adalah printer yang menggunakan port serial LPT, misalkan kita gunakan port LPT2) [check] > Pilih jenis printer yang akan diinstall > selesaikan instalasi. Setelah selesai, printer tsb belum dapat digunakan, tetapi harus didefinisikan terlebih dahulu melalui Command Prompt dengan cara  Run > cmd > lalu pada Command Prompt ketik [net use LPT2 \\namaserver\namaprinter /persistent:yes] (tanpa tanda kurung), dimana [namaserver] adalah nama komputer / IP Address dari komputer client dan [namaprinter] adalah SHARENAME dari printer client tsb. Setelah instalasi selesai, maka printer tsb sudah dapat digunakan oleh Terminal Service User (note : untuk sementara konfigurasi port printer hanya untuk printer yang menggunakan port LPT)

Cara membuat server desktop remote.

Remote Desktop adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengontrol komputer dari jarak jauh. Ini dapat menjadi sangat besar untuk meningkatkan produktivitas bagi perusahaan yang ingin memperbolehkan karyawan mereka untuk bekerja dari rumah atau saat bepergian. Ketiga komponen yang terlibat dalam membangun koneksi Remote Desktop adalah Klien (komputer membuat koneksi), Server (komputer yang dikendalikan oleh pengguna remote) dan Terminal Services Gateway yang berfungsi sebagai jembatan untuk membuat sambungan antara dua komputer.

Ini adalah apa yang Anda butuhkan:

2 komputer menjalankan versi terakhir dari Windows (XP, Vista, Server 2003 atau Server 2008) (satu komputer akan digunakan untuk menyambung ke yang lain)

Proxy server antara internet dan jaringan internal; pada Windows Server 2008, hal ini disebut sebagai Terminal Services (TS) peran Gateway

Sertifikat SSL dibeli dari otoritas sertifikat publik (CA)

Mengkonfigurasi Terminal Services Gateway

1. Seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi, Remote Desktop Klien menggunakan HTTPS untuk menyambung ke Terminal Services (TS) Gateway. Oleh karena itu, TS Gateway akan memerlukan sebuah sertifikat SSL --- dibeli dari otoritas sertifikat publik (CA) --- dalam rangka untuk memungkinkan sambungan HTTPS. Ini adalah jenis yang sama sertifikat yang digunakan oleh e-commerce web server.

2. Log in ke server yang ingin Anda gunakan sebagai TS Gateway. Anda harus login sebagai administrator.

3. Buka Server Manager, klik kanan pada "Peran," dan pilih "Tambah Peran." Pengaturan "Tambahkan Peran Wizard" akan dimulai. Klik "Next" pada halaman pertama untuk memulai.

4. Pada Server Peran Pilih halaman, pilih "Terminal Services" dan klik "Next." Terminal Services Pada halaman, klik "Next" lagi.

5. Pilih "TS Gateway" pada halaman Layanan Peran. Bila diminta, klik "Tambahkan Peran Required Layanan," kemudian klik "Next."

6. Pilih sertifikat SSL yang Anda beli di halaman Sertifikat Otentikasi Server, dan klik "Next."

7. Otorisasi Kebijakan pada halaman, pilih "Sekarang," kemudian klik "Next."

8. Pilih "Tambah" pada TS Gateway Users Group halaman, dan kemudian memilih kelompok pengguna yang anda ingin mengizinkan untuk menghubungkan melalui TS Gateway. Konfigurasi yang ideal adalah membuat yang baru grup keamanan Active Directory Remote Desktop untuk semua pengguna yang akan terhubung ke jaringan Anda dari Internet. Tambahkan semua pemakai untuk kelompok itu, dan kemudian klik "Next."

9. Buat nama untuk Terminal Services Sambungan Kebijakan Otorisasi. Anda akan perlu untuk memilih apakah anda ingin mengizinkan otentikasi menggunakan password, smart card atau keduanya. Kemudian klik "Next."

10. Buat nama untuk Terminal Services Resource Kebijakan Otorisasi. Anda akan perlu untuk memilih apakah anda ingin mengizinkan komputer Klien Remote Desktop untuk dapat terhubung ke semua komputer di jaringan anda, atau hanya komputer dalam kelompok tertentu. Kemudian klik "Next."

11. Pada halaman konfirmasi, klik "Install." Setelah instalasi selesai, klik "Close," dan pilih "Ya" untuk me-restart komputer.

Konfigurasi Remote Desktop Client

1. Dalam rangka untuk menyambung ke server Remote Desktop pada jaringan internal, komputer klien harus dikonfigurasi untuk melakukan koneksi ke alamat IP dari TS Gateway. Untuk memulai, pergi ke "Start" menu, lalu pilih "Accessories," dan "Remote Desktop Connection."

2. Pilih "Opsi" tombol untuk menampilkan pengaturan Remote Desktop Connection (lihat gambar). Masukkan dalam Remote Desktop nama server atau alamat IP (perhatikan bahwa ini bukan alamat IP dari TS Gateway). Ini kemungkinan besar akan alamat IP pribadi yang tidak secara langsung bisa diakses.

3. Pilih tab "Advanced", kemudian pilih tombol "Settings". Pada Gateway Server Settings kotak dialog yang muncul (lihat gambar), pilih "Gunakan ini TS Gateway setting server," type TS Gateway di nama server --- persis seperti yang tercantum pada sertifikat SSL --- dan memilih metode logon .

4. Setelah menyesuaikan pengaturan lain yang khusus untuk lingkungan jaringan anda, kembali ke tab "General" dan menyimpan pengaturan ke file RDP dengan mengklik "Simpan Sebagai." Untuk tersambung ke jaringan internal, pengguna perlu klik dua kali pada file RDP untuk membukanya, dan mereka harus langsung tersambung ke Remote Desktop Server.

Konfigurasi Remote Desktop Server

1. Di sebagian besar versi terbaru Windows, layanan Server Remote Desktop tidak diaktifkan secara default, karena itu, jika pengguna ingin terhubung ke komputer jarak jauh, layanan harus diaktifkan secara manual. Untuk memulai, klik pada tombol "Start", dan kemudian pilih "Control Panel." Dari sana, klik-ganda pada "System" untuk membuka komputer properti.

2. Klik pada "Remote Pengaturan" pilihan dalam rangka untuk membuka sistem properti ' "Remote" tab. Anda akan melihat bahwa opsi "Jangan biarkan koneksi ke komputer ini" dipilih secara default. Pilih salah satu dari "Perbolehkan koneksi dari komputer menjalankan versi apapun Remote Desktop (kurang aman)," atau "Izinkan hanya sambungan dari komputer menjalankan Remote Desktop dengan Tingkat Jaringan Otentikasi (lebih aman)." Pilih pilihan yang paling cocok untuk khusus Anda pengaturan jaringan.

3. Klik pada "Pilih Pengguna" tombol untuk memilih semua pengguna yang akan diberi hak logon terpencil untuk akses dan kontrol jarak jauh komputer.

4. Klik "OK" untuk menyimpan pengaturan.

Petunjuk:

Jika komputer Anda menjalankan Windows XP Service Pack 1 atau Windows Server 2003 Service Pack 1 atau 2, pertama anda harus men-download dan menginstal Terminal Services Client 6. 0. Ini bisa didownload dari Microsoft. com.

Jika Anda menggunakan baik Windows XP Home atau Windows Vista Home, proses ini tidak akan bekerja. Remote Desktop hanya berwenang untuk edisi profesional Windows OS.

Sabtu, 03 April 2010

10 Software keamanan komputer paling populer

By roemasa - Posted on 30 June 2009

Keamanan komputer Keamanan komputer bersifat dinamis dan akan terus berkembang seiring waktu. Setiap hari, terutama bagi mereka yang terhubung dengan koneksi internet, akan menghadapi beragam ancaman mulai dari virus komputer, spyware, pencurian identitas online ataupun ancaman-ancaman di bidang komputer lainnya.

Dan untuk menghadapi beragam ancaman itu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan mengharapkan bahwa sistem komputer kita dapat menangkal semuanya.

Kita akan membutuhkan bantuan dari software-software pihak ketiga untuk mengamankan komputer kita dari bermacam-macam ancaman. Kita akan membutuhkan anti-rootkit, anti-spyware, anti-virus dan software penambal keamanan.

Dan dibawah ini ada daftar 10 software keamanan paling populer versi PC World dan sebagian diantaranya adalah software gratis.


1. Secunia PSI

Software gratis ini akan mengindentifikasi apabila ada masalah keamanan dalam program yang terinstal di komputer kita dan memastikan bahwa program yang ada sudah terupdate dengan yang terbaru.

Download



2. HouseCall

Utility online gratis ini akan men-scan dan menyingkirkan virus, trojan, kelemahan firewall dan masalah keamanan lainnya. Untuk mulai men-scan bisa kunjungi link ini tapi akan membutuhkan koneksi internet yang cukup cepat.



3. McAfee FreeScan

Satu lagi tool untuk men-scan komputer kita secara online. Untuk dapat mendownloadnya harus menggunakan browser Internet Explorer. Kunjungi link berikut.



4. Panda ActiveScan

Utility antivirus gratis yang bekerja memanfaatkan browser untuk menscan hard disk komputer kita. Bisa dicoba di link ini.



5. Avira AntiVir Personal

Sebuah program antivirus gratis yang cukup handal walaupun memiliki kekurangan tidak memiliki fitur untuk men-scan e-mail.

Download



6. AVG Anti-Rootkit

AVG Anti-Rootkit gratis ini dirancang untuk melindungi kita. Satu hal yang dikerjakan oleh utility ini yaitu menemukan dan membasmi rootkit.

Download



7. Ad-Aware Anniversary Edition Plus

Hilangkan software jahat dan lindungi rahasia kita dengan program antivirus sekaligus anti-spyware ini.

Download versi Trial



8. Ad-Aware Anniversary Edition Pro

Hilangkan software jahat dan lindungi rahasia kita dengan program antivirus sekaligus anti-spyware tingkat profesional ini.

Download versi Trial


9. Spybot Search & Destroy

Program anti-spyware ini gratis, menyediakan perlindungan proaktif dan efektif.

Download



10. Ad-Aware Anniversary Edition Free

Hilangkan software jahat dan lindungi rahasia kita dengan program anti-spyware yang gratis ini.

Download

Sebuah Puisi Cinta…

Tanggal Pengiriman : Minggu, 9-November-2008
Dikirim oleh : Rani

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun
ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka,
menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama,
tertawa kala berpisah,

Aku pernah ………

Aku pernah tersenyum meski kuterluka !
karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia,
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan……

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan
Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta..
baik dari orang tua… sahabat.. kekasih dan
akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat yah..
karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia.

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta…
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar,
satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit,
tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya,
bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain
akan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta… buka hatimu …
jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia
maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah..
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab..
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.

Kamis, 01 April 2010

Terminal Services

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.

Layanan Terminal Services dalam Windows NT Terminal Server Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Desktop.

sejarah
Sebelum Windows Terminal Services

Pada tahun 1993, Microsoft meluncurkan sistem operasi terbarunya yang ditujukan untuk pasar enterprise, yang disebut sebagai Windows NT 3.1. Meskipun demikian, versi Windows NT ini memiliki banyak sekali kekurangan, dilihat dari segi fitur, jika dibandingkan dengan saingannya, sistem operasi UNIX dan juga Novell NetWare yang telah lama terjun di pasar sistem operasi jaringan dan enterprise. Salah satu kekurangannya adalah bahwa Windows NT 3.1 (dan NT 3.5 serta 3.51) tidak memiliki fitur "multiple-user", seperti halnya UNIX. Karenanya, pada tahun 1994, Microsoft memberikan akses kepada Citrix Systems terhadap kode sumber Windows NT untuk mengembangkan aplikasi tambahan untuk menjadikan Windows NT seperti halnya UNIX: memiliki fitur multiple-user. Aplikasi tambahan ini disebut dengan Citrix WinFrame dan sangat sukses pada zamannya.

Ed Iacobucci, pendiri Citrix Systems, adalah orang yang telah mengembangkan konsep WinFrame. Pada tahun 1978 hingga 1989, ia bekerja di bawah nama IBM untuk mengembangkan sistem operasi IBM OS/2. Ia memiliki visi mengenai komputer-komputer berbeda dapat mengakses server berbasis OS/2 melalui sebuah jaringan, dengan sebuah teknik yang kemudian mengarahkannya kepada sistem dengan banyak pengguna (multiple-user system). Akan tetapi, IBM, pada saat itu, tidak mengiyakannya, sehingga Ed Iacobucci pun keluar dari IBM dan pada tahun 1989, beliau mendirikan Citrix Systems. Produk-produk Citrix pertama adalah program-program berbasis IBM OS/2, dan dianggap kurang sukses; dan semua itu mulai berubah saat Windows NT muncul ke pasaran.

Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition
Kesuksesan WinFrame yang sangat besar dan penggunaan konsep thin-client/server dalam implementasi banyak perusahaan enterprise, membuat Microsoft membeli lisensi aplikasi yang dibuat oleh Citrix, yang pada waktu itu disebut sebagai MultiWin for Windows NT, pada tanggal 12 Mei 1997. Akhirnya, pada tanggal 16 Juni 1998, Microsoft merilis sistem operasi server terbaru yang memiliki fitur multi-user, yang selama pengembangan memiliki julukan "Hydra", Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition.

Windows 2000
Salah satu masalah dengan Windows NT 4.0 adalah bahwa Terminal Server Edition dibangun di atas kernel Windows NT 4.0 yang telah dimodifikasi yang membutuhkan service pack dan hotfix-nya sendiri. Dan, masalah ini telah terselesaikan selama proses pendesainan Windows 2000 (Codename: NT 5), ketika semua modifikasi yang dibutuhkan pada level kernel untuk mengizinkan operasi multi-user pada Windows 2000 telah diintegrasikan ke dalam kernel dari awal. Selain itu, layanan Windows yang bersangkutan dan juga device driver juga telah mendukung sistem ini, mengingat semua Windows 2000 dibuat berbasiskan kode yang sama.

Tidak seperti pendahulunya, Windows 2000 tidak mengharuskan para penggunanya untuk membeli sistem operasi terpisah hanya untuk memperoleh fitur multi-user, karena Windows 2000 Server telah memilikinya, meski dimatikan pada saat instalasi. Pengguna hanya diharuskan untuk mengaktifkan komponen tersebut secara manual.

Dibandingkan dengan Windows NT 4.0 Server Terminal Server Edition, layanan Terminal Services dalam Windows 2000 mencakup fitur penggunaan printer dan juga clipboard milik klien, yang disebut dengn printer redirection dan clipboard redirection. Selain itu, TS dalam Windows 2000 juga dapat memantau sesi koneksi klien: satu pengguna dapat melihat sesi pengguna lainnya dan dengan beberapa konfigurasi permisi, pengguna tersebut dapat berinteraksi dengannya.

Untuk meningkatkan integrasi klien dengan server berbasis Windows 2000, protokol yang digunakannya, Remote Desktop Protocol (RDP) telah dioptimalkan, dan memperkenalkan fitur-fitur baru, seperti bitmap-caching, dan akses terhadap perangkat yang terhubung dalam komputer klien. Selain itu, Windows 2000 juga menawarkan tambahan Application Programming Interface (API) bagi para programmer.

Windows XP
Sebelum dirilis Windows Server 2003, Microsoft merilis terlebih dahulu sistem operasi kliennya, yang dinamakan dengan Windows XP, pada tanggal 22 Oktober 2001. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sistem operasi klien dan server Microsoft, yang dibangun di atas basis kode Windows NT, dirilis secara terpisah. Dalam Windows XP Professional juga terdapat beberapa teknologi dari Terminal services yang dapat dilakukan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti Remote Desktop, Remote Assistance, Fast user-switching, dan juga Terminal Services Client (MSTSC.EXE).

Windows Server 2003
Windows Server 2003, yang merupakan sistem operasi server yang memang ditujukan untuk "melayani" Windows XP dan Windows 2000, juga telah mengintegrasikan Terminal Services di dalamnya, dan kinerjanya bahkan lebih baik dari apa yang didapat sewaktu menggunakan Windows 2000.

Selama instalasi Windows Server 2003, Terminal Services secara otomatis diatur menjadi modus Remote Desktop (sama seperti halnya Windows XP). Agar dapat menggunakan Terminal Services, Administrator Windows harus mengaktifkannya via Group Policy (dalam Windows 2000, modus ini dinamakan dengan Remote Administration, meskipun fungsi dasarnya adalah sama). Jika Terminal Services digunakan dalam modus server aplikasi, maka TS harus dikonfigurasikan secara benar.

Dibandingkan dengan fitur-fitur Terminal Services dalam Windows 2000, Windows Server 2003 menawarkan beberapa keunggulan dan perubahan, yakni sebagai berikut:

* Administrative Tools: dalam Windows Server 2003, administrative tools untuk melakukan administrasi Terminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya.
* Pencetakan: dalam Windows Server 2003 printer-printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server.
* Pengalihan (redireksi) drive-drive dan sistem berkas: klien dapat melihat dan menggunakan drive lokal selama sesi Terminal Services dilakukan.
* Pengalihan (redireksi) audio: klien juga dapat mendengarkan suara yang terjadi di dalam terminal server seolah-olah suara tersebut dimainkan pada mesinnya.
* Pengalihan (redireksi) clipboard: klien juga dapat melakukan operasi copy-cut-paste antara aplikasi.
* Group policy: Hampir semua fitur Terminal Services dapat diatur dengan menggunakan bantuan group policy.
* WMI Provider: Sebagian besar konfigurasi Terminal Services dapat dieksekusi oleh skrip-skrip WMI.
* Pengaturan akses yang lebih baik.

Agar mampu melakukan hal-hal diatas, maka protokol RDP yang digunakan oleh terminal services pun diperbarui dan ditingkatkan selama pengembangan Windows XP dan Windows Server 2003.

Penggunaan
Untuk dapat mengakses sebuah server yang menjalankan Terminal Services, dibutuhkan Terminal Services Client (MSTSC.EXE), yang tersedia dalam sistem operasi Windows 32-bit (bisa diperoleh secara gratis) serta Apple Mac OS X. Beberapa pengembang pihak ketiga juga membuat program yang dapat mengoneksikan dirinya dengan Terminal Services, seperti halnya rdesktop client (sebuah perangkat lunak open source yang digunakan dalam sebagian besar sistem UNIX. Windows Terminal Services menggunakan protokol RDP, yang secara default berjalan di atas port TCP 3398, dan pengguna pun dapat mengubahnya dengan menyunting registry Windows, yakni pada HKLM\SYSTEM\ControlSet001HKLM\SYSTEM\ControlSet001\Control\Terminal Server\Wds, dengan entri REG_DWORD dengan nama PortNumber. Isikan dengan nilai nomor port TCP yang hendak digunakan.