uthor: Ardath Prahara Setyan · Published: July 15, 2009 · Category: Algoritma, Pemograman, Tool, Aplikasi Perkantoran dan Teknik, Aplikasi Server, Hardware Komputer, Internet dan Web, Jaringan Komputer, Keamanan dan Hacking, Manajemen dan Kebijakan TI, eLearning dan eEducation
Ardath Prahara Setyan
Salah satu cara untuk memiliki akses internet gratis yaitu dengan memanfaatkan layanan free hotspot yang sekarang banyak tersedia di tempat-tempat atau bangunan2 public/semi public, seperti di mal, cafe, kampus, perkantoran, dll. Bagi yang belum tahu apa itu hotspot dan bandwidth silahkan baca sendiri di wikipedia.org ya..!
Sesuia dengan judul dari postingan ini yaitu Cara Menage BandWidth di Hotspot dengan NetCut maka saya akan menunjukkan satu trik atau cara bagaimana manage atau menguasai bandwidth dalam suatu area hotspot. Seperti yang mungkin sudah Anda tahu bahwa semakin banyak orang yang mengakses/menggunakan internet dalam suatu area hotspot maka akan semakin lambat pula kita dalam mendonwload, mengupload maupun membuka suatu halaman situs. Kenapa? karena jatah bandwidth akan dibagi kepada setiap orang yang mengakses internet dalam area hotspot tersebut.
Ada sebuah software yang dapat kita gunakan untuk mengontrol akses internet seseorang dalam suatu area hotspot. Nama software tersebut adalah netcut, dengan software netcut Anda akan punya otoritas untuk memutus akses internet orang lain yang ada dalam satu jaringan hotspot dgn Anda. Jadi Anda bisa bertindak selayaknya seorang server yang bisa menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh mengakses internet dalam suatu area hotspot. Dengan begitu Anda bisa menguasai seluruh jatah bandwidth yang ada, sehingga Anda bisa lebih cepat membuka sebuah halaman situs serta mendonwload atau mengupload sebuah file di internet.
Penggunaan sofware ini sangat mudah, Anda tinggal donwload softwarenya di SINI, kemudian instal lau restart komputer Anda dan setelah itu jalankan softwarenya. Waktu softwarenya dijalankan maka secara otomatis software tersebut akan mendeteksi seluruh komputer yang sedang online dalam jaringan hotspot yang sedang Anda gunakan (lihat gambar di atas). Untuk memutus akses internet seseorang dalam jaringan hotspot tersebut, Anda tinggal pilih dan klik Cut Off. Kalau mau mematikan/memutus akses internet ke semua pengguna dalam area hotspot tersebut termasuk Anda, maka tinggal putuskan (Cut Off) GateWay IP nya yang ada di kolom sebelah kanan.
Oh iya, kalau gak salah software netcut ini juga bisa dipakai di jaringan LAN, seperti di warnet. Saya sendiri belum mencobanya, jadi Anda coba sendiri ya..! dan kalau sudah, jangan lupa untuk memberikan laporannya di sini, Ok! ;-) Selamat mencoba, dan semoga berhasil.
Intinya pake NetCut dan kalau mau klik di download di bawah ini…
Download : klik disini saja yah [ Download NetCut Sekarang ]
Seperti halnya sebuah penyakit, pada umumnya memiliki obat atau penangkalnya masing2. Begitu juga dengan netcut. Nama software penangkalnya sendiri tidak jauh-jauh dari nama penyakitnya, yaitu Anti Netcut.
Dengan menggunaka antinetcut, maka dijamin Anda akan terhindar dari orang-orang iseng yang menggunakan netcut untuk mengusai bandwidth atau sekedar ingin mengerjai user lainnya. Bahkan kita bisa mengetahui siapa yang sedang menggunakan/menjalankan netcut dalam jaringan tersebut.
Intinya pake Anti Netcut dan kalau mau klik di download di bawah ini…
Download : klik disini saja yah [ Download AntiNetCut Sekarang ]
Download : Tulisan Lengkap Cara Menage BandWidth di Hotspot dengan NetCut
Rabu, 30 Juni 2010
Sabtu, 26 Juni 2010
TENTANG BLOG
Sejarah
Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis, . Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
[sunting]
Komunitas Blogger
Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari [para blogger] berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.
Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu.
[sunting]
Jenis-jenis blog
Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi
Blog agama: Membahas tentang agama
Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog)
[sunting]
Budaya populer
ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di Internet.[rujukan?] Dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali software, tool, dan aplikasi Internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog) untuk merawat blognya.selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di blognya, para blogger yang tergolong baru pun masih sering melakukan blogwalking, yaitu aktivitas dimana para blogger meninggalkan link di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar. Beberapa blogger kini bahkan telah menjadikan blognya sebagai sumber pemasukan utama melalui program periklanan AdSense, posting berbayar, jualan link, afiliasi dan lain-lain. Sehingga kemudian muncullah istilah profesional blogger, atau problogger, orang yang menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog.[rujukan?] karena memang faktanya banyak chanel-chanel pendapatan dana baik berupa dolar maupun rupiah dari aktivitas ngeblog ini.
[sunting]
Resiko kejahatan
Karena blog sering digunakan untuk menulis aktivitas sehari-hari yang terjadi pada penulisnya, ataupun merefleksikan pandangan-pandangan penulisnya tentang berbagai macam topik yang terjadi dan untuk berbagi informasi - blog menjadi sumber informasi bagi para hacker, pencuri identitas, mata-mata, dan lain sebagainya. Banyak berkas-berkas rahasia dan penulisan isu sensitif ditemukan dalam blog-blog. Hal ini berakibat dipecatnya seseorang dari pekerjaannya, diblokir aksesnya, didenda, dan bahkan ditangkap.
Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis, . Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
[sunting]
Komunitas Blogger
Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari [para blogger] berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.
Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu.
[sunting]
Jenis-jenis blog
Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi
Blog agama: Membahas tentang agama
Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog)
[sunting]
Budaya populer
ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di Internet.[rujukan?] Dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali software, tool, dan aplikasi Internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog) untuk merawat blognya.selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di blognya, para blogger yang tergolong baru pun masih sering melakukan blogwalking, yaitu aktivitas dimana para blogger meninggalkan link di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar. Beberapa blogger kini bahkan telah menjadikan blognya sebagai sumber pemasukan utama melalui program periklanan AdSense, posting berbayar, jualan link, afiliasi dan lain-lain. Sehingga kemudian muncullah istilah profesional blogger, atau problogger, orang yang menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog.[rujukan?] karena memang faktanya banyak chanel-chanel pendapatan dana baik berupa dolar maupun rupiah dari aktivitas ngeblog ini.
[sunting]
Resiko kejahatan
Karena blog sering digunakan untuk menulis aktivitas sehari-hari yang terjadi pada penulisnya, ataupun merefleksikan pandangan-pandangan penulisnya tentang berbagai macam topik yang terjadi dan untuk berbagi informasi - blog menjadi sumber informasi bagi para hacker, pencuri identitas, mata-mata, dan lain sebagainya. Banyak berkas-berkas rahasia dan penulisan isu sensitif ditemukan dalam blog-blog. Hal ini berakibat dipecatnya seseorang dari pekerjaannya, diblokir aksesnya, didenda, dan bahkan ditangkap.
sejarah si perusak/pencuri data" [hacker]!!!!
[+].Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
[+].Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
[+]Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Para hacker [mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas]. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.
Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus dsb. Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para hacker dipahami dibagi menjadi 2 golongan White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.
Pada 1983 keluar pula sebuah film berjudul War Games yang salah satu perannya dimainkan oleh Matthew Broderick sebagai David Lightman. Film tersebut menceritakan seorang remaja penggemar komputer yang secara tidak sengaja terkoneksi dengan super komputer rahasia yang mengkontrol persenjataan nuklir AS.
[+].Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
[+]Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Para hacker [mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas]. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.
Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus dsb. Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para hacker dipahami dibagi menjadi 2 golongan White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.
Pada 1983 keluar pula sebuah film berjudul War Games yang salah satu perannya dimainkan oleh Matthew Broderick sebagai David Lightman. Film tersebut menceritakan seorang remaja penggemar komputer yang secara tidak sengaja terkoneksi dengan super komputer rahasia yang mengkontrol persenjataan nuklir AS.
Senin, 21 Juni 2010
Cara Cepat Pintar
Anda mengalami kesulitan belajar? Belajar tentang apa saja. Atau bingung bagaimana supaya bisa cepat pintar dalam hal sesuatu. Itu hal yang biasa, dan setiap orang pasti pernah mengalaminya. Tapi anda dan saya beruntung, hidup di jaman ini. Tanya kenapa? Jawabnya mudah saja, coba pikir sekarang majalah, koran, tabloid, dan berbagai macam media massa bertebaran di mana-mana. Dari soal hobi sampai ke berita politik terpampang siap saji. Lebih beruntung lagi ada yang namanya "internet". Bagi orang yang mobilitasnya tinggi, bawa laptop cari koneksi internet... wuss ... mau cari soal apapun dan dimanapun tinggal klik saja.
Coba bayangkan untuk orang yang hidup beberapa dekade yang lalu, jangankan internet alat tulis saja masih pake sabak atau daun lontar. Nah kalo berbicara soal bagaimana cara supaya bisa cepat pintar yang utama yaitu belajar. Karena ya hanya dengan belajar kita bisa mengerti, untuk tipsnya mungkin ini ada beberapa tips yang bisa dipergunakan:
1. Belajar tidak harus kaku : Hendaknya belajar tidak perlu banyak aturan yang kaku, harus begini harus begitu biarkan apa adanya
2. Cari tempat yang enjoy : Pemilihan tempat yang nyaman membuat apapun yang akan kita pelajari lebih mudah diserap.
3. Manfaatkan fasilitas belajar seoptimal mungkin : Banyak sekali fasilitas belajar yang telah tersedia namun jarang yang mau benar-benar memanfaatkannya. Coba manfaatkan fasilitas dengan lebih baik. Misalnya browsing lewat google (itu cara termudah yang sering saya lakukan)
4. Tanya kepada kawan atau langsung ke senior : Kalau ini sudah jelas tidak perlu dijabarkan anda juga pasti mengerti.
5. Practice : Menurut pengalaman dan studi kasus belajar akan lebih cepat diresap bila langsung dipraktikkan. Tentu saja untuk hal-hal tertentu yang tidak mungkin dipraktikkan ya jangan dipraktikkan. Misal : Perkembangbiakan (tidak bermaksud seronoh lho)
Demi kemajuan bangsa dan juga diri kita sendiri, sudahkah anda membayar pajak hari ini? (becanda hehe...)
Maksudnya sudahkah kita belajar hari ini?
Coba bayangkan untuk orang yang hidup beberapa dekade yang lalu, jangankan internet alat tulis saja masih pake sabak atau daun lontar. Nah kalo berbicara soal bagaimana cara supaya bisa cepat pintar yang utama yaitu belajar. Karena ya hanya dengan belajar kita bisa mengerti, untuk tipsnya mungkin ini ada beberapa tips yang bisa dipergunakan:
1. Belajar tidak harus kaku : Hendaknya belajar tidak perlu banyak aturan yang kaku, harus begini harus begitu biarkan apa adanya
2. Cari tempat yang enjoy : Pemilihan tempat yang nyaman membuat apapun yang akan kita pelajari lebih mudah diserap.
3. Manfaatkan fasilitas belajar seoptimal mungkin : Banyak sekali fasilitas belajar yang telah tersedia namun jarang yang mau benar-benar memanfaatkannya. Coba manfaatkan fasilitas dengan lebih baik. Misalnya browsing lewat google (itu cara termudah yang sering saya lakukan)
4. Tanya kepada kawan atau langsung ke senior : Kalau ini sudah jelas tidak perlu dijabarkan anda juga pasti mengerti.
5. Practice : Menurut pengalaman dan studi kasus belajar akan lebih cepat diresap bila langsung dipraktikkan. Tentu saja untuk hal-hal tertentu yang tidak mungkin dipraktikkan ya jangan dipraktikkan. Misal : Perkembangbiakan (tidak bermaksud seronoh lho)
Demi kemajuan bangsa dan juga diri kita sendiri, sudahkah anda membayar pajak hari ini? (becanda hehe...)
Maksudnya sudahkah kita belajar hari ini?
Kamis, 10 Juni 2010
Hack Char Point Blank
Awas hack char point sudah mulai memakan korban tidak hanya yang masih baru punya point blank tapi juga orang yang sudah pangkatnya tinggi dari ian yang namanya Mr.Corry dia sudah diamond 2 kutip 2,Jika sobat yang terkan hack char point blank bagaiamana rasanya apakah sudah tidak bermain lagi atau main dari awal lagi ?? namun yang pasti rasa
kecewa pasti sudah menyelimuti hati korban maka dari itu di sarankan untuk membaca Hack Char Point Blank..
Dari judulnya memang untuk Hack Char Point Blank namun ian akan mamberikan sebuah tips supaya tidak di hack oleh Hacker namun pertama tama ian akan memberitahu kalian tentang cara Hack char point blank yuiukk cekidot !!
Hack Char Point Blank CARA ke 1
1. Buat Room di Crackdown atau seterah
2. Buat 2 vs 1 supaya yang lain tidak ikut campur
3. Temen sobat menyakini ke korban supaya meminta cash ke sobat dengan cara :
B : “Kak mau cash gak tuh temen saya orang kaya laiat ajah PB na KRiss Robot dll dia punya “
C: Kalau si korban berminat “Mau mau “
A: “Etts lw kok nawar nawarin ke orang sie B mank gw banyak cash apa ??”
B: “kk soryy si A memang pelit bagi bagi cash soalnya klo belum kenal dia gak berani ngasih namun jika sudah akrab pasti dikasih “
C: “Yaudah Rede !!”
A: “yaudah saya kasih mau berapa 1000 cash ?”
B: “ A gw juga mau donk gw minta giliran orang lain mau “
A: “ Kemaren kan udah gw kasih “
C: “ Seterha kk dech mau kasih berapa “
A : “Yaudah mau yang langsung Digit atau gw kirimin “
C: “Digit aja kk”
A: “ Ntar digit dah gw kasih lalu ntar kk kasih passwordnya dan ID oke”
A: “Ntar saya kasih lagi tapi sekarang saya kirim”
C: karena tadi sudah dikasih sekarang si C percaya maka dari itu tanyakan Password dan ID
4. Setelah itu KE PB lalu ganti Password dech
5. Hack char Point Blank Compelete
Hack char point blank 2
1. Download Keylogger buatan Iwansoft cari saja di google
2. Beli lah yang PRO atau berbayar lalu taruh di computer yang ingin di targetkan
3. Setiap orang yang Ganti Password pastinya akan ketahuan password dan ID nya
4. Selesai dech Hack Char Point Blank
Kalau sudah tahu cara Hack char Point blank pastinya akan dapet menagkal hack char point blank dah ya sob mau main Point blank lagi xixixixi…
Read more: http://septian-gusonela.blogspot.com/2010/04/hack-char-point-blank.html#ixzz0qTcJ3WVx
kecewa pasti sudah menyelimuti hati korban maka dari itu di sarankan untuk membaca Hack Char Point Blank..
Dari judulnya memang untuk Hack Char Point Blank namun ian akan mamberikan sebuah tips supaya tidak di hack oleh Hacker namun pertama tama ian akan memberitahu kalian tentang cara Hack char point blank yuiukk cekidot !!
Hack Char Point Blank CARA ke 1
1. Buat Room di Crackdown atau seterah
2. Buat 2 vs 1 supaya yang lain tidak ikut campur
3. Temen sobat menyakini ke korban supaya meminta cash ke sobat dengan cara :
B : “Kak mau cash gak tuh temen saya orang kaya laiat ajah PB na KRiss Robot dll dia punya “
C: Kalau si korban berminat “Mau mau “
A: “Etts lw kok nawar nawarin ke orang sie B mank gw banyak cash apa ??”
B: “kk soryy si A memang pelit bagi bagi cash soalnya klo belum kenal dia gak berani ngasih namun jika sudah akrab pasti dikasih “
C: “Yaudah Rede !!”
A: “yaudah saya kasih mau berapa 1000 cash ?”
B: “ A gw juga mau donk gw minta giliran orang lain mau “
A: “ Kemaren kan udah gw kasih “
C: “ Seterha kk dech mau kasih berapa “
A : “Yaudah mau yang langsung Digit atau gw kirimin “
C: “Digit aja kk”
A: “ Ntar digit dah gw kasih lalu ntar kk kasih passwordnya dan ID oke”
A: “Ntar saya kasih lagi tapi sekarang saya kirim”
C: karena tadi sudah dikasih sekarang si C percaya maka dari itu tanyakan Password dan ID
4. Setelah itu KE PB lalu ganti Password dech
5. Hack char Point Blank Compelete
Hack char point blank 2
1. Download Keylogger buatan Iwansoft cari saja di google
2. Beli lah yang PRO atau berbayar lalu taruh di computer yang ingin di targetkan
3. Setiap orang yang Ganti Password pastinya akan ketahuan password dan ID nya
4. Selesai dech Hack Char Point Blank
Kalau sudah tahu cara Hack char Point blank pastinya akan dapet menagkal hack char point blank dah ya sob mau main Point blank lagi xixixixi…
Read more: http://septian-gusonela.blogspot.com/2010/04/hack-char-point-blank.html#ixzz0qTcJ3WVx
Rabu, 09 Juni 2010
PENELITIAN TUGAS AKHIR ITU MUDAH (1)
by Romi Satria Wahono
research.jpgPuyeng dengan skripsi atau tugas akhir? Jangan kuatir, semua orang memang pernah mengalaminya. Nikmati dan warnai kehidupan akhir kampus dengan membuat tugas akhir yang bagus dan berkualitas. Sayang empat tahun proses pembelajaran kita kalau diakhiri dengan tugas akhir berkualitas rendah atau bahkan mengotorinya dengan membajak skripsi orang lain. Tugas akhir itu secara umum seharusnya berupa penelitian, meskipun beberapa jurusan ada yang mensyaratkan cukup dengan desain produk. Seri artikel ini sifatnya wajib dibaca ;) bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir
Sedikit mengulang dari apa yang saya tulis di artikel tentang hakekat kebenaran dan hakekat penelitian. Hakekat penelitian bagaimanapun juga adalah untuk “memecahkan masalah yang dihadapi”. Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris “research” yang secara bahasa mengandung makna: re (kembali) dan to search (mencari). T. Hillway merangkumkan definisi penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita diskusi dulu tentang jenis penelitian. Intinya jenis penelitian bisa dilihat dari beberapa sudut pandang.
1. Tingkat Penerapan (Penelitian Dasar, Penelitian Terapan)
2. Jenis Informasi Yang Diolah (Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif)
3. Perlakuan Terhadap Data (Penelitian Konfirmatori, Penelitian Eksploratori)
4. Tujuan (Penelitian Deskripsi, Penelitian Korelasi, Penelitian Eksperimen)
Kalau kita gambarkan hubungan dan himpitan antara jenis penelitian, bentuk mudahnya akan seperti dibawah (ditulis ulang dari Ronny Kountur, 2007) . Secara umum, setiap penelitian memberi efek kecenderungan ke jenis dibawahnya. Contoh, penelitan deskripsi itu biasanya kualitatif dan sifatnya eksplanatori. Sebaliknya penelitian eksperimen dan korelasi biasanya pengolahan datanya kuantitatif, dan sifatnya konfirmatori.
jenispenelitian.jpg
Untuk jurusan computing (teknik informatika, sistem informasi, ilmu komputer) biasanya berupa penelitian terapan (bukan penelitian dasar) yang sifat pengolahan datanya kuantitatif. Penelitian lebih banyak ke arah konfirmatori (bukan eksploratori) yaitu dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis atau kerangka konsep yang sudah ditentukan. Dan tujuan penelitian biasanya untuk melihat korelasi antar variabel yang diteliti atau melakukan suatu eksperimen.
Tahapan penelitian sebenarnya hanya ada empat:
1. Identifikasi (Penemuan) Masalah
2. Perumusan Hipotesis
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis
4. Kesimpulan
Kalau kita konversikan ke dalam struktur susunan tugas akhir mungkin tahapan penelitian itu akan terbagi seperti tabel di bawah:
tugasakhir-tahapanpenelitian.jpg
Perlu diingat, tugas akhir di beberapa bidang ilmu bisa tidak berbentuk penelitian, tapi hanya berupa desain produk. Contoh desain produk misalnya:
* Desain Bangunan atau Mesin
* Desain Sistem
* Pengembangan Sistem Tanpa Didahului Identifikasi Masalah
* Perencanaan Strategis Bisnis
Jadi implikasi dari hal diatas, beberapa kegiatan di bawah bukan termasuk penelitian.
* Mengembangkan situs portal
* Mengembangkan situs web pribadi
* Mengembangkan sistem informasi
* Mengembangkan multimedia pembelajaran
Untuk yang lagi bikin skripsi tentang pengembangan sistem informasi atau multimedia pembelajaran, jangan keburu stress dulu ;) . Desain produk bisa menjadi penelitian ketika produk dibuat karena adanya “suatu masalah atau kebutuhan riil”. Tapi jangan lupa, produk tersebut juga harus diuji dengan beberapa parameter, dan kemudian dianalisa seberapa jauh terbukti bisa memecahkan masalah yang disetting di awal.
Nah contoh pengembangan situs portal yang termasuk penelitian misalnya dibawah:
* Judul: Mengembangkan Situs Portal Traffic Tinggi dengan Teknik Search Engine Optimization (SEO)
* Identifikasi Masalah: Situs portal sepi pengunjung
* Perumusan Hipotesis: Teknik SEO dapat meningkatkan traffic situs
* Buat Model atau Kerangka Konsep: Lakukan studi literatur tentang SEO dan rumuskan model serta teknik SEO yang tepat untuk situs portal yang sedang dibangun
* Pengujian Hipotesis: Terapkan model SEO yang sudah dibuat. Uji parameter dalam model SEO
* Analisa Hasil Pengujian: Terbukti bahwa model SEO kita kembangkan dapat meningkatkan traffic situs portal
Pengembangan multimedia pembelajaran yang berbasis penelitian, misalnya:
* Judul: Multimedia pembelajaran Berbasis “Real Constructivisme” untuk Mata Kuliah Bahasa Formal dan Automata
* Identifikasi Masalah: Mata Kuliah Bahasa Formal dan Automata sulit dipahamkan ke siswa dengan sistem kuliah konvensional, harus ditempuh teknik baru untuk memahamkan ke siswa
* Perumusan Hipotesis: Multimedia pembelajaran harus dibuat berdasarkan teoi “real constructivisme” untuk mempermudah pemahaman siswa
* Buat Model atau Kerangka Konsep: Lakukan studi literatur tentang “real construtivisme” dan rumuskan model khusus untuk multimedia pembelajaran tersebut
* Pengujian Hipotesis: Terapkan dengan penelitian tindakan kelas (action research)
* Analisa Hasil Pengujian: Terbukti multimedia berbasis “real constructivisme” dapat meningkatkan pemahaman siswa
Perlu dicatat bahwa penelitian itu berawal di masalah dan berakhir di pemecahan masalah. Kualitas penelitian ditentukan oleh kualitas “masalah“ yang diteliti, bukan karena ketinggian teknologi yang digunakan. Reviewer jurnal internasional menjadikan “masalah penelitian“ sebagai parameter utama proses review. Usahakan memilih “masalah penelitian” yang orisinil kita temukan. Meneliti masalah yang sudah diteliti orang lain membuat kita harus melakukan komparasi dengan approach orang lain tersebut
Ok sudah mulai paham? Sekarang gimana sih sebenarnya cara menemukan atau mengidentifikasi masalah itu?
Masalah bisa kita temukan lewat studi literatur, baik dari paper-paper di jurnal ilmiah atau proceedings conference. Untuk level D3 dan S1, bisa juga identifikasi masalah ini dari artikel di buku text book, majalah ilmiah, proceedings seminar atau surat kabar. Cara menemukan masalah yang kedua dan sebenarnya cara terbaik adalah lewat pengamatan lapangan. Nggak usah terlalu rumit-rumit, cukup fokuskan ke masalah yang ada di sekitar kita. Kalau kita mahasiswa ya sekarang perhatikan, mahasiswa, dosen atau kampus itu punya masalah apa yang belum dipecahkan dan kira-kira bisa dipecahkan dengan teknologi informasi. Ini kalau kita di jurusan computing, lain jurusan masalahnya bisa lain lagi. Pengamatan lapangan ini bisa juga dilakukan dengan menghadiri pameran industri, bedah buku, dsb. Intinya kejar masalah penelitian ini dari manapun, dan jangan lupa bahwa masalah penelitian ini benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan.
Oh ya, masalah yang kita bidik bisa datang dari 3 hal:
* Masalah yang ada di manusianya sendiri (People and Problem)
* Masalah di cara dan struktur kerja (Program)
* Fenomena yang terjadi (Phenomenon)
Ok sudah semakin paham? Terus gimana kita bisa menentukan mana referensi untuk penelitian yang shahih?
Khususnya untuk tinjauan pustaka (studi literatur) pada saat menyusun hipotesis dan kerangka konsep atau model, usahakan untuk menggunakan jurnal ilmiah (internasional). Urutan dari yang terbaik untuk bidang computing adalah:
1. Jurnal ilmiah yang diterbitkan IEEE dan ACM
2. Jurnal ilmiah yang diterbitkan asosiasi ilmiah Lain. Biasanya bisa didapatkan dari elsevier.Com, EBSCOhost.Com atau sciencedirect.com
3. Proceedings Conference (utamakan yang diterbitkan oleh IEEE Computer dan ACM)
Apabila kita punya rencana untuk bermain di level internasional, usahakan tidak menggunakan jurnal ilmiah Indonesia, meskipun sudah diakreditasi oleh Dikti.
Nggak ada uang untuk langganan jurnal ilmiah? Atau di kampus juga tidak tersedia jurnal online? Nggak perlu khawatir, bisa gunakan salah satu dari banyak jurnal ilmiah gratis yang sudah saya tulis lengkap di artikel sebelumnya. Paling tidak yang wajib dikunjungi oleh mahasiswa miskin tapi punya semangat penelitian seperti profesor ;) adalah:
* http://citeseer.ist.psu.edu/
* http://www.doaj.org/
* http://scholar.google.com/
* http://libra.msra.cn/
* http://www.jstor.org/
Masih belum nyantol juga? Lebih paham kalau saya ceritakan dengan banyak contoh-contoh? Ikuti seri tulisan ini berikutnya :)
REFERENSI
1. Ronny Kountur, Metode Penelitan, Penerbit PPM, 2007.
2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2005.
3. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Agustus 2003.
4. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006.
ttd-small.jpg
research.jpgPuyeng dengan skripsi atau tugas akhir? Jangan kuatir, semua orang memang pernah mengalaminya. Nikmati dan warnai kehidupan akhir kampus dengan membuat tugas akhir yang bagus dan berkualitas. Sayang empat tahun proses pembelajaran kita kalau diakhiri dengan tugas akhir berkualitas rendah atau bahkan mengotorinya dengan membajak skripsi orang lain. Tugas akhir itu secara umum seharusnya berupa penelitian, meskipun beberapa jurusan ada yang mensyaratkan cukup dengan desain produk. Seri artikel ini sifatnya wajib dibaca ;) bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir
Sedikit mengulang dari apa yang saya tulis di artikel tentang hakekat kebenaran dan hakekat penelitian. Hakekat penelitian bagaimanapun juga adalah untuk “memecahkan masalah yang dihadapi”. Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris “research” yang secara bahasa mengandung makna: re (kembali) dan to search (mencari). T. Hillway merangkumkan definisi penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita diskusi dulu tentang jenis penelitian. Intinya jenis penelitian bisa dilihat dari beberapa sudut pandang.
1. Tingkat Penerapan (Penelitian Dasar, Penelitian Terapan)
2. Jenis Informasi Yang Diolah (Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif)
3. Perlakuan Terhadap Data (Penelitian Konfirmatori, Penelitian Eksploratori)
4. Tujuan (Penelitian Deskripsi, Penelitian Korelasi, Penelitian Eksperimen)
Kalau kita gambarkan hubungan dan himpitan antara jenis penelitian, bentuk mudahnya akan seperti dibawah (ditulis ulang dari Ronny Kountur, 2007) . Secara umum, setiap penelitian memberi efek kecenderungan ke jenis dibawahnya. Contoh, penelitan deskripsi itu biasanya kualitatif dan sifatnya eksplanatori. Sebaliknya penelitian eksperimen dan korelasi biasanya pengolahan datanya kuantitatif, dan sifatnya konfirmatori.
jenispenelitian.jpg
Untuk jurusan computing (teknik informatika, sistem informasi, ilmu komputer) biasanya berupa penelitian terapan (bukan penelitian dasar) yang sifat pengolahan datanya kuantitatif. Penelitian lebih banyak ke arah konfirmatori (bukan eksploratori) yaitu dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis atau kerangka konsep yang sudah ditentukan. Dan tujuan penelitian biasanya untuk melihat korelasi antar variabel yang diteliti atau melakukan suatu eksperimen.
Tahapan penelitian sebenarnya hanya ada empat:
1. Identifikasi (Penemuan) Masalah
2. Perumusan Hipotesis
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis
4. Kesimpulan
Kalau kita konversikan ke dalam struktur susunan tugas akhir mungkin tahapan penelitian itu akan terbagi seperti tabel di bawah:
tugasakhir-tahapanpenelitian.jpg
Perlu diingat, tugas akhir di beberapa bidang ilmu bisa tidak berbentuk penelitian, tapi hanya berupa desain produk. Contoh desain produk misalnya:
* Desain Bangunan atau Mesin
* Desain Sistem
* Pengembangan Sistem Tanpa Didahului Identifikasi Masalah
* Perencanaan Strategis Bisnis
Jadi implikasi dari hal diatas, beberapa kegiatan di bawah bukan termasuk penelitian.
* Mengembangkan situs portal
* Mengembangkan situs web pribadi
* Mengembangkan sistem informasi
* Mengembangkan multimedia pembelajaran
Untuk yang lagi bikin skripsi tentang pengembangan sistem informasi atau multimedia pembelajaran, jangan keburu stress dulu ;) . Desain produk bisa menjadi penelitian ketika produk dibuat karena adanya “suatu masalah atau kebutuhan riil”. Tapi jangan lupa, produk tersebut juga harus diuji dengan beberapa parameter, dan kemudian dianalisa seberapa jauh terbukti bisa memecahkan masalah yang disetting di awal.
Nah contoh pengembangan situs portal yang termasuk penelitian misalnya dibawah:
* Judul: Mengembangkan Situs Portal Traffic Tinggi dengan Teknik Search Engine Optimization (SEO)
* Identifikasi Masalah: Situs portal sepi pengunjung
* Perumusan Hipotesis: Teknik SEO dapat meningkatkan traffic situs
* Buat Model atau Kerangka Konsep: Lakukan studi literatur tentang SEO dan rumuskan model serta teknik SEO yang tepat untuk situs portal yang sedang dibangun
* Pengujian Hipotesis: Terapkan model SEO yang sudah dibuat. Uji parameter dalam model SEO
* Analisa Hasil Pengujian: Terbukti bahwa model SEO kita kembangkan dapat meningkatkan traffic situs portal
Pengembangan multimedia pembelajaran yang berbasis penelitian, misalnya:
* Judul: Multimedia pembelajaran Berbasis “Real Constructivisme” untuk Mata Kuliah Bahasa Formal dan Automata
* Identifikasi Masalah: Mata Kuliah Bahasa Formal dan Automata sulit dipahamkan ke siswa dengan sistem kuliah konvensional, harus ditempuh teknik baru untuk memahamkan ke siswa
* Perumusan Hipotesis: Multimedia pembelajaran harus dibuat berdasarkan teoi “real constructivisme” untuk mempermudah pemahaman siswa
* Buat Model atau Kerangka Konsep: Lakukan studi literatur tentang “real construtivisme” dan rumuskan model khusus untuk multimedia pembelajaran tersebut
* Pengujian Hipotesis: Terapkan dengan penelitian tindakan kelas (action research)
* Analisa Hasil Pengujian: Terbukti multimedia berbasis “real constructivisme” dapat meningkatkan pemahaman siswa
Perlu dicatat bahwa penelitian itu berawal di masalah dan berakhir di pemecahan masalah. Kualitas penelitian ditentukan oleh kualitas “masalah“ yang diteliti, bukan karena ketinggian teknologi yang digunakan. Reviewer jurnal internasional menjadikan “masalah penelitian“ sebagai parameter utama proses review. Usahakan memilih “masalah penelitian” yang orisinil kita temukan. Meneliti masalah yang sudah diteliti orang lain membuat kita harus melakukan komparasi dengan approach orang lain tersebut
Ok sudah mulai paham? Sekarang gimana sih sebenarnya cara menemukan atau mengidentifikasi masalah itu?
Masalah bisa kita temukan lewat studi literatur, baik dari paper-paper di jurnal ilmiah atau proceedings conference. Untuk level D3 dan S1, bisa juga identifikasi masalah ini dari artikel di buku text book, majalah ilmiah, proceedings seminar atau surat kabar. Cara menemukan masalah yang kedua dan sebenarnya cara terbaik adalah lewat pengamatan lapangan. Nggak usah terlalu rumit-rumit, cukup fokuskan ke masalah yang ada di sekitar kita. Kalau kita mahasiswa ya sekarang perhatikan, mahasiswa, dosen atau kampus itu punya masalah apa yang belum dipecahkan dan kira-kira bisa dipecahkan dengan teknologi informasi. Ini kalau kita di jurusan computing, lain jurusan masalahnya bisa lain lagi. Pengamatan lapangan ini bisa juga dilakukan dengan menghadiri pameran industri, bedah buku, dsb. Intinya kejar masalah penelitian ini dari manapun, dan jangan lupa bahwa masalah penelitian ini benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan.
Oh ya, masalah yang kita bidik bisa datang dari 3 hal:
* Masalah yang ada di manusianya sendiri (People and Problem)
* Masalah di cara dan struktur kerja (Program)
* Fenomena yang terjadi (Phenomenon)
Ok sudah semakin paham? Terus gimana kita bisa menentukan mana referensi untuk penelitian yang shahih?
Khususnya untuk tinjauan pustaka (studi literatur) pada saat menyusun hipotesis dan kerangka konsep atau model, usahakan untuk menggunakan jurnal ilmiah (internasional). Urutan dari yang terbaik untuk bidang computing adalah:
1. Jurnal ilmiah yang diterbitkan IEEE dan ACM
2. Jurnal ilmiah yang diterbitkan asosiasi ilmiah Lain. Biasanya bisa didapatkan dari elsevier.Com, EBSCOhost.Com atau sciencedirect.com
3. Proceedings Conference (utamakan yang diterbitkan oleh IEEE Computer dan ACM)
Apabila kita punya rencana untuk bermain di level internasional, usahakan tidak menggunakan jurnal ilmiah Indonesia, meskipun sudah diakreditasi oleh Dikti.
Nggak ada uang untuk langganan jurnal ilmiah? Atau di kampus juga tidak tersedia jurnal online? Nggak perlu khawatir, bisa gunakan salah satu dari banyak jurnal ilmiah gratis yang sudah saya tulis lengkap di artikel sebelumnya. Paling tidak yang wajib dikunjungi oleh mahasiswa miskin tapi punya semangat penelitian seperti profesor ;) adalah:
* http://citeseer.ist.psu.edu/
* http://www.doaj.org/
* http://scholar.google.com/
* http://libra.msra.cn/
* http://www.jstor.org/
Masih belum nyantol juga? Lebih paham kalau saya ceritakan dengan banyak contoh-contoh? Ikuti seri tulisan ini berikutnya :)
REFERENSI
1. Ronny Kountur, Metode Penelitan, Penerbit PPM, 2007.
2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2005.
3. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Agustus 2003.
4. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006.
ttd-small.jpg
Sabtu, 05 Juni 2010
MENCIPTAKAN GATEWAY MURAH DAN HANDAL MENGGUNAKAN MIKROTIK
Spectrum Indonesia
MikroTik Certified Training Partner
TENTANG KAMI
Muhti Subiyantoro
Company : Spectrum Indonesia
Kepala Divisi Litbang (R&D)
Kepala Teknisi RMA (Service and Repairment)
MikroTik Certified Trainer
MTCNA, MTCTCE, MTCWE
TENTANG KAMI
Herry Darmawan
Company : Spectrum Indonesia
MikroTik Master Reseller
Ubiquiti Master Reseller
MikroTik Certified Training Partner
MikroTik Certified Trainer dan Consultant
MTCWE, MTCTCE, MTCUME, MTCRE
SPECTRUM INDONESIA
• D~Net Surabaya – 1997
• Divisi Wireless D~Net Surabaya – 2002
• Lahir sebagai Spectrum Indonesia – 2005
• Reseller MikroTik – 2006
• Reseller Ubiquiti – 2007
• MikroTik Certified Training Partner – 2007
– MTCNA, MTCWE, MTCTCE, MTCRE, MTCUME
– Memiliki 5 orang Trainer dengan keahlian khusus
MIKROTIK TRAINING - FUNDAMENTALS
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA)
Install, upgrade/downgrade, login pertama kali dan
menggunakan RouterOS + RouterBOARD
Membuat jaringan sederhana
Static IP, Routing, TCP/IP Sederhana
DHCP Server dan Client
Firewall filter dan NAT
PPP Tunnel
Simple Queue
Hotspot
Wireless Netorks
Web Poxy untuk Filter URL dan Caching
The Dude
Tes Sertifikasi (gelar MTCNA)
MT TRAINING -
ADVANCED
MikroTik Certified Wireless Engineer (MTCWE)
Teori Wireless dan Antenna
Instalasi Wireless
Penjelasan fitur-fitur Wireless di RouterOS
Wireless Mesh, WDS
Keamanan Wireless
Briging, STP/RSTP, Firewall
Tes Sertifikasi (gelar MTCWE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified Routing Engineer (MTCRE)
IP Routing Statik
Tunnels (IPIP, EoIP, VLAN)
Policy Routing
Route Filter
OSPF
BGP Sederhana
Tes Sertifikasi (gelar MTCRE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified Traffic Control Engineer (MTCTCE)
DNS
DHCP
Proxy
Fitur-fitur lanjutan dari Firewall (Advaned + Extra)
Qos (Simple Queues dan Queue Tree, Bursts, Queue
Algoritms, etc.)
Network Intrusion Detection System
Tes Sertifikasi (gelar MTCTCE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified User Management Engineer
(MTCUME)
PPP Tunnels
PPP Tunnel dengan RADIUS
PPP Tunnel terenkripsi
HotSpot Server lebih lanjut
Menghubungkan HotSpot Server dengan Mangle
HotSpot Server dan RADIUS lebih lanjut
Pengenalan pada User Manager yang baru
Tes Sertifikasi (gelar MTCUME)
MIKROTIK
MikroTik RouterOS
Software untuk mengubah PC menjadi sebuah Router
Diiinstall sebagai Sistem Operasi
MikroTik RouterBOARD
Hardware (pengganti PC) yang menggunakan RouterOS
sebagai Sistem Operasi nya
Tersedia mulai low-end hingga high-end Router
MIKROTIK
Mikrotikls = small network (dlm bhs Latvia)
Terletak di Riga, Latvia, Eropa Timur
Dapat ditemukan di web : www.mikrotik.com
FITUR MIKROTIK ROUTEROS
• Interface
– Fisik : Ethernet, V35, ISDN, Dial-up Modem
– Wireless : 900MHz, 2.4GHz, 5GHz
– Virtual : Bridge, Bonding, HWMP+
– Tunnel : EoIP, IPIP, PPTP/L2TP, MPLS, PPPoE
• Routing
– Static Route, Policy Route, Dynamic Route (OSPF, BGP,
RIP)
• Firewall
– Network Address Translation
– Filter Rules, change TTL, Address List
FITUR MIKROTIK ROUTEROS
Bandwidth Management
HTB, PFIFO, BFIFO, RED, SFQ, PCQ
Services
Web Proxy, Hotspot, DHCP, DNS
Tools untuk Monitoring dan Diagnostik
Graph, Watchdog, Ping, MAC-Ping, Torch, etc
Manajemen User
RADIUS, local user, PPP user, Accounting, AAA
bersambung ...........
MikroTik Certified Training Partner
TENTANG KAMI
Muhti Subiyantoro
Company : Spectrum Indonesia
Kepala Divisi Litbang (R&D)
Kepala Teknisi RMA (Service and Repairment)
MikroTik Certified Trainer
MTCNA, MTCTCE, MTCWE
TENTANG KAMI
Herry Darmawan
Company : Spectrum Indonesia
MikroTik Master Reseller
Ubiquiti Master Reseller
MikroTik Certified Training Partner
MikroTik Certified Trainer dan Consultant
MTCWE, MTCTCE, MTCUME, MTCRE
SPECTRUM INDONESIA
• D~Net Surabaya – 1997
• Divisi Wireless D~Net Surabaya – 2002
• Lahir sebagai Spectrum Indonesia – 2005
• Reseller MikroTik – 2006
• Reseller Ubiquiti – 2007
• MikroTik Certified Training Partner – 2007
– MTCNA, MTCWE, MTCTCE, MTCRE, MTCUME
– Memiliki 5 orang Trainer dengan keahlian khusus
MIKROTIK TRAINING - FUNDAMENTALS
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA)
Install, upgrade/downgrade, login pertama kali dan
menggunakan RouterOS + RouterBOARD
Membuat jaringan sederhana
Static IP, Routing, TCP/IP Sederhana
DHCP Server dan Client
Firewall filter dan NAT
PPP Tunnel
Simple Queue
Hotspot
Wireless Netorks
Web Poxy untuk Filter URL dan Caching
The Dude
Tes Sertifikasi (gelar MTCNA)
MT TRAINING -
ADVANCED
MikroTik Certified Wireless Engineer (MTCWE)
Teori Wireless dan Antenna
Instalasi Wireless
Penjelasan fitur-fitur Wireless di RouterOS
Wireless Mesh, WDS
Keamanan Wireless
Briging, STP/RSTP, Firewall
Tes Sertifikasi (gelar MTCWE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified Routing Engineer (MTCRE)
IP Routing Statik
Tunnels (IPIP, EoIP, VLAN)
Policy Routing
Route Filter
OSPF
BGP Sederhana
Tes Sertifikasi (gelar MTCRE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified Traffic Control Engineer (MTCTCE)
DNS
DHCP
Proxy
Fitur-fitur lanjutan dari Firewall (Advaned + Extra)
Qos (Simple Queues dan Queue Tree, Bursts, Queue
Algoritms, etc.)
Network Intrusion Detection System
Tes Sertifikasi (gelar MTCTCE)
MT TRAINING - ADVANCED
MikroTik Certified User Management Engineer
(MTCUME)
PPP Tunnels
PPP Tunnel dengan RADIUS
PPP Tunnel terenkripsi
HotSpot Server lebih lanjut
Menghubungkan HotSpot Server dengan Mangle
HotSpot Server dan RADIUS lebih lanjut
Pengenalan pada User Manager yang baru
Tes Sertifikasi (gelar MTCUME)
MIKROTIK
MikroTik RouterOS
Software untuk mengubah PC menjadi sebuah Router
Diiinstall sebagai Sistem Operasi
MikroTik RouterBOARD
Hardware (pengganti PC) yang menggunakan RouterOS
sebagai Sistem Operasi nya
Tersedia mulai low-end hingga high-end Router
MIKROTIK
Mikrotikls = small network (dlm bhs Latvia)
Terletak di Riga, Latvia, Eropa Timur
Dapat ditemukan di web : www.mikrotik.com
FITUR MIKROTIK ROUTEROS
• Interface
– Fisik : Ethernet, V35, ISDN, Dial-up Modem
– Wireless : 900MHz, 2.4GHz, 5GHz
– Virtual : Bridge, Bonding, HWMP+
– Tunnel : EoIP, IPIP, PPTP/L2TP, MPLS, PPPoE
• Routing
– Static Route, Policy Route, Dynamic Route (OSPF, BGP,
RIP)
• Firewall
– Network Address Translation
– Filter Rules, change TTL, Address List
FITUR MIKROTIK ROUTEROS
Bandwidth Management
HTB, PFIFO, BFIFO, RED, SFQ, PCQ
Services
Web Proxy, Hotspot, DHCP, DNS
Tools untuk Monitoring dan Diagnostik
Graph, Watchdog, Ping, MAC-Ping, Torch, etc
Manajemen User
RADIUS, local user, PPP user, Accounting, AAA
bersambung ...........
Success is My Right – Sukses adalah Hak Saya
Sukses bukan milik orang tertentu.
Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang menyadari,
menginginkan dan memperjuangkan sepenuh hati.
Andrie Wongso
Kutipan di atas mungkin sudah sering kita dengar. Tapi berapa banyak dari kita yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan sepenuh hati KESUKSESAN yang merupakan hak kita tersebut?
Sukses bukan lah melulu materi, bukan pula melulu prestasi, apalagi gelar akademik ataupun IPK tertinggi.
Sukses berhubungan dengan kepuasan, dan juga kemampuan untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, kemudian mengembangkan diri untuk lebih baik lagi, sehingga dapat berbagi dengan sesama.
Pernah beberapa kali saya bertemu dan ngobrol dengan beberapa rekan, hampir semua punya pola pikir yang sudah terbuka dan paham betul bahwa SUKSES itu adalah HAK. Namun setelah membahas dan berbincang lebih mendalam lagi, ada suatu hal menarik yang terungkap. Pengertian Sukses adalah Hak itu sendiri terkadang menjadi rancu. Meskipun mereka sadar bahwa Hak itu harus diperjuangkan – sepenuh hati, namun titik beratnya ternyata tetap jatuh pada pemahaman tentang HAK itu sendiri.
Yang namanya HAK ya artinya memang sudah garisnya menjadi milik kita, walaupun ada kewajiban untuk memperjuangkan, barulah mendapatkan HAK tersebut. Nah di titik inilah permenungan saya terjadi. Apakah benar bahwa Sukses itu adalah HAK ? Pertanyaannya : lalu kenapa banyak (sebagian) orang tidak (belum) sukses?
Kembali lagi pada term-nya, kalau BELUM sukses ya berarti kewajibannya yang belum dipenuhi, yaitu : menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan sepenuh hati. Sesimpel itu kah? Ya, sesimpel itu!
Seperti orang bekerja, bila sudah mengerjakan dengan baik, sesuai dengan ketentuan/kontrak kerjanya, layaklah dia mendapatkan upah/gajinya. Terkecuali majikannya ingkar atau semena-mena :)
Hasil menung merenung ini belumlah final bagi saya pribadi, tapi satu yang terpikir, kenapa tidak kita balik saja dulu :
SUKSES bukanlah semata-mata HAK, tapi SUKSES adalah KEWAJIBAN. SUKSES adalah KEHARUSAN!
Lho, kenapa gitu pak? Ya, karena HAK itu HARUS kita sadari, inginkan dan perjuangkan sepenuh hati! Sekecil apapun itu, setiap saat, setiap detiknya, wajiblah kita untuk mencapai kesuksesan. Artinya tidak ada hari yang sama setiap harinya, tetapkan tujuan untuk menggapai sukses-sukses kecil demi kesuksesan berikutnya yang lebih besar.
Entah anda tukang becak, loper koran, pedagang sembako, importir gula, PNS, caleg, presiden, apapun lah itu, SUKSES adalah HAK yang menjadi suatu KEWAJIBAN yang harus dicapai.
Dengan “mewajibkan” sukses dalam langkah kehidupan kita, memberi motivasi agar kita harus selalu maju, bukannya mandeg menunggu HAK itu datang, apalagi berjalan mundur.
Buat saya, SUKSES adalah KEHARUSAN! SUCCESS is a MUST!
*kembali dalam perenungan*
from → Motivasi dan Renungan
from → Motivasi dan Renunga
Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang menyadari,
menginginkan dan memperjuangkan sepenuh hati.
Andrie Wongso
Kutipan di atas mungkin sudah sering kita dengar. Tapi berapa banyak dari kita yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan sepenuh hati KESUKSESAN yang merupakan hak kita tersebut?
Sukses bukan lah melulu materi, bukan pula melulu prestasi, apalagi gelar akademik ataupun IPK tertinggi.
Sukses berhubungan dengan kepuasan, dan juga kemampuan untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, kemudian mengembangkan diri untuk lebih baik lagi, sehingga dapat berbagi dengan sesama.
Pernah beberapa kali saya bertemu dan ngobrol dengan beberapa rekan, hampir semua punya pola pikir yang sudah terbuka dan paham betul bahwa SUKSES itu adalah HAK. Namun setelah membahas dan berbincang lebih mendalam lagi, ada suatu hal menarik yang terungkap. Pengertian Sukses adalah Hak itu sendiri terkadang menjadi rancu. Meskipun mereka sadar bahwa Hak itu harus diperjuangkan – sepenuh hati, namun titik beratnya ternyata tetap jatuh pada pemahaman tentang HAK itu sendiri.
Yang namanya HAK ya artinya memang sudah garisnya menjadi milik kita, walaupun ada kewajiban untuk memperjuangkan, barulah mendapatkan HAK tersebut. Nah di titik inilah permenungan saya terjadi. Apakah benar bahwa Sukses itu adalah HAK ? Pertanyaannya : lalu kenapa banyak (sebagian) orang tidak (belum) sukses?
Kembali lagi pada term-nya, kalau BELUM sukses ya berarti kewajibannya yang belum dipenuhi, yaitu : menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan sepenuh hati. Sesimpel itu kah? Ya, sesimpel itu!
Seperti orang bekerja, bila sudah mengerjakan dengan baik, sesuai dengan ketentuan/kontrak kerjanya, layaklah dia mendapatkan upah/gajinya. Terkecuali majikannya ingkar atau semena-mena :)
Hasil menung merenung ini belumlah final bagi saya pribadi, tapi satu yang terpikir, kenapa tidak kita balik saja dulu :
SUKSES bukanlah semata-mata HAK, tapi SUKSES adalah KEWAJIBAN. SUKSES adalah KEHARUSAN!
Lho, kenapa gitu pak? Ya, karena HAK itu HARUS kita sadari, inginkan dan perjuangkan sepenuh hati! Sekecil apapun itu, setiap saat, setiap detiknya, wajiblah kita untuk mencapai kesuksesan. Artinya tidak ada hari yang sama setiap harinya, tetapkan tujuan untuk menggapai sukses-sukses kecil demi kesuksesan berikutnya yang lebih besar.
Entah anda tukang becak, loper koran, pedagang sembako, importir gula, PNS, caleg, presiden, apapun lah itu, SUKSES adalah HAK yang menjadi suatu KEWAJIBAN yang harus dicapai.
Dengan “mewajibkan” sukses dalam langkah kehidupan kita, memberi motivasi agar kita harus selalu maju, bukannya mandeg menunggu HAK itu datang, apalagi berjalan mundur.
Buat saya, SUKSES adalah KEHARUSAN! SUCCESS is a MUST!
*kembali dalam perenungan*
from → Motivasi dan Renungan
from → Motivasi dan Renunga
Ide-ide buat skripsi, tugas akhir (TA), penelitian, atau paten
Mungkin Anda sedang mencari-cari judul skripsi, tugas akhir, atau penelitian. Kemudian Anda mentok (buntu) mau memilih judul apa. Ada kabar bagus buat yang topik penelitiannya tentang teknologi terapan (misalnya teknik elektro, teknik mesin, teknik industri, dan lain-lain), atau IPA (misalnya Fisika, KImia, Geologi, dan sebagainya) Anda bisa melihat-lihat judul dan isi dari dokumen paten yang sudah ada dari Internet. Dokumen Paten ini selain bermanfaat sebagai sumber ide, juga bermanfaat untuk mengecek apakah penelitian yang akan (atau sedang) kita lakukan sudah dilakukan orang lain atau belum?
Apakah paten itu?
Paten berasal dari kata “patent” (Inggris), “patere” (Latin) yang berarti terbuka. Maksudnya inventor harus membuka invensi / penemuannya secara lengkap dalam bentuk dokumen yang dipublikasi. Sebagai imbalannya, pemerintah memberikan hak monopoli untuk jangka waktu tertentu bagi inventor. Di Indonesia, perlindungan paten adalah 20 tahun untuk paten biasa, atau 10 tahun untuk paten sederhana.
Dengan mendaftarkan sebuah penemuan sebagai paten, inventor (penemu) mendapatkan hak untuk mengimplementasikan paten tersebut. Hak tersebut bisa dipindah tangankan kepada orang lain, biasanya dengan cara dijual.
Paten merupakan suatu bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilindungi di Indonesia. HKI dapat dibedakan menjadi dua:
1. Copy Right (Hak Cipta) adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya (UU No.19/2002 tentang Hak Cipta). Perlindungan hak cipta meliputi buku, program komputer, karya tulis, peta, database, dan sebagainya. Sebuah karya otomatis terlindungi oleh Undang-undang hak cipta, berarti pendaftaran hak cipta tidak merupakan kewajiban tetapi dapat mencegah peniruan dan penyebarluasan oleh pihak yang tidak berhak.
2. Industrial Property, merupakan HKI dalam bentuk Paten (UU No.14/2001), Merek (UU No.15/2000), Desain Industri (UU No.31/2000), Desain & Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST, UU No.32/2000), Perlindungan Varietas Tanaman (PVT, UU No.29/2000), dan Rahasia Dagang.
Syarat penemuan yang dapat dipatenkan:
1. Memiliki sifat Kebaruan (Novelty). Perlindungan paten bersifat teritorial hanya efektif di negara tempat paten tersebut didaftarkan, tetapi penilaian kebaruannya bersifat universal. Universal berarti invensi tersebut belum pernah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri.
2. Memenuhi Langkah Inventif, yaitu memiliki kontribusi terhadap invensi terdahulu.
3. Dapat diterapkan dalam bidang Industri.
Paten berbeda dengan tugas akhir atau skripsi, tugas akhir atau skripsi dapat merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada, atau bahkan sama persis dengan penelitian yang sudah ada, tetapi ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Jadi salah apabila ada mahasiswa yang bilang “ah jangan ambil itu sebagai judul skripsi, dah ada yang buat!” Memang merupakan kebanggaan tersendiri jika mengambil penelitian skripsi atau tugas akhir yang idenya betul-betul original, tetapi sebenarnya tidak menjadi masalah jika skripsi atau tugas akhir merupakan pengembangkan dari penelitian yang sudah ada.
Bagaimana mencari dokumen paten online?
Dokumen paten bersifat terbuka, isi penelitian dijelaskan secara lengkap disertai gambar, sehingga dapat dijadikan referensi dalam menyusun tugas akhir, skripsi, penelitian, atau sebagai ide dalam membuat paten baru. Mencari dokumen paten dapat dilakukan melalui situs:
1. United States Patent and Trademark Office (US-PTO).
2. European Patent Office (EPO).
3. Direktorat Jenderal HKI Indonesia (khusus paten di Indonesia).
4. Google Search for Patent
5. Free Patents Online
Contoh: Mencari dokumen paten di US-PTO
Ide-ide buat skripsi, tugas akhir (TA), penelitian, atau paten
19 Mei 2008 in tips | Tags: judul skripsi, judul tugas akhir, paten, patent, skripsi, tugas akhir
Mencari judul skripsi, tugas akhir (ta), patenMungkin Anda sedang mencari-cari judul skripsi, tugas akhir, atau penelitian. Kemudian Anda mentok (buntu) mau memilih judul apa. Ada kabar bagus buat yang topik penelitiannya tentang teknologi terapan (misalnya teknik elektro, teknik mesin, teknik industri, dan lain-lain), atau IPA (misalnya Fisika, KImia, Geologi, dan sebagainya) Anda bisa melihat-lihat judul dan isi dari dokumen paten yang sudah ada dari Internet. Dokumen Paten ini selain bermanfaat sebagai sumber ide, juga bermanfaat untuk mengecek apakah penelitian yang akan (atau sedang) kita lakukan sudah dilakukan orang lain atau belum?
Apakah paten itu?
Paten berasal dari kata “patent” (Inggris), “patere” (Latin) yang berarti terbuka. Maksudnya inventor harus membuka invensi / penemuannya secara lengkap dalam bentuk dokumen yang dipublikasi. Sebagai imbalannya, pemerintah memberikan hak monopoli untuk jangka waktu tertentu bagi inventor. Di Indonesia, perlindungan paten adalah 20 tahun untuk paten biasa, atau 10 tahun untuk paten sederhana.
Dengan mendaftarkan sebuah penemuan sebagai paten, inventor (penemu) mendapatkan hak untuk mengimplementasikan paten tersebut. Hak tersebut bisa dipindah tangankan kepada orang lain, biasanya dengan cara dijual.
Paten merupakan suatu bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilindungi di Indonesia. HKI dapat dibedakan menjadi dua:
1. Copy Right (Hak Cipta) adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya (UU No.19/2002 tentang Hak Cipta). Perlindungan hak cipta meliputi buku, program komputer, karya tulis, peta, database, dan sebagainya. Sebuah karya otomatis terlindungi oleh Undang-undang hak cipta, berarti pendaftaran hak cipta tidak merupakan kewajiban tetapi dapat mencegah peniruan dan penyebarluasan oleh pihak yang tidak berhak.
2. Industrial Property, merupakan HKI dalam bentuk Paten (UU No.14/2001), Merek (UU No.15/2000), Desain Industri (UU No.31/2000), Desain & Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST, UU No.32/2000), Perlindungan Varietas Tanaman (PVT, UU No.29/2000), dan Rahasia Dagang.
Syarat penemuan yang dapat dipatenkan:
1. Memiliki sifat Kebaruan (Novelty). Perlindungan paten bersifat teritorial hanya efektif di negara tempat paten tersebut didaftarkan, tetapi penilaian kebaruannya bersifat universal. Universal berarti invensi tersebut belum pernah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri.
2. Memenuhi Langkah Inventif, yaitu memiliki kontribusi terhadap invensi terdahulu.
3. Dapat diterapkan dalam bidang Industri.
Paten berbeda dengan tugas akhir atau skripsi, tugas akhir atau skripsi dapat merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada, atau bahkan sama persis dengan penelitian yang sudah ada, tetapi ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Jadi salah apabila ada mahasiswa yang bilang “ah jangan ambil itu sebagai judul skripsi, dah ada yang buat!” Memang merupakan kebanggaan tersendiri jika mengambil penelitian skripsi atau tugas akhir yang idenya betul-betul original, tetapi sebenarnya tidak menjadi masalah jika skripsi atau tugas akhir merupakan pengembangkan dari penelitian yang sudah ada.
Bagaimana mencari dokumen paten online?
Dokumen paten bersifat terbuka, isi penelitian dijelaskan secara lengkap disertai gambar, sehingga dapat dijadikan referensi dalam menyusun tugas akhir, skripsi, penelitian, atau sebagai ide dalam membuat paten baru. Mencari dokumen paten dapat dilakukan melalui situs:
1. United States Patent and Trademark Office (US-PTO).
2. European Patent Office (EPO).
3. Direktorat Jenderal HKI Indonesia (khusus paten di Indonesia).
4. Google Search for Patent
5. Free Patents Online
Contoh: Mencari dokumen paten di US-PTO
Silakan klik link ke US-PTO di atas maka Anda akan melihat tampilan seperti ini:
mencari judul skrips, tugas akhir, paten dengan menelusuri paten online
Anda bisa memilih Issued Patent (kiri, paten yang sudah diberikan) atau Published Application (kanan, aplikasi paten). Coba klik di Quick Search. Masukkan kata kunci yang Anda cari, misalnya DC Motor, kemudian tekan Enter.
Mencari US Paten online
Maka Anda akan melihat saat ini ada 18.069 paten yang berhubungan dengan DC Motor. Anda bisa membuka salah satu judul paten tersebut untuk melihat dokumen lengkap paten tersebut. Jika gambar tidak muncul, Anda harus menginstall AlternaTIFF atau interneTIFF (lihat penjelasannya di sini). Anda juga bisa membuat pencarian lebih spesifik, misalnya “DC motor speed acceleration method”.
Selamat mencoba!
Penulis: Oka Mahendra (http://tutorialgratis.net)
Silakan klik link ke US-PTO di atas maka Anda akan melihat tampilan seperti ini:
Apakah paten itu?
Paten berasal dari kata “patent” (Inggris), “patere” (Latin) yang berarti terbuka. Maksudnya inventor harus membuka invensi / penemuannya secara lengkap dalam bentuk dokumen yang dipublikasi. Sebagai imbalannya, pemerintah memberikan hak monopoli untuk jangka waktu tertentu bagi inventor. Di Indonesia, perlindungan paten adalah 20 tahun untuk paten biasa, atau 10 tahun untuk paten sederhana.
Dengan mendaftarkan sebuah penemuan sebagai paten, inventor (penemu) mendapatkan hak untuk mengimplementasikan paten tersebut. Hak tersebut bisa dipindah tangankan kepada orang lain, biasanya dengan cara dijual.
Paten merupakan suatu bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilindungi di Indonesia. HKI dapat dibedakan menjadi dua:
1. Copy Right (Hak Cipta) adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya (UU No.19/2002 tentang Hak Cipta). Perlindungan hak cipta meliputi buku, program komputer, karya tulis, peta, database, dan sebagainya. Sebuah karya otomatis terlindungi oleh Undang-undang hak cipta, berarti pendaftaran hak cipta tidak merupakan kewajiban tetapi dapat mencegah peniruan dan penyebarluasan oleh pihak yang tidak berhak.
2. Industrial Property, merupakan HKI dalam bentuk Paten (UU No.14/2001), Merek (UU No.15/2000), Desain Industri (UU No.31/2000), Desain & Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST, UU No.32/2000), Perlindungan Varietas Tanaman (PVT, UU No.29/2000), dan Rahasia Dagang.
Syarat penemuan yang dapat dipatenkan:
1. Memiliki sifat Kebaruan (Novelty). Perlindungan paten bersifat teritorial hanya efektif di negara tempat paten tersebut didaftarkan, tetapi penilaian kebaruannya bersifat universal. Universal berarti invensi tersebut belum pernah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri.
2. Memenuhi Langkah Inventif, yaitu memiliki kontribusi terhadap invensi terdahulu.
3. Dapat diterapkan dalam bidang Industri.
Paten berbeda dengan tugas akhir atau skripsi, tugas akhir atau skripsi dapat merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada, atau bahkan sama persis dengan penelitian yang sudah ada, tetapi ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Jadi salah apabila ada mahasiswa yang bilang “ah jangan ambil itu sebagai judul skripsi, dah ada yang buat!” Memang merupakan kebanggaan tersendiri jika mengambil penelitian skripsi atau tugas akhir yang idenya betul-betul original, tetapi sebenarnya tidak menjadi masalah jika skripsi atau tugas akhir merupakan pengembangkan dari penelitian yang sudah ada.
Bagaimana mencari dokumen paten online?
Dokumen paten bersifat terbuka, isi penelitian dijelaskan secara lengkap disertai gambar, sehingga dapat dijadikan referensi dalam menyusun tugas akhir, skripsi, penelitian, atau sebagai ide dalam membuat paten baru. Mencari dokumen paten dapat dilakukan melalui situs:
1. United States Patent and Trademark Office (US-PTO).
2. European Patent Office (EPO).
3. Direktorat Jenderal HKI Indonesia (khusus paten di Indonesia).
4. Google Search for Patent
5. Free Patents Online
Contoh: Mencari dokumen paten di US-PTO
Ide-ide buat skripsi, tugas akhir (TA), penelitian, atau paten
19 Mei 2008 in tips | Tags: judul skripsi, judul tugas akhir, paten, patent, skripsi, tugas akhir
Mencari judul skripsi, tugas akhir (ta), patenMungkin Anda sedang mencari-cari judul skripsi, tugas akhir, atau penelitian. Kemudian Anda mentok (buntu) mau memilih judul apa. Ada kabar bagus buat yang topik penelitiannya tentang teknologi terapan (misalnya teknik elektro, teknik mesin, teknik industri, dan lain-lain), atau IPA (misalnya Fisika, KImia, Geologi, dan sebagainya) Anda bisa melihat-lihat judul dan isi dari dokumen paten yang sudah ada dari Internet. Dokumen Paten ini selain bermanfaat sebagai sumber ide, juga bermanfaat untuk mengecek apakah penelitian yang akan (atau sedang) kita lakukan sudah dilakukan orang lain atau belum?
Apakah paten itu?
Paten berasal dari kata “patent” (Inggris), “patere” (Latin) yang berarti terbuka. Maksudnya inventor harus membuka invensi / penemuannya secara lengkap dalam bentuk dokumen yang dipublikasi. Sebagai imbalannya, pemerintah memberikan hak monopoli untuk jangka waktu tertentu bagi inventor. Di Indonesia, perlindungan paten adalah 20 tahun untuk paten biasa, atau 10 tahun untuk paten sederhana.
Dengan mendaftarkan sebuah penemuan sebagai paten, inventor (penemu) mendapatkan hak untuk mengimplementasikan paten tersebut. Hak tersebut bisa dipindah tangankan kepada orang lain, biasanya dengan cara dijual.
Paten merupakan suatu bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dilindungi di Indonesia. HKI dapat dibedakan menjadi dua:
1. Copy Right (Hak Cipta) adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya (UU No.19/2002 tentang Hak Cipta). Perlindungan hak cipta meliputi buku, program komputer, karya tulis, peta, database, dan sebagainya. Sebuah karya otomatis terlindungi oleh Undang-undang hak cipta, berarti pendaftaran hak cipta tidak merupakan kewajiban tetapi dapat mencegah peniruan dan penyebarluasan oleh pihak yang tidak berhak.
2. Industrial Property, merupakan HKI dalam bentuk Paten (UU No.14/2001), Merek (UU No.15/2000), Desain Industri (UU No.31/2000), Desain & Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST, UU No.32/2000), Perlindungan Varietas Tanaman (PVT, UU No.29/2000), dan Rahasia Dagang.
Syarat penemuan yang dapat dipatenkan:
1. Memiliki sifat Kebaruan (Novelty). Perlindungan paten bersifat teritorial hanya efektif di negara tempat paten tersebut didaftarkan, tetapi penilaian kebaruannya bersifat universal. Universal berarti invensi tersebut belum pernah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri.
2. Memenuhi Langkah Inventif, yaitu memiliki kontribusi terhadap invensi terdahulu.
3. Dapat diterapkan dalam bidang Industri.
Paten berbeda dengan tugas akhir atau skripsi, tugas akhir atau skripsi dapat merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada, atau bahkan sama persis dengan penelitian yang sudah ada, tetapi ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Jadi salah apabila ada mahasiswa yang bilang “ah jangan ambil itu sebagai judul skripsi, dah ada yang buat!” Memang merupakan kebanggaan tersendiri jika mengambil penelitian skripsi atau tugas akhir yang idenya betul-betul original, tetapi sebenarnya tidak menjadi masalah jika skripsi atau tugas akhir merupakan pengembangkan dari penelitian yang sudah ada.
Bagaimana mencari dokumen paten online?
Dokumen paten bersifat terbuka, isi penelitian dijelaskan secara lengkap disertai gambar, sehingga dapat dijadikan referensi dalam menyusun tugas akhir, skripsi, penelitian, atau sebagai ide dalam membuat paten baru. Mencari dokumen paten dapat dilakukan melalui situs:
1. United States Patent and Trademark Office (US-PTO).
2. European Patent Office (EPO).
3. Direktorat Jenderal HKI Indonesia (khusus paten di Indonesia).
4. Google Search for Patent
5. Free Patents Online
Contoh: Mencari dokumen paten di US-PTO
Silakan klik link ke US-PTO di atas maka Anda akan melihat tampilan seperti ini:
mencari judul skrips, tugas akhir, paten dengan menelusuri paten online
Anda bisa memilih Issued Patent (kiri, paten yang sudah diberikan) atau Published Application (kanan, aplikasi paten). Coba klik di Quick Search. Masukkan kata kunci yang Anda cari, misalnya DC Motor, kemudian tekan Enter.
Mencari US Paten online
Maka Anda akan melihat saat ini ada 18.069 paten yang berhubungan dengan DC Motor. Anda bisa membuka salah satu judul paten tersebut untuk melihat dokumen lengkap paten tersebut. Jika gambar tidak muncul, Anda harus menginstall AlternaTIFF atau interneTIFF (lihat penjelasannya di sini). Anda juga bisa membuat pencarian lebih spesifik, misalnya “DC motor speed acceleration method”.
Selamat mencoba!
Penulis: Oka Mahendra (http://tutorialgratis.net)
Silakan klik link ke US-PTO di atas maka Anda akan melihat tampilan seperti ini:
CARA CEPAT MENYUSUN SKRIPSI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”.
Saya juga sering mendapat kiriman pertanyaan tentang bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan benar. Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis tertentu dengan skripsinya. Karena keterbatasan waktu, lebih baik saya jawab saja secara berjamaah di sini. Sekalian supaya bisa disimak oleh audiens yang lain.
Karena target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing Anda. Bukan tugas saya.
Apa itu Skripsi
Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.
Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi
Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.
Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.
Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan
Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.
Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.
Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.
Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.
Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.
Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.
Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?
Tahap-tahap Persiapan
Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.
Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.
Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?
Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.
Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:
* Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.
Tapi, keuntungannya:
* Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.
Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.
Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.
Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Format Skripsi yang Benar
Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.
Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.
Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.
Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.
Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula
Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)
Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi
Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.
Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.
Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.
Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.
Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi
Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.
Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?
Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.
Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.
Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?
Saya juga sering mendapat kiriman pertanyaan tentang bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan benar. Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis tertentu dengan skripsinya. Karena keterbatasan waktu, lebih baik saya jawab saja secara berjamaah di sini. Sekalian supaya bisa disimak oleh audiens yang lain.
Karena target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing Anda. Bukan tugas saya.
Apa itu Skripsi
Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.
Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi
Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.
Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.
Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan
Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.
Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.
Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.
Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.
Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.
Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.
Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?
Tahap-tahap Persiapan
Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.
Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.
Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?
Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.
Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:
* Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.
Tapi, keuntungannya:
* Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.
Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.
Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.
Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Format Skripsi yang Benar
Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.
Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.
Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.
Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.
Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula
Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)
Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi
Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.
Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.
Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.
Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.
Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi
Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.
Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?
Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.
Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.
Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?
FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
1. STRUKTUR SKRIPSI/TUGAS AKHIR
1.1. Struktur Penulisan
Skripsi atau Tugas Akhir disusun dalam struktur sebagai berikut:
• Bagian Awal, meliputi:
- Halaman Judul (lampiran 2)
- Halaman Persetujuan dan Pengesahan (lampiran 2)
- Halaman Pernyataan (lampiran 2)
- Halaman Motto dan Persembahan (lampiran 2)
- Abstraksi (lampiran 2)
- Kata Pengantar (lampiran 2)
- Daftar Isi (lampiran 2)
- Daftar Gambar* (lampiran 2)
- Daftar Tabel* (lampiran 2)
- Daftar Kode Program* (lampiran 2)
• Bagian Inti, meliputi:
- Bab pertama: Pendahuluan
- Bab kedua: Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
- Bab ketiga**: Rancangan/design
- Bab keempat**: Implementasi
- Bab kelima**: Hasil dan Pembahasan
- Bab terakhir: Kesimpulan dan Saran
• Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka
Lampiran‐lampiran
Catatan:
*) : Apabila ada Gambar, Tabel dan Kode Program
**) : Menyesuaikan dengan masalah penelitian dan kebutuhan analisis dan pembahasan hasil penelitian
1.2. Penjelasan Struktur Skripsi/Tugas Akhir
• Bagian Awal merupakan pengantar kepada bagian inti pembahasan TA, meliputi:
Halaman Judul
Judul harus sama dengan judul proposal penelitian yang telah disetujui.
Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat pengesahan pembimbing dan pernyataan Dekan bahwa TA telah diterima sebagai bagian persyaratan untuk meraih derajat ahli madya/sarjana.
Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat persetujuan dari team penguji yang diketahui oleh ketua program studi
Halaman Pernyataan
Halaman ini memuat pernyataan dari mahasiswa ybs bahwa TA tersebut merupakan hasil karyanya sendiri.
Halaman Motto dan Persembahan
Halaman ini memuat motto—ungkapan kata‐kata bijak yang menginspirasi hidup penulis, dan persembahan naskah laporan TA.
Abstraksi
Abstrak merupakan intisari penelitian yang memuat tiga pokok pikiran: (1) latar belakang dan rumusan masalah, (2) metodologi dan pelaksanaan penelitian, dan (3) hasil yang dicapai. Abstrak disertai tiga sampai dengan lima kata‐kata kunci. Ditulis dengan tidak lebih dari 200 kata.
Kata Pengantar
Kata pengantar dapat diisi dengan tujuan penulisan laporan; pengalaman pelaksanaan penelitian: kesan, kesulitan, dan dampaknya bagi penulis. Ungkapan rasa syukur, dan terima kasih kepada pihak‐pihak yang berkontribusi pada pelaksanaan penelitian; termasuk harapan penulis terhadap laporan TA dapat diungkapkan pada bagian ini.
Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan Daftar Kode Program
Daftar isi merupakan panduan cepat pembaca untuk menemukan halaman lokasi bagian naskah. Tabel, gambar, dan kode program, jika ada, juga harus diringkas dalam bagian tersendiri yang memungkinkan pembaca dapat menemukandengan cepat.
• Bagian Inti merupakan batang tubuh TA yang terdiri atas:
a. Pendahuluan, meliputi:
Latarbelakang
Deskripsi persoalan‐persoalan yang muncul dan dihadapi, kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan ideal yang diharapkan sehingga melahirkan inti masalah baru yang harus diselesaikan. Latarbelakang juga memuat uraian makna penting alasan penelitian harus dilaksanakan.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan ungkapan pertanyaan yang menegaskan masalah yang menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah tidak harus diungkapkan dalam kalimat tanya.
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Penegasan bagian masalah yang akan dipecahkan, termasuk asumsi asumsi yang digunakan.
Tujuan Penelitian
Bagian ini memuat hal‐hal yang ingin dicapai setelah penelitian berakhir.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah dampak yang diperoleh ketika tujuan tercapai.
Metodologi Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah‐langkah penyelesaian masalah secara ringkas. Sedangkan detail metodologi yang digunakan ditampilkan pada bab III (Metodologi). Langkah‐langkah ini harus disesuaikan dengan fokus permasalahan penelitian.
Sistematika Penulisan
Bagian ini menguraikan struktur bab dalam skripsi dan gambaran umum isi masing-masing bab.
b. Kajian Teori
Kajian teori, atau sering juga disebut landasan teori atau tinjauan pustaka, memuat hasil‐hasil penelitian sejenis terdahulu yang menginspirasi atau melandasi pelaksanakan penelitian ini; dan juga mengulas landasan teoritik yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Perlu ditegaskan bahwa bagian ini bukan hanya menampilkan definisi-definisi tetapi juga diskusi tentang apa yang menjadi tinjauan. Selain itu, sumber referensi utama harus berasal dari buku atau jurnal yang terkait dengan penelitian. Tidak diperkenankan mengutip teori dasar yang berasal dari personal website atau website yang belum diakui secara keilmuan/akademik.
c. Pembahasan metodologi, konsepsi dasar dan tahapan-tahapan penelitian
Bagian ini menguraikan konsepsi dasar yang mendukung penelitian dan menguraikan langkah‐langkah penyelesaian masalah. Langkah‐langkah ini harus disesuaikan dengan fokus permasalahan penelitian.
d. Pembahasan hasil penelitian dan pembahasan
Bagian ini menyajikan hasil‐hasil yang diperoleh dan cara pencapaiannya. Uraian harus komprehensif namun tetap ringkas dan padu. Pembahasan hasil penelitian meliputi kelebihan dan kekurangan serta pengujian.
e. Penutup, terdiri atas:
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman hasil dicapai dan merupakan jawaban atas rumusan masalah.
Saran
Bagian ini menguraikan saran‐saran yang perlu diperhatikan berdasarkan keterbatasan yang ditemukan dan asumsi yang dibuat, termasuk saran untuk pengembangan lebih lanjut.
• Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang dijadikan acuan dalam naskah TA. Semua acuan yang dinyatakan di dalam naskah harus dicantumkan dalam daftar acuan, dan sumber‐sumber pustaka yang dinyatakan di dalam daftar acuan harus diacu dalam naskah. Daftar Acuan diurutkan ascending secara alfabetis—mulai A s.d. Z. (Lihat .....)
Lampiran
Keterangan tambahan yang mendukung penjelasan/uraian dalam naskah.
2. FORMAT DAN PENATAAN PENULISAN
2.1. Ukuran kertas dan Margin penulisan
Skripsi atau Tugas Akhir dicetak pada kertas ukuran A4 (80 gram). Naskah ditulis hanya satu muka (tidak bolak-balik). Naskah ditulis menggunakan software word processing dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.
Margin penulisan:
- batas kiri 4 cm
- batas atas 3 cm
- batas kanan 3 cm
- batas bawah 3 cm.
2.2. Style penulisan
Anda dapat memanfaatkan fasilitas word processing untuk memudahkan setting huruf sekaligus menjaga konsistensi. Sedangkan penggunaan huruf diatur pada Mincrosoft Word sebagai berikut:
Style Bagian Tulisan Definisi Style
Heading 1 Bab Font: Times New Roman, 22pt, Bold
Spacing: Before 0 pt, After 70 pt, Spacing 1lines
Alignment: Center
Heading 2 SubBab Font: Times New Roman, 14pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Spacing 2 lines
Alignment: Left
Heading 3 SubSubBab Font: Times New Roman, 12pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Heading 4 SubSubSubBab Font: Times New Roman, 12pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Normal Paragraf Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Style Bagian Tulisan Definisi Style
Normal
_bernomor
Paragraf
bernomor
Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 6 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Kutipan Kutipan langsung Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 12 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Indentation: Left 1,25 cm
Script _judul Judul Script/ Kode Program
Font: Times New Roman, 10pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Script Script/Kode
Program Font: Lucida Console, 10pt
Spacing: Before 0 pt, After 0 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Tabel_judul Judul Tabel Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Tabel_header
Header Tabel
(nama kolom) Font: Arial, 9pt, Bold
Spacing: Before 2 pt, After 2 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Tabel _isi Isi Tabel Font: Arial, 9pt
Spacing: Before 0 pt, After 0 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Gambar_judul
Judul Gambar Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Daftar Acuan Daftar Acuan Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Indentation: Special Hanging 1,25 cm
2.3. Bahasa dan Penggunaan Tanda Baca
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai bahasa Ilmiah. Bahasa Ilmiah merupakan bahasa yang singkat, tepat dan tidak multi tafsir. Penggunaan istilah asing sangat dimungkinkan. Yang perlu diperhatikan istilah asing harus dituliskan dalam bentuk miring / italic, kecuali nama ataupun istilah asing yang telah diadopsi ke bahasa Indonesia.
Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah pengertian, di bawah ini diberikan beberapa pokoknya:
• Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk menandai akhir suatu kalimat yang bukan kalimat seru atau kalimat tanya. Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak dibubuhkan tanda titik. Tanda titik juga tidak digunakan untuk akronim (SIM, bukan S.I.M.).
• Tanda Koma (,)
o Tanda koma digunakan di antara unsur‐unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan, yang mengakhiri suatu pernyataan, e.g. Piranti masukan yang digunakan adalah keyboard, mouse, dan scanner.
o Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara dari kalimat setara berikutnya, yang didahului kata‐kata tetapi, melainkan, dan kata hubung lainnya.
o Tanda koma juga digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, e.g. Kondisi seperti di atas, yaitu suhu 25o C, komputer akan berjalan dengan baik.
• Tanda Titik Koma (;)
Tanda baca ini digunakan di antara unsur‐unsur pemerincian atau pembilangan yang sudah mengandung tanda koma.
• Tanda Titik Dua (:)
Tanda baca ini digunakan di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian tambahan informasi yang lebih detail,
e.g.
Spesifikasi minimal perangkat keras yang digunakan:
Prosesor Intel Dual Core 5050, memori 1GB PC2 5300,
HDD 73GB 10K Hot‐swap dan Ethernet Controller.
• Tanda Petik (“ “)
Kutipan langsung diawali dan diakhiri tanda ini, termasuk terjemahan harfiah suatu naskah atau bahan tertulis lainnya.
• Tanda Hubung (‐)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku‐suku kata yang terpenggal oleh pergantian baris dan menyambung unsur‐unsur kata ulang.
Tanda hubung juga digunakan untuk: (1) merangkai kata sedengan kata berikutnya yang diawali dengan huruf capital, (2) merangkai kata ke dengan bilangan, (3) merangkai bilangan dengan akhiran ‐an, (4) merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing, e.g.
se‐Indonesia
ujicoba ke‐2
tahun 90‐an
halaman itu di‐print
• Tanda Pisah (–) dan (—)
Tanda pisah (–, en dash) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “mulai … sampai dengan …”, e.g.
tanggal 5–10 April 2007
Tanda pisah (—, em dash) digunakan untuk menyatakan sisipan atau keterangan tambahan sebagai penegasan, e.g.
Findability— yang meliputi elemen desain seperti arsitektur informasi, nama kategori, dan link— merupakan salah satu aspek …
• Tanda Kurung (( ))
Tanda ini mengapit keterangan tambahan atau penjelasan.
• Elipsis (…)
Tanda ini menyatakan adanya penghapusan kata atau kalimat ketika ellipsis
2.4. Style Penomoran
2.4.1. Nama Bab dan sub-bab
Judul bab ditulis dengan menggunakan huruf latin dengan aturan sebagai berikut:
BAB I NAMA BAB
1.1. Sub Bab
1.2. Sub Bab
1.1.1 Sub bab bab
1.1.2 Sub bab bab
1.1.2.1 Sub bab bab bab
1.1.2.2 Sub bab bab bab
Jika dalam masing-masing sub masih dibutuhkan pemecahan dapat digunakan alphabetik a,b, c dan seterusnya.
2.4.2. Penomoran Halaman
Penomoran halaman laporan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:
• Bagian Awal menggunakan angka Romawi kecil; i, ii, iii, dst. pada posisi tengah‐bawah halaman.
• Bagian Inti dan Akhir menggunakan angka Latin; 1, 2, 3, ... dst pada sudut kanan‐atas halaman, kecuali halaman pertama bab, nomor halaman diletakkan pada tengah‐bawah halaman.
2.5. Penulisan Acuan /Referensi
Ada beberapa alasan mengapa perlunya menuliskan referensi secara benar:
• Pertama, untuk menghindari plagiat. Plagiat secara sederhana dapat dikatakan mengakui hasil karya, ide atau pikiran orang lain sebagai karya sendiri. Dengan menggunakan cara mengutip yang benar, seorang penulis dapat menghindari plagiat ini sekaligus memanfaatkan ide /pikiran orang lain didalam tulisannya.
• Kedua, untuk menverifikasi kutipan. Adapun maksudnya baik pembaca ataupun si empunya karya dapat mengetahui sumber kutipan dan dapat memverifikasi keabsahan yang menjadi kutipan dan ini berhubungan dengan erat dengan alasan ketiga.
• Ketiga, memungkinkan pembaca untuk memfollow-up dan membaca argumen penulis secara lebih seksama.
Adapun alasan-alasan diatas sangat berhubungan erat dengan etika dan kode etik yang lazim ditumbuhbudayakan dalam penulisan karya. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Informasi yang dikutip untuk menguatkan pernyataan dalam naskah harus dilengkapi dengan acuan. Sumber informasi dapat berupa: buku, atau bagian buku; makalah yang diterbitkan dalam jurnal, majalah, atau publikasi pertemuan ilmiah lainnya; dan laporan yang diterbitkan oleh suatu badan atau lembaga resmi.
Sumber‐sumber informasi tersebut dapat berupa bahan tercetak maupun dipublikasikan secara elektronik. Sumber acuan yang tidak dipublikasikan atau berasal dari komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar acuan.
2.5.1. Pengacuan Dalam‐Naskah / In-text Reference
Referensi dalam tulisan atau in-text reference menunjukkan bagian dalam tulisan dari idea atau kutipan dengan menyebutkan identitas dari sumber asalnya Pengacuan dalam naskah menyajikan informasi ringkas, nama penulis dan tanggal publikasi, untuk membantu pembaca menelusuri asal sumber informasi dalam daftar acuan pada bagian akhir naskah.
Bentuk pengacuan sumber informasi ini dapat berupa: parafrase, ringkasan, atau kutipan.
• Parafrase adalah bentuk acuan dengan mencantumkan tulisan orang lain menggunakan ungkapan sendiri—tidak menggunakan kata dan struktur kalimat asal.
• Ringkasan adalah bentuk acuan dengan mencantumkan tulisan orang lain yang telah diringkas dan ditulis menggunakan ungkapan sendiri, e.g. meringkas naskah, buku, atau bagianbuku dalam beberapa kalimat saja.
• Kutipan adalah bentuk acuan langsung—mengutip tulisan orang lain sebagaimana adanya. Kutipan langsung diapit dengan menggunakan tanda petik (“ “) dan dicantumkan nomor halaman sumber kutipan. Jika sumber acuan berupa dokumen elektronik, maka dicantumkan judul (heading) yang menunjukkan lokasi acuan tersebut.
Cara pengacuan dalam‐naskah dapat dilakukan dengan frase pengantar (signal phrase), kutipan dalam tanda kurung (parenthetical citation), atau keduanya.
Signal phrase Pengacuan dengan menggunakan frase pengantar terhadap kutipan pendek, parafrase, atau ringkasan; yaitu dengan mencantumkan nama penulis dalam frase pengantar atau menuliskannya dalam tanda kurung tepat setelah frase pengantar dan tanggal publikasi.
Contoh:
Steve Krug (2006) menyatakan bahwa, “One of the very few well documented facts about Web use is that people tend to spend very little time reading most Web pages. Instead, we scan (or skim) them, looking for words or phrases that catch our eye” (h. 22).
… hal tersebut sejalan dengan temuan (Krug, 2006) bahwa sebagian kecil pengguna Web yang membaca halaman‐halaman Web, melainkan scanning—membaca cepat dengan melihat kata‐kata atau frase yang mencolok.
Pengacuan di atas dirujukkan ke daftar acuan berikut:
Krug, S. (2006), Don’t make me think: A common sense approach to web usability, 2nd ed., New Riders, Berkeley.
Parenthetical citation Pengacuan dilakukan dengan meletakkan nama penulis dan tanggal publikasi dalam tanda kurung tepat setelah akhir acuan, e.g.
Sebagian kecil pengguna Web yang membaca halaman-halaman Web, melainkan scanning—membaca cepat dengan melihat kata‐kata atau frase yang mencolok(Krug, 2006).ulisan Definisi Style
Previewing sentence and Parenthetical citation Pengacuan kutipan yang panjang (terdiri atas 40 kata atau lebih), dilakukan dengan menggunakan frase pengantar yang memuat nama penulis dan tanggal publikasi di akhiri dengan tanda titik dua diikuti dengan kutipan. Frase pengantar ini akan membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran ringkas mengenai kutipan yang diacu. Kutipan ditulis menjorok sebanyak satu indentasi paragraf, ±1,25 cm.
Contoh:
Tanembaum (1997) mendefinisikan pengertian Local Area Network dan jenis‐jenisnya:
Local area network, seringkali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer‐komputer pribadi atau workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik‐pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer) dan saling
bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: (1) ukuran, (2) teknologi transmisi, dan (3) topologinya. (h.6)
Pengacuan di atas dirujukkan ke daftar acuan berikut:
Tanembaum, A. S. (1997), Jaringan Komputer (Jilid 1), Terj. Computer Networks (3rd ed.), G. Priatna (Pen.), P. W. Indarto (Ed.), Prenhallindo, Jakarta.
Lebih lanjut berikut ini contoh-contoh penulisan acuan dalam naskah :
1. Jika penulis menjadi bagian dari kalimat, maka penulisannya ditandai dengan penulisan nama penulis dan diikuti dengan tahun penerbitan dalam tanda kurung. Penulisan sumber kutipan ini dilakukan pada bagian terdekat dengan ide atau informasi yang dikutip
Contoh:
- Luthfi (2004) berargumentasi bahwa ...
- Sistem yang dikembangkan oleh Alman & Syakti (2005) mengungkapkan ...
- AI sangat efektif seperti yang dibuktikan oleh Hamzah (1983) ...
- Disisi lain, Iskandar dkk (1999) melaporkan …
- Baik Bhakti (2003) maupun Kurniawan (2006) membuktikan ...
Ada kalanya penulis yang sama melakukan penerbitan tulisan secara berulang-ulang untuk ide yang sama. Contoh
- Jogianto (1995, 1997, 2004) secara konsisten menyatakan bahwa …
- Sistem yang dikembangkan oleh Agustina dan Meileni (1999, 2003) menemukan fakta bahwa …
2. Jika penulis bukan merupakan bagian natural dari kalimat maka penulisan identitas sumber kutipan ditunjukkan dengan menuliskan author dan tahun didalam tanda kurung.
Contoh:
- Penelitian (Luthfie, 2004) menemukan kenyataan ……
- Telah terbukti bahwa AI sangat efektif (Febriansyah et al, 2000) dalam ...
Untuk referensi dari beberapa sumber dapat dituliskan pada daftar tunggal menggunakan tanda titik-koma (;) untuk memisahkan penulis- penulis yang berbeda:
- Pada titik ini beberapa penulis sepakat (Jogianto 1995, 2004; Fathoni & Febriansyah, 2003; Syamsuar 2003, 2005), tetapi …
2.5.2. Acuan Sumber Sekunder
Pengacuan suatu karya yang didiskusikan dalam sumber sekunder, sumber rujukan yang dinyatakan dalam daftar acuan adalah sumber sekunder. Perhatikan contoh berikut: pendapat yang dikemukakan oleh James Martin dan James J. Odell dikutip oleh Hariyanto.
Martin dan Odell (1999, dalam Hariyanto 2004) mengemukakan bahwa “Objek adalah sesuatu yang dapat dikonsepkan yang diperlukan untuk pemecahan masalah. Objek dapat berupa konsep, abstraksi, atau sesuatu dengan batas‐batas yang tegas.” (h. 26)
Rujukan yang dimuat dalam daftar acuan adalah sumber sekunder yang langsung dibaca penulis, bukan sumber asal.
Hariyanto, B. (2004), Rekayasa Sistem Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.
2.5.3. Beberapa Catatan
- Untuk dua penulis sebaiknya digunakan tanda ‘&’ (tanda dan) sebagai penghubung. Hal ini memberikan keuntungan pada saat menjumpai kasus sbb:
• Baik Brown & Smith (1986) dan Carson (1970) berargumen ...
Sehingga terlihat jelas bahwa kedua sumber tersebut berbeda.
- Jika ada dua penulis, kedua nama tersebut harus disebutkan. Sedangkan jika ada 3 penulis atau lebih, hanya satu penulis saja yang perlu dituliskan diikuti dengan dkk (singkatan dari dan kawan-kawan atau et al (biasanya italic). Et al sendiri singkatan dari ‘et alia’ yang berarti ‘others’ atau dkk.
- Jika referensi dapat menimbulkan kebingungan (ambiguous) karena ada penulis dan tahun penerbita yang sama, huruf kecil ("a", "b", dst.) ditempatkan segera setelah tahun, contoh “(Jones 1983a, 1983b)".
- Bila harus menuliskan halaman (utamanya pada kutipan langsung), nomor halaman dapat diletakkan langsung setelah tahun mengikuti ‘h’ (halaman)
• Algoritma berikut diadopsi dari Zuhri (2003, h. 30-35).
• Satu definisi yang mungkin dapat menggambarkan pengertian dari system (Wijaya 1980, h. 12) adalah..
2.5.4. Penulisan Daftar Acuan
Bagian ini memuat aturan penulisan daftar acuan disertai dengan contoh‐contoh dari berbagai sumber informasi. Nama‐nama penulis yang didaftarkan dalam daftar acuan berdasarkan nama keluarga atau nama terakhir, diikuti dengan singkatan nama kecil atau nama depannya. Berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan referensi, mulai dari buku, jurnal dan sebagainya.
• Buku, Informasi yang dibutuhkan meliputi:
nama penulis, editor, atau institusi
tahun publikasi
judul dan subjudul, jika ada
edisi, jika ada
penerbit
kota penerbit jika lebih dari satu dapat dipilih satu saja
Bentuk umum:
Penulis, A. A. (Tahun), Judul buku: Subjudul (edisi), Penerbit, Kota penerbit
Catatan. Judul buku atau artikel dalam daftar acuan, hanya kata pertama judul dan kata pertama setelah tanda titik dua atau dash yang dikapitalisasi. Contoh:
Penulis tunggal
Kristanto, A. (2003), Struktur data dengan C++, Ghaha Ilmu, Yogyakarta.
Acuan buku terjemahan harus mencantumkan judul asli dan penerjemah.
Brookshear, J. G. (2003), Computer science: Suatu pengantar (edisi 7), Terj. Computer science: An overview (7th ed.), I.Hardiansyah (Pen.), H. W. Hardiani (Ed.), Erlangga, Jakarta.
Dibagian akhir daftar pustaka harus dibuat pernyataan pengakuan terhadap hak atas kekayaan intelektual (hak cipta/copyright) terhadap penulis yang tulisannya digunakan di dalam skripsi/tugas akhir.
Jenis Acuan dalam naskah /in-text reference Daftar Pustaka
Buku
Author tunggal
Comfort (1997, h. 58) mengklaim bahwa … Comfort, A. (1997), A good age, Mitchell Beazley, London.
2 Author
Madden & Hogan (1997, h. 45) mendiskusikan topik Madden, R & Hogan, T. (1997), The definition of disability in Australia: Moving towards national consistency, Australian Institute of Health and Welfare, Canberra.
Lebih dari 2 author
(Leeder dkk 1996, h. 69)
Leeder, S.R., Dobson, A.J., Gibbers, RW, Patel, N.K., Mathews, P.S., Williams, D.W. & Mariot, D.L. (1996), The Australian film industry, Dominion Press, Adelaide.
Tanpa Penulis
Pada Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Ilmiah (2004, h. 10) dijelaskan bahwa pembimbing …. Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Ilmiah (2004), Universitas Bina Darma, Palembang.
Judul dijadikan identitas awal
Beberapa karya oleh penulis yang sama
Penelitian universitas (Brown 1982, 1988) mengindikasikan ... Brown, P. (1982), Corals in the Capricorn group, Central Queensland University, Rockhampton.
Brown, P. (1988), The effects of anchor on corals, Central Queensland University, Rockhampton.
Urutan didasarkan pada tahun penerbitan
Beberapa karya oleh penulis yang sama pada tahun yang sama Pada laporan terakhir (Napier 1993a, 1993b) …
Napier, A. (1993a), Fatal storm, Allen & Unwin, Sydney.
Napier, A. (1993b), Survival at sea, Allen & Unwin, Sydney.
Urutan didasarkan pada judul
Edisi buku
Renton (2004, h. 5) menyarankan bahwa … Renton, N. (2004), Compendium of good writing, 3rd ed, John Wiley & Sons, Milton.
Nomor edisi ditempatkan setelah judul, sedangkan edisi pertama tidak perlu dituliskan edisinya
Artikel atau chapter dalam buku Seperti yang didiskusikan oleh Blaxter (1976, h.101) …
Blaxter, M. (1976), ‘Social class and health inequalities’, dalam C Carter & J Peel (eds), Equalities and inequalities in health, Academic Press, London, h. 120-135.
E-book
(Pettinger 2002) Pettinger, R. (2002), Global organizations, Capstone Publishing, Oxford. Diakses 28 September 2004, dari NetLibrary database.
Thesis, Skripsi atau Tugas Akhir Luthfi (2005) Luthfi, A. (2005), ‘Pemanfaatan grid sistem dalam ontology education’, Tesis Magister, Universitas Gajah Mada
Konferensi
Proceeding
(Debono 2000) Debono, C. (2000), ‘The National Trust into the new millennium’, Proceedings of the ninth meeting of the International National Trust, Australian Council of National Trusts, Alice Springs, NT, h. 44-6. Diakses 20 January 2006, dari Informit Online database.
Laporan tahunan suatu organisasi (Universitas Bina Darma, 2001)
Universitas Bina Darma 2001, Laporan tahunan 2000-2001, Palembang
Jurnal
Artikel
Lutfhfi (2002) Luthfi, A (2002), ‘Active server pages sebagai alternative pembuatan website yang lebih dinamis’, Jurnal Matrik, vol. 12, no. 4, h. 8-9
Artikel di Koran atau Majalah (Prasetya, 2006)
Prasetya, LA 2006, ‘Elpiji tiga kilogram beredar 2007’, Kompas, 12 Desember, p. B.
World Wide Web
Full artikel dari Internet Sehubungan dengan adopsi teknologi, Cho & Cheung (2003) menggarisbawahi peran …… Cho, V. & Cheung, I. (2003), A Study of On-line Legal Service Adoption in Hong Kong. Diakses 5 January 2005, dari http://www.sba.muohio.edu/abas/2003/vancouver/
Dokumen WWW – Tanpa Penulis
(Leafy seadragons and weedy
seadragons 2001)
Leafy seadragons and weedy seadragons (2001), Diakses 13 November 2002, dari http://www.windspeed.net.au/~jenny/seadragons/
Dokumen pada WWW – tanpa tanggal
(Royal Institute of British Architects
t.t.)
t.t merupakan singkatan dari tanpa tanggal Royal Institute of British Architects t.t., Shaping the future: careers in architecture. Retrieved May 31, 2005, dari http://www.careersinarchitecture.net/
Image dari web
The image of the bleached coral
(Coral bleaching and mass
bleaching events 2002) Coral bleaching and mass bleaching events [Image] 2002. Diakses 2 September 2005, dari http://www.gbrmpa.gov.au/corp_site/info_services/science/bleaching
Sumber-sumber lain
Patent
U.S. Patent No. 4554399 (1985) Cookson, AH 1985, Particle trap for compressed gas insulated transmission systems, U.S. Patent 4554399.
Personal komunikasi, e-mail dan milis
Sebagai perbandingan, migrasi dari from NCP ke IPv4 membutuhkan waktu 4-5 tahun dari tahun 1978 sampai dengan1982 dimana Internet pada waktu itu tidak sebesar Internet pada saat ini (Peter Dell 2005, pers.comm. 24 Juli 2004). Tidak dimasukkan dalam daftar pustaka karena tidak dapat dilacak oleh pembaca
Program Televisi dan radio
(Gambaran Internet di Indonesia, 2005) Gambaran Internet di Indonesia 2005, program televisi e-Life Style, Metro TV, Jakarta, 8 Agustus.
2.6. Penomoran Tabel, Gambar dan Kode Program
2.6.1. Tabel
Identitas tabel ditulis pada bagian atas tabel rata kiri dan terdiri dari nomor tabel dan judul tabel tersebut. Penulisan nomor tabel merupakan kombinasi antara nomor Bab dan urutan no tabel pada bab tersebut dimana menggunakan style bold dan diikuti dengan nama tabel dalam style normal.
Contoh :
Tabel 3.3. Desain tabel pelanggan
Nama Type Width Keterangan
no_ktp
nm_pelanggan
alamat
kota
telp Varchar
varchar
varchar
varchar
varchar 15
35
50
25
12 Nomor Kartu Tanda Penduduk
Nama Pelanggan
Alamat
Kota Telpon
2.6.2. Gambar
Seperti halnya tabel, identitas gambar terdiri dari no gambar dan judul gambar. No gambar merupakan kombinasi nomor bab dan nomor gambar pada bab tersebut. Judul menjelaskan secara ringkas makna gambar ditulis. Keterangan gambar tersebut diletakkan di bawah gambar dengan posisi center terhadap halaman. Untuk memberikan batasan gambar, gambar tersebut dapat diletakkan dalam suatu bingkai/frame.
Contoh:
Gambar 4.1. Tampilan Home
2.6.3. Kode Program
Kode program atau potongan kode program harus merupakan bagian utuh pembahasan dalam naskah. Kode program atau potongan kode program ditulis dengan menggunakan font monospace, seperti Lucida Console atau Courier new, dan diberi nomor baris. Keterangan kode program tersebut diletakkan di atas kode program.
Potongan kode program harus disajikan dengan paripurna—satu kesatuan logis program, tidak dipotong ditengah‐tengah sintaks—sedemikian sehingga bermakna. Penulisan dan pemotongan baris‐baris kode program harus menggunakan indentasi yang tepat sesuai hirarki sintaks bahasa pemrograman yang digunakan. Setiap kode program atau potongan kode program diberi nomor—kombinasi nomor Bab dan urutan kemunculan pada bab tersebut—dan diikuti dengan judul yang menjelaskan secara ringkas makna kode program atau potongan kode program tersebut.
Contoh:
Kode program 3.3. Koneksi PHP dengan MySQL
1
3. LAYOUT
3.1. Halaman Kulit Muka
3.2. Halaman Sampul Dalam
3.3. Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
NAMA
NIM
Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer pada Program Studi Sistem Informasi
Palembang, Agustus 2008
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bina Darma
Pembimbing Utama, Dekan,
Nama Pembimbing Nama Dekan
Pembimbing Pendamping,
Nama Pembimbing
ii
3.4. Halaman Persetujuan
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Berjudul ” JUDUL SKRIPSI” Oleh ”NAMA” telah dipertahankan didepan
komisi penguji pada hari HARI tanggal TANGGAL BULAN TAHUN.
Komisi Penguji
1. Nama Ketua Ketua (…………………….)
2. Nama Sekretaris Seketaris (…………………….)
3. Nama Anggota Anggota (…………………….)
4. Nama Anggota Anggota (.................................)
Mengetahui,
Program Studi ....................
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bina Darma
Ketua,
Ketua Program Studi
iii
3.5. Halaman Pernyataan
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalam tugas akhir ini, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya adalah hasil investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat memperoleh sebutan profesional lain atau sebutan yang sama ditempat lain.
Palembang, TANGGAL BULAN TAHUN
Penulis
NAMA
NIM
iv
4. INFORMASI LAIN
4.1. Pelaksanaan Sidang Skripsi/Tugas Akhir
Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses bimbingan skripsi/TA dapat segera mengajukan permohonan Ujian Komprehensif. Adapun syarat yang harus dilengkapi adalah :
- Terdaftar sebagai mahasiswa UBD dan mengisi KRS pada semester berjalan,
- Telah menyelesaikan seluruh beban matakuliah teori dan praktek (S1 >= 138 SKS, D3 >= 106 SKS).
- Tidak memiliki nilai E, nilai D tidak lebih dari 2 mata kuliah,
- Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,0, dan
- Persetujuan Pembimbing: dibuktikan dengan menyerahkan berkas laporan Skripsi/TA yang telah disetujui dan Form Bimbingan.
- Ujian komprehensif/TA dilaksanakan setiap saat sepanjang semester apabila terdapat minimal 6 orang peserta ujian, tidak bergantung pada periodisasi wisuda.
3.3.2. Tim Penguji
Tim Penguji ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan melalui keputusan Dekan, yang terdiri atas:
• Ketua – Pembimbing Utama
• Sekretaris – Pembimbing Pedamping
• Anggota Penguji I
• Anggota Penguji II
Ujian Komprehensif/TA dilaksanakan dalam urutan: presentasi dan demo program/alat (jika ada), dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para penguji.
3.3.3. Penilaian Ujian Komprehensif/TA
Komponen dan bobot penilaian Ujian Komprehensif/TA terdiri atas:
• Naskah, pada masing‐masing aspek berikut dengan nilai 1 sampai dengan 10:
a. Materi; mencakup keterkinian, keaslian, dan inovasi.
b. Sistematika Penulisan; mencakup justifikasi antara Latarbelakang, Pembahasan, dan Hasil/Kesimpulan yang meyakinkan, alur tulisan lancar, berkesinambungan antar Bab dan antarparagrap, pemilihan kata dan penggunaan tatabahasa yang baik dan benar.
c. Metodologi; mencakup landasan teoritik dan ketepatan pemilihan metode, kedalaman pembahasan, ketepatan simpulan dan saran yang diajukan.
d. Proses; mencakup kemandirian dan keaktifan.
• Presentasi, pada masing‐masing aspek berikut dengan nilai 1 sampai dengan 10:
a. Materi; mencakup bahan presentasi yang mudah dibaca/diikuti dengan ukuran font yang proporsional, dan konsisten dengan isi naskah TA.
b. Penyajian; mencakup penampilan dan sikap yang meyakinkan, alur presentasi lancar dan tidak terputus putus, dan intonasi suara terdengar dengan jelas.
c. Penguasaan Materi; mencakup pertanyaan Tim Penguji dijawab dengan benar, lancar, dan tanpa keraguan.
Komponen nilai Naskah memiliki bobot 50% dan Presentasi 50%. Rerata nilai‐nilai yang diberikan Tim Penguji dikonversi menjadi nilai huruf dengan acuan sebagai berikut:
Rentang Penilaian
>= 85 A
>= 70 s/d 84,99 B
>= 55 s/d 69,99 C
< 55 D
Tidak hadir E
Rerta i Nilai TA
Hasil Ujian TA dinyatakan dalam 4 alternatif:
• Lulus dengan pujian (tanpa perbaikan).
• Lulus dengan perbaikan minor. Revisi perbaikan dilakukan selambat‐lambatnya satu minggu setelah ujian, perbaikan disahkan oleh Pembimbing.
• Lulus dengan perbaikan mayor. Revisi perbaikan dilakukan selambat‐ lambatnya satu bulan, perbaikan disetujui para Penguji dan disahkan Pembimbing.
• Gagal. Mahasiswa yang dinyatakan gagal diwajibkan mengulang Ujian atau Skripsi/TA.
3.3.4. Pasca Ujian
Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus harus menyerahkan laporan tugas akhir tercetak (hardcopy) dan elektronik(softcopy).
Diserahkan ke Berkas
Perpustakaan 1 eks Hardcopy + softcopy
Fakultas / PPM Softcopy dalam keping CD
Program Studi softcopy dalam keping CD
Pembimbing sesuai perjanjian
Setelah menyerahkan berkas‐berkas tersebut di atas, mahasiswa akan mendapatkan tanda bukti penyerahan berkas.
Laporan Hardcopy
Naskah Laporan TA yang telah diperbarui dan disahkan dijilid hard cover dengan kertas sampul buffalo berwarna dengan rincian sebagai berikut:
Program Study Warna Sampul (Kode kertas)
Sistem Informasi Ungu (XXXX)
Teknik Informatika Coklat (XXXX)
Manajemen Informatika (D3) Merah Muda (XXXX)
Teknik Komputer Biru Muda (XXXXX)
Komputerisasi Akuntansi (D3) Kuning (XXXXX)
Laporan Softcopy
Laporan softcopy dikumpulkan dalam bentuk keping Compact Disk (CD) berlabel ukuran 5,25” yang dikemas dalam kotak CD berwarna bening. Struktur folder dalam CD sebagai berikut:
• Naskah, folder ini berisi file‐file:
a. Abstrak dalam format doc atau odt dan pdf,
b. Abstrak yang diperluas (extended abstract)—ringkasan penelitian dalam 3 – 5 halaman—dalam format doc atau odt dan pdf,
c. File presentasi dalam format ppt atau odp, dan
d. Naskah TA dalam satu file tunggal berstruktur sama dengan hardcopy naskah TA dalam format pdf dan doc atau odt.
• Kode Program, folder berisi kode program yang dikembangkan. Panduan instalasi dan manual program harus dijelaskan dalam file terpisah.
• Master, folder ini berisi program master yang digunakan dalam penelitian. Program‐program yang disertakan harus program yang memiliki lisensi bebas/terbuka, seperti GPL(General Public License) atau program dalam kategori freeware/shareware.
Lainnya, jika ada file tambahan lain.
1.1. Struktur Penulisan
Skripsi atau Tugas Akhir disusun dalam struktur sebagai berikut:
• Bagian Awal, meliputi:
- Halaman Judul (lampiran 2)
- Halaman Persetujuan dan Pengesahan (lampiran 2)
- Halaman Pernyataan (lampiran 2)
- Halaman Motto dan Persembahan (lampiran 2)
- Abstraksi (lampiran 2)
- Kata Pengantar (lampiran 2)
- Daftar Isi (lampiran 2)
- Daftar Gambar* (lampiran 2)
- Daftar Tabel* (lampiran 2)
- Daftar Kode Program* (lampiran 2)
• Bagian Inti, meliputi:
- Bab pertama: Pendahuluan
- Bab kedua: Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
- Bab ketiga**: Rancangan/design
- Bab keempat**: Implementasi
- Bab kelima**: Hasil dan Pembahasan
- Bab terakhir: Kesimpulan dan Saran
• Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka
Lampiran‐lampiran
Catatan:
*) : Apabila ada Gambar, Tabel dan Kode Program
**) : Menyesuaikan dengan masalah penelitian dan kebutuhan analisis dan pembahasan hasil penelitian
1.2. Penjelasan Struktur Skripsi/Tugas Akhir
• Bagian Awal merupakan pengantar kepada bagian inti pembahasan TA, meliputi:
Halaman Judul
Judul harus sama dengan judul proposal penelitian yang telah disetujui.
Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat pengesahan pembimbing dan pernyataan Dekan bahwa TA telah diterima sebagai bagian persyaratan untuk meraih derajat ahli madya/sarjana.
Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat persetujuan dari team penguji yang diketahui oleh ketua program studi
Halaman Pernyataan
Halaman ini memuat pernyataan dari mahasiswa ybs bahwa TA tersebut merupakan hasil karyanya sendiri.
Halaman Motto dan Persembahan
Halaman ini memuat motto—ungkapan kata‐kata bijak yang menginspirasi hidup penulis, dan persembahan naskah laporan TA.
Abstraksi
Abstrak merupakan intisari penelitian yang memuat tiga pokok pikiran: (1) latar belakang dan rumusan masalah, (2) metodologi dan pelaksanaan penelitian, dan (3) hasil yang dicapai. Abstrak disertai tiga sampai dengan lima kata‐kata kunci. Ditulis dengan tidak lebih dari 200 kata.
Kata Pengantar
Kata pengantar dapat diisi dengan tujuan penulisan laporan; pengalaman pelaksanaan penelitian: kesan, kesulitan, dan dampaknya bagi penulis. Ungkapan rasa syukur, dan terima kasih kepada pihak‐pihak yang berkontribusi pada pelaksanaan penelitian; termasuk harapan penulis terhadap laporan TA dapat diungkapkan pada bagian ini.
Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel dan Daftar Kode Program
Daftar isi merupakan panduan cepat pembaca untuk menemukan halaman lokasi bagian naskah. Tabel, gambar, dan kode program, jika ada, juga harus diringkas dalam bagian tersendiri yang memungkinkan pembaca dapat menemukandengan cepat.
• Bagian Inti merupakan batang tubuh TA yang terdiri atas:
a. Pendahuluan, meliputi:
Latarbelakang
Deskripsi persoalan‐persoalan yang muncul dan dihadapi, kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan ideal yang diharapkan sehingga melahirkan inti masalah baru yang harus diselesaikan. Latarbelakang juga memuat uraian makna penting alasan penelitian harus dilaksanakan.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan ungkapan pertanyaan yang menegaskan masalah yang menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah tidak harus diungkapkan dalam kalimat tanya.
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Penegasan bagian masalah yang akan dipecahkan, termasuk asumsi asumsi yang digunakan.
Tujuan Penelitian
Bagian ini memuat hal‐hal yang ingin dicapai setelah penelitian berakhir.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah dampak yang diperoleh ketika tujuan tercapai.
Metodologi Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah‐langkah penyelesaian masalah secara ringkas. Sedangkan detail metodologi yang digunakan ditampilkan pada bab III (Metodologi). Langkah‐langkah ini harus disesuaikan dengan fokus permasalahan penelitian.
Sistematika Penulisan
Bagian ini menguraikan struktur bab dalam skripsi dan gambaran umum isi masing-masing bab.
b. Kajian Teori
Kajian teori, atau sering juga disebut landasan teori atau tinjauan pustaka, memuat hasil‐hasil penelitian sejenis terdahulu yang menginspirasi atau melandasi pelaksanakan penelitian ini; dan juga mengulas landasan teoritik yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Perlu ditegaskan bahwa bagian ini bukan hanya menampilkan definisi-definisi tetapi juga diskusi tentang apa yang menjadi tinjauan. Selain itu, sumber referensi utama harus berasal dari buku atau jurnal yang terkait dengan penelitian. Tidak diperkenankan mengutip teori dasar yang berasal dari personal website atau website yang belum diakui secara keilmuan/akademik.
c. Pembahasan metodologi, konsepsi dasar dan tahapan-tahapan penelitian
Bagian ini menguraikan konsepsi dasar yang mendukung penelitian dan menguraikan langkah‐langkah penyelesaian masalah. Langkah‐langkah ini harus disesuaikan dengan fokus permasalahan penelitian.
d. Pembahasan hasil penelitian dan pembahasan
Bagian ini menyajikan hasil‐hasil yang diperoleh dan cara pencapaiannya. Uraian harus komprehensif namun tetap ringkas dan padu. Pembahasan hasil penelitian meliputi kelebihan dan kekurangan serta pengujian.
e. Penutup, terdiri atas:
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman hasil dicapai dan merupakan jawaban atas rumusan masalah.
Saran
Bagian ini menguraikan saran‐saran yang perlu diperhatikan berdasarkan keterbatasan yang ditemukan dan asumsi yang dibuat, termasuk saran untuk pengembangan lebih lanjut.
• Bagian Akhir, meliputi:
Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua sumber pustaka yang dijadikan acuan dalam naskah TA. Semua acuan yang dinyatakan di dalam naskah harus dicantumkan dalam daftar acuan, dan sumber‐sumber pustaka yang dinyatakan di dalam daftar acuan harus diacu dalam naskah. Daftar Acuan diurutkan ascending secara alfabetis—mulai A s.d. Z. (Lihat .....)
Lampiran
Keterangan tambahan yang mendukung penjelasan/uraian dalam naskah.
2. FORMAT DAN PENATAAN PENULISAN
2.1. Ukuran kertas dan Margin penulisan
Skripsi atau Tugas Akhir dicetak pada kertas ukuran A4 (80 gram). Naskah ditulis hanya satu muka (tidak bolak-balik). Naskah ditulis menggunakan software word processing dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.
Margin penulisan:
- batas kiri 4 cm
- batas atas 3 cm
- batas kanan 3 cm
- batas bawah 3 cm.
2.2. Style penulisan
Anda dapat memanfaatkan fasilitas word processing untuk memudahkan setting huruf sekaligus menjaga konsistensi. Sedangkan penggunaan huruf diatur pada Mincrosoft Word sebagai berikut:
Style Bagian Tulisan Definisi Style
Heading 1 Bab Font: Times New Roman, 22pt, Bold
Spacing: Before 0 pt, After 70 pt, Spacing 1lines
Alignment: Center
Heading 2 SubBab Font: Times New Roman, 14pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Spacing 2 lines
Alignment: Left
Heading 3 SubSubBab Font: Times New Roman, 12pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Heading 4 SubSubSubBab Font: Times New Roman, 12pt, Bold
Spacing: Before 12 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Normal Paragraf Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 12 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Style Bagian Tulisan Definisi Style
Normal
_bernomor
Paragraf
bernomor
Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 6 pt, Line Spacing 2 lines
Alignment: Left
Kutipan Kutipan langsung Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 12 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Indentation: Left 1,25 cm
Script _judul Judul Script/ Kode Program
Font: Times New Roman, 10pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Script Script/Kode
Program Font: Lucida Console, 10pt
Spacing: Before 0 pt, After 0 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Tabel_judul Judul Tabel Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Tabel_header
Header Tabel
(nama kolom) Font: Arial, 9pt, Bold
Spacing: Before 2 pt, After 2 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Tabel _isi Isi Tabel Font: Arial, 9pt
Spacing: Before 0 pt, After 0 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Gambar_judul
Judul Gambar Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 6 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Centered
Daftar Acuan Daftar Acuan Font: Times New Roman, 12pt
Spacing: Before 0 pt, After 6 pt, Line Spacing Single
Alignment: Left
Indentation: Special Hanging 1,25 cm
2.3. Bahasa dan Penggunaan Tanda Baca
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai bahasa Ilmiah. Bahasa Ilmiah merupakan bahasa yang singkat, tepat dan tidak multi tafsir. Penggunaan istilah asing sangat dimungkinkan. Yang perlu diperhatikan istilah asing harus dituliskan dalam bentuk miring / italic, kecuali nama ataupun istilah asing yang telah diadopsi ke bahasa Indonesia.
Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah pengertian, di bawah ini diberikan beberapa pokoknya:
• Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk menandai akhir suatu kalimat yang bukan kalimat seru atau kalimat tanya. Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak dibubuhkan tanda titik. Tanda titik juga tidak digunakan untuk akronim (SIM, bukan S.I.M.).
• Tanda Koma (,)
o Tanda koma digunakan di antara unsur‐unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan, yang mengakhiri suatu pernyataan, e.g. Piranti masukan yang digunakan adalah keyboard, mouse, dan scanner.
o Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara dari kalimat setara berikutnya, yang didahului kata‐kata tetapi, melainkan, dan kata hubung lainnya.
o Tanda koma juga digunakan untuk mengapit keterangan tambahan, e.g. Kondisi seperti di atas, yaitu suhu 25o C, komputer akan berjalan dengan baik.
• Tanda Titik Koma (;)
Tanda baca ini digunakan di antara unsur‐unsur pemerincian atau pembilangan yang sudah mengandung tanda koma.
• Tanda Titik Dua (:)
Tanda baca ini digunakan di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian tambahan informasi yang lebih detail,
e.g.
Spesifikasi minimal perangkat keras yang digunakan:
Prosesor Intel Dual Core 5050, memori 1GB PC2 5300,
HDD 73GB 10K Hot‐swap dan Ethernet Controller.
• Tanda Petik (“ “)
Kutipan langsung diawali dan diakhiri tanda ini, termasuk terjemahan harfiah suatu naskah atau bahan tertulis lainnya.
• Tanda Hubung (‐)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku‐suku kata yang terpenggal oleh pergantian baris dan menyambung unsur‐unsur kata ulang.
Tanda hubung juga digunakan untuk: (1) merangkai kata sedengan kata berikutnya yang diawali dengan huruf capital, (2) merangkai kata ke dengan bilangan, (3) merangkai bilangan dengan akhiran ‐an, (4) merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing, e.g.
se‐Indonesia
ujicoba ke‐2
tahun 90‐an
halaman itu di‐print
• Tanda Pisah (–) dan (—)
Tanda pisah (–, en dash) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “mulai … sampai dengan …”, e.g.
tanggal 5–10 April 2007
Tanda pisah (—, em dash) digunakan untuk menyatakan sisipan atau keterangan tambahan sebagai penegasan, e.g.
Findability— yang meliputi elemen desain seperti arsitektur informasi, nama kategori, dan link— merupakan salah satu aspek …
• Tanda Kurung (( ))
Tanda ini mengapit keterangan tambahan atau penjelasan.
• Elipsis (…)
Tanda ini menyatakan adanya penghapusan kata atau kalimat ketika ellipsis
2.4. Style Penomoran
2.4.1. Nama Bab dan sub-bab
Judul bab ditulis dengan menggunakan huruf latin dengan aturan sebagai berikut:
BAB I NAMA BAB
1.1. Sub Bab
1.2. Sub Bab
1.1.1 Sub bab bab
1.1.2 Sub bab bab
1.1.2.1 Sub bab bab bab
1.1.2.2 Sub bab bab bab
Jika dalam masing-masing sub masih dibutuhkan pemecahan dapat digunakan alphabetik a,b, c dan seterusnya.
2.4.2. Penomoran Halaman
Penomoran halaman laporan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:
• Bagian Awal menggunakan angka Romawi kecil; i, ii, iii, dst. pada posisi tengah‐bawah halaman.
• Bagian Inti dan Akhir menggunakan angka Latin; 1, 2, 3, ... dst pada sudut kanan‐atas halaman, kecuali halaman pertama bab, nomor halaman diletakkan pada tengah‐bawah halaman.
2.5. Penulisan Acuan /Referensi
Ada beberapa alasan mengapa perlunya menuliskan referensi secara benar:
• Pertama, untuk menghindari plagiat. Plagiat secara sederhana dapat dikatakan mengakui hasil karya, ide atau pikiran orang lain sebagai karya sendiri. Dengan menggunakan cara mengutip yang benar, seorang penulis dapat menghindari plagiat ini sekaligus memanfaatkan ide /pikiran orang lain didalam tulisannya.
• Kedua, untuk menverifikasi kutipan. Adapun maksudnya baik pembaca ataupun si empunya karya dapat mengetahui sumber kutipan dan dapat memverifikasi keabsahan yang menjadi kutipan dan ini berhubungan dengan erat dengan alasan ketiga.
• Ketiga, memungkinkan pembaca untuk memfollow-up dan membaca argumen penulis secara lebih seksama.
Adapun alasan-alasan diatas sangat berhubungan erat dengan etika dan kode etik yang lazim ditumbuhbudayakan dalam penulisan karya. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Informasi yang dikutip untuk menguatkan pernyataan dalam naskah harus dilengkapi dengan acuan. Sumber informasi dapat berupa: buku, atau bagian buku; makalah yang diterbitkan dalam jurnal, majalah, atau publikasi pertemuan ilmiah lainnya; dan laporan yang diterbitkan oleh suatu badan atau lembaga resmi.
Sumber‐sumber informasi tersebut dapat berupa bahan tercetak maupun dipublikasikan secara elektronik. Sumber acuan yang tidak dipublikasikan atau berasal dari komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar acuan.
2.5.1. Pengacuan Dalam‐Naskah / In-text Reference
Referensi dalam tulisan atau in-text reference menunjukkan bagian dalam tulisan dari idea atau kutipan dengan menyebutkan identitas dari sumber asalnya Pengacuan dalam naskah menyajikan informasi ringkas, nama penulis dan tanggal publikasi, untuk membantu pembaca menelusuri asal sumber informasi dalam daftar acuan pada bagian akhir naskah.
Bentuk pengacuan sumber informasi ini dapat berupa: parafrase, ringkasan, atau kutipan.
• Parafrase adalah bentuk acuan dengan mencantumkan tulisan orang lain menggunakan ungkapan sendiri—tidak menggunakan kata dan struktur kalimat asal.
• Ringkasan adalah bentuk acuan dengan mencantumkan tulisan orang lain yang telah diringkas dan ditulis menggunakan ungkapan sendiri, e.g. meringkas naskah, buku, atau bagianbuku dalam beberapa kalimat saja.
• Kutipan adalah bentuk acuan langsung—mengutip tulisan orang lain sebagaimana adanya. Kutipan langsung diapit dengan menggunakan tanda petik (“ “) dan dicantumkan nomor halaman sumber kutipan. Jika sumber acuan berupa dokumen elektronik, maka dicantumkan judul (heading) yang menunjukkan lokasi acuan tersebut.
Cara pengacuan dalam‐naskah dapat dilakukan dengan frase pengantar (signal phrase), kutipan dalam tanda kurung (parenthetical citation), atau keduanya.
Signal phrase Pengacuan dengan menggunakan frase pengantar terhadap kutipan pendek, parafrase, atau ringkasan; yaitu dengan mencantumkan nama penulis dalam frase pengantar atau menuliskannya dalam tanda kurung tepat setelah frase pengantar dan tanggal publikasi.
Contoh:
Steve Krug (2006) menyatakan bahwa, “One of the very few well documented facts about Web use is that people tend to spend very little time reading most Web pages. Instead, we scan (or skim) them, looking for words or phrases that catch our eye” (h. 22).
… hal tersebut sejalan dengan temuan (Krug, 2006) bahwa sebagian kecil pengguna Web yang membaca halaman‐halaman Web, melainkan scanning—membaca cepat dengan melihat kata‐kata atau frase yang mencolok.
Pengacuan di atas dirujukkan ke daftar acuan berikut:
Krug, S. (2006), Don’t make me think: A common sense approach to web usability, 2nd ed., New Riders, Berkeley.
Parenthetical citation Pengacuan dilakukan dengan meletakkan nama penulis dan tanggal publikasi dalam tanda kurung tepat setelah akhir acuan, e.g.
Sebagian kecil pengguna Web yang membaca halaman-halaman Web, melainkan scanning—membaca cepat dengan melihat kata‐kata atau frase yang mencolok(Krug, 2006).ulisan Definisi Style
Previewing sentence and Parenthetical citation Pengacuan kutipan yang panjang (terdiri atas 40 kata atau lebih), dilakukan dengan menggunakan frase pengantar yang memuat nama penulis dan tanggal publikasi di akhiri dengan tanda titik dua diikuti dengan kutipan. Frase pengantar ini akan membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran ringkas mengenai kutipan yang diacu. Kutipan ditulis menjorok sebanyak satu indentasi paragraf, ±1,25 cm.
Contoh:
Tanembaum (1997) mendefinisikan pengertian Local Area Network dan jenis‐jenisnya:
Local area network, seringkali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer‐komputer pribadi atau workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik‐pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer) dan saling
bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: (1) ukuran, (2) teknologi transmisi, dan (3) topologinya. (h.6)
Pengacuan di atas dirujukkan ke daftar acuan berikut:
Tanembaum, A. S. (1997), Jaringan Komputer (Jilid 1), Terj. Computer Networks (3rd ed.), G. Priatna (Pen.), P. W. Indarto (Ed.), Prenhallindo, Jakarta.
Lebih lanjut berikut ini contoh-contoh penulisan acuan dalam naskah :
1. Jika penulis menjadi bagian dari kalimat, maka penulisannya ditandai dengan penulisan nama penulis dan diikuti dengan tahun penerbitan dalam tanda kurung. Penulisan sumber kutipan ini dilakukan pada bagian terdekat dengan ide atau informasi yang dikutip
Contoh:
- Luthfi (2004) berargumentasi bahwa ...
- Sistem yang dikembangkan oleh Alman & Syakti (2005) mengungkapkan ...
- AI sangat efektif seperti yang dibuktikan oleh Hamzah (1983) ...
- Disisi lain, Iskandar dkk (1999) melaporkan …
- Baik Bhakti (2003) maupun Kurniawan (2006) membuktikan ...
Ada kalanya penulis yang sama melakukan penerbitan tulisan secara berulang-ulang untuk ide yang sama. Contoh
- Jogianto (1995, 1997, 2004) secara konsisten menyatakan bahwa …
- Sistem yang dikembangkan oleh Agustina dan Meileni (1999, 2003) menemukan fakta bahwa …
2. Jika penulis bukan merupakan bagian natural dari kalimat maka penulisan identitas sumber kutipan ditunjukkan dengan menuliskan author dan tahun didalam tanda kurung.
Contoh:
- Penelitian (Luthfie, 2004) menemukan kenyataan ……
- Telah terbukti bahwa AI sangat efektif (Febriansyah et al, 2000) dalam ...
Untuk referensi dari beberapa sumber dapat dituliskan pada daftar tunggal menggunakan tanda titik-koma (;) untuk memisahkan penulis- penulis yang berbeda:
- Pada titik ini beberapa penulis sepakat (Jogianto 1995, 2004; Fathoni & Febriansyah, 2003; Syamsuar 2003, 2005), tetapi …
2.5.2. Acuan Sumber Sekunder
Pengacuan suatu karya yang didiskusikan dalam sumber sekunder, sumber rujukan yang dinyatakan dalam daftar acuan adalah sumber sekunder. Perhatikan contoh berikut: pendapat yang dikemukakan oleh James Martin dan James J. Odell dikutip oleh Hariyanto.
Martin dan Odell (1999, dalam Hariyanto 2004) mengemukakan bahwa “Objek adalah sesuatu yang dapat dikonsepkan yang diperlukan untuk pemecahan masalah. Objek dapat berupa konsep, abstraksi, atau sesuatu dengan batas‐batas yang tegas.” (h. 26)
Rujukan yang dimuat dalam daftar acuan adalah sumber sekunder yang langsung dibaca penulis, bukan sumber asal.
Hariyanto, B. (2004), Rekayasa Sistem Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.
2.5.3. Beberapa Catatan
- Untuk dua penulis sebaiknya digunakan tanda ‘&’ (tanda dan) sebagai penghubung. Hal ini memberikan keuntungan pada saat menjumpai kasus sbb:
• Baik Brown & Smith (1986) dan Carson (1970) berargumen ...
Sehingga terlihat jelas bahwa kedua sumber tersebut berbeda.
- Jika ada dua penulis, kedua nama tersebut harus disebutkan. Sedangkan jika ada 3 penulis atau lebih, hanya satu penulis saja yang perlu dituliskan diikuti dengan dkk (singkatan dari dan kawan-kawan atau et al (biasanya italic). Et al sendiri singkatan dari ‘et alia’ yang berarti ‘others’ atau dkk.
- Jika referensi dapat menimbulkan kebingungan (ambiguous) karena ada penulis dan tahun penerbita yang sama, huruf kecil ("a", "b", dst.) ditempatkan segera setelah tahun, contoh “(Jones 1983a, 1983b)".
- Bila harus menuliskan halaman (utamanya pada kutipan langsung), nomor halaman dapat diletakkan langsung setelah tahun mengikuti ‘h’ (halaman)
• Algoritma berikut diadopsi dari Zuhri (2003, h. 30-35).
• Satu definisi yang mungkin dapat menggambarkan pengertian dari system (Wijaya 1980, h. 12) adalah..
2.5.4. Penulisan Daftar Acuan
Bagian ini memuat aturan penulisan daftar acuan disertai dengan contoh‐contoh dari berbagai sumber informasi. Nama‐nama penulis yang didaftarkan dalam daftar acuan berdasarkan nama keluarga atau nama terakhir, diikuti dengan singkatan nama kecil atau nama depannya. Berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan referensi, mulai dari buku, jurnal dan sebagainya.
• Buku, Informasi yang dibutuhkan meliputi:
nama penulis, editor, atau institusi
tahun publikasi
judul dan subjudul, jika ada
edisi, jika ada
penerbit
kota penerbit jika lebih dari satu dapat dipilih satu saja
Bentuk umum:
Penulis, A. A. (Tahun), Judul buku: Subjudul (edisi), Penerbit, Kota penerbit
Catatan. Judul buku atau artikel dalam daftar acuan, hanya kata pertama judul dan kata pertama setelah tanda titik dua atau dash yang dikapitalisasi. Contoh:
Penulis tunggal
Kristanto, A. (2003), Struktur data dengan C++, Ghaha Ilmu, Yogyakarta.
Acuan buku terjemahan harus mencantumkan judul asli dan penerjemah.
Brookshear, J. G. (2003), Computer science: Suatu pengantar (edisi 7), Terj. Computer science: An overview (7th ed.), I.Hardiansyah (Pen.), H. W. Hardiani (Ed.), Erlangga, Jakarta.
Dibagian akhir daftar pustaka harus dibuat pernyataan pengakuan terhadap hak atas kekayaan intelektual (hak cipta/copyright) terhadap penulis yang tulisannya digunakan di dalam skripsi/tugas akhir.
Jenis Acuan dalam naskah /in-text reference Daftar Pustaka
Buku
Author tunggal
Comfort (1997, h. 58) mengklaim bahwa … Comfort, A. (1997), A good age, Mitchell Beazley, London.
2 Author
Madden & Hogan (1997, h. 45) mendiskusikan topik Madden, R & Hogan, T. (1997), The definition of disability in Australia: Moving towards national consistency, Australian Institute of Health and Welfare, Canberra.
Lebih dari 2 author
(Leeder dkk 1996, h. 69)
Leeder, S.R., Dobson, A.J., Gibbers, RW, Patel, N.K., Mathews, P.S., Williams, D.W. & Mariot, D.L. (1996), The Australian film industry, Dominion Press, Adelaide.
Tanpa Penulis
Pada Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Ilmiah (2004, h. 10) dijelaskan bahwa pembimbing …. Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Ilmiah (2004), Universitas Bina Darma, Palembang.
Judul dijadikan identitas awal
Beberapa karya oleh penulis yang sama
Penelitian universitas (Brown 1982, 1988) mengindikasikan ... Brown, P. (1982), Corals in the Capricorn group, Central Queensland University, Rockhampton.
Brown, P. (1988), The effects of anchor on corals, Central Queensland University, Rockhampton.
Urutan didasarkan pada tahun penerbitan
Beberapa karya oleh penulis yang sama pada tahun yang sama Pada laporan terakhir (Napier 1993a, 1993b) …
Napier, A. (1993a), Fatal storm, Allen & Unwin, Sydney.
Napier, A. (1993b), Survival at sea, Allen & Unwin, Sydney.
Urutan didasarkan pada judul
Edisi buku
Renton (2004, h. 5) menyarankan bahwa … Renton, N. (2004), Compendium of good writing, 3rd ed, John Wiley & Sons, Milton.
Nomor edisi ditempatkan setelah judul, sedangkan edisi pertama tidak perlu dituliskan edisinya
Artikel atau chapter dalam buku Seperti yang didiskusikan oleh Blaxter (1976, h.101) …
Blaxter, M. (1976), ‘Social class and health inequalities’, dalam C Carter & J Peel (eds), Equalities and inequalities in health, Academic Press, London, h. 120-135.
E-book
(Pettinger 2002) Pettinger, R. (2002), Global organizations, Capstone Publishing, Oxford. Diakses 28 September 2004, dari NetLibrary database.
Thesis, Skripsi atau Tugas Akhir Luthfi (2005) Luthfi, A. (2005), ‘Pemanfaatan grid sistem dalam ontology education’, Tesis Magister, Universitas Gajah Mada
Konferensi
Proceeding
(Debono 2000) Debono, C. (2000), ‘The National Trust into the new millennium’, Proceedings of the ninth meeting of the International National Trust, Australian Council of National Trusts, Alice Springs, NT, h. 44-6. Diakses 20 January 2006, dari Informit Online database.
Laporan tahunan suatu organisasi (Universitas Bina Darma, 2001)
Universitas Bina Darma 2001, Laporan tahunan 2000-2001, Palembang
Jurnal
Artikel
Lutfhfi (2002) Luthfi, A (2002), ‘Active server pages sebagai alternative pembuatan website yang lebih dinamis’, Jurnal Matrik, vol. 12, no. 4, h. 8-9
Artikel di Koran atau Majalah (Prasetya, 2006)
Prasetya, LA 2006, ‘Elpiji tiga kilogram beredar 2007’, Kompas, 12 Desember, p. B.
World Wide Web
Full artikel dari Internet Sehubungan dengan adopsi teknologi, Cho & Cheung (2003) menggarisbawahi peran …… Cho, V. & Cheung, I. (2003), A Study of On-line Legal Service Adoption in Hong Kong. Diakses 5 January 2005, dari http://www.sba.muohio.edu/abas/2003/vancouver/
Dokumen WWW – Tanpa Penulis
(Leafy seadragons and weedy
seadragons 2001)
Leafy seadragons and weedy seadragons (2001), Diakses 13 November 2002, dari http://www.windspeed.net.au/~jenny/seadragons/
Dokumen pada WWW – tanpa tanggal
(Royal Institute of British Architects
t.t.)
t.t merupakan singkatan dari tanpa tanggal Royal Institute of British Architects t.t., Shaping the future: careers in architecture. Retrieved May 31, 2005, dari http://www.careersinarchitecture.net/
Image dari web
The image of the bleached coral
(Coral bleaching and mass
bleaching events 2002) Coral bleaching and mass bleaching events [Image] 2002. Diakses 2 September 2005, dari http://www.gbrmpa.gov.au/corp_site/info_services/science/bleaching
Sumber-sumber lain
Patent
U.S. Patent No. 4554399 (1985) Cookson, AH 1985, Particle trap for compressed gas insulated transmission systems, U.S. Patent 4554399.
Personal komunikasi, e-mail dan milis
Sebagai perbandingan, migrasi dari from NCP ke IPv4 membutuhkan waktu 4-5 tahun dari tahun 1978 sampai dengan1982 dimana Internet pada waktu itu tidak sebesar Internet pada saat ini (Peter Dell 2005, pers.comm. 24 Juli 2004). Tidak dimasukkan dalam daftar pustaka karena tidak dapat dilacak oleh pembaca
Program Televisi dan radio
(Gambaran Internet di Indonesia, 2005) Gambaran Internet di Indonesia 2005, program televisi e-Life Style, Metro TV, Jakarta, 8 Agustus.
2.6. Penomoran Tabel, Gambar dan Kode Program
2.6.1. Tabel
Identitas tabel ditulis pada bagian atas tabel rata kiri dan terdiri dari nomor tabel dan judul tabel tersebut. Penulisan nomor tabel merupakan kombinasi antara nomor Bab dan urutan no tabel pada bab tersebut dimana menggunakan style bold dan diikuti dengan nama tabel dalam style normal.
Contoh :
Tabel 3.3. Desain tabel pelanggan
Nama Type Width Keterangan
no_ktp
nm_pelanggan
alamat
kota
telp Varchar
varchar
varchar
varchar
varchar 15
35
50
25
12 Nomor Kartu Tanda Penduduk
Nama Pelanggan
Alamat
Kota Telpon
2.6.2. Gambar
Seperti halnya tabel, identitas gambar terdiri dari no gambar dan judul gambar. No gambar merupakan kombinasi nomor bab dan nomor gambar pada bab tersebut. Judul menjelaskan secara ringkas makna gambar ditulis. Keterangan gambar tersebut diletakkan di bawah gambar dengan posisi center terhadap halaman. Untuk memberikan batasan gambar, gambar tersebut dapat diletakkan dalam suatu bingkai/frame.
Contoh:
Gambar 4.1. Tampilan Home
2.6.3. Kode Program
Kode program atau potongan kode program harus merupakan bagian utuh pembahasan dalam naskah. Kode program atau potongan kode program ditulis dengan menggunakan font monospace, seperti Lucida Console atau Courier new, dan diberi nomor baris. Keterangan kode program tersebut diletakkan di atas kode program.
Potongan kode program harus disajikan dengan paripurna—satu kesatuan logis program, tidak dipotong ditengah‐tengah sintaks—sedemikian sehingga bermakna. Penulisan dan pemotongan baris‐baris kode program harus menggunakan indentasi yang tepat sesuai hirarki sintaks bahasa pemrograman yang digunakan. Setiap kode program atau potongan kode program diberi nomor—kombinasi nomor Bab dan urutan kemunculan pada bab tersebut—dan diikuti dengan judul yang menjelaskan secara ringkas makna kode program atau potongan kode program tersebut.
Contoh:
Kode program 3.3. Koneksi PHP dengan MySQL
1
3. LAYOUT
3.1. Halaman Kulit Muka
3.2. Halaman Sampul Dalam
3.3. Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
NAMA
NIM
Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer pada Program Studi Sistem Informasi
Palembang, Agustus 2008
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bina Darma
Pembimbing Utama, Dekan,
Nama Pembimbing Nama Dekan
Pembimbing Pendamping,
Nama Pembimbing
ii
3.4. Halaman Persetujuan
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Berjudul ” JUDUL SKRIPSI” Oleh ”NAMA” telah dipertahankan didepan
komisi penguji pada hari HARI tanggal TANGGAL BULAN TAHUN.
Komisi Penguji
1. Nama Ketua Ketua (…………………….)
2. Nama Sekretaris Seketaris (…………………….)
3. Nama Anggota Anggota (…………………….)
4. Nama Anggota Anggota (.................................)
Mengetahui,
Program Studi ....................
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bina Darma
Ketua,
Ketua Program Studi
iii
3.5. Halaman Pernyataan
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalam tugas akhir ini, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya adalah hasil investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat memperoleh sebutan profesional lain atau sebutan yang sama ditempat lain.
Palembang, TANGGAL BULAN TAHUN
Penulis
NAMA
NIM
iv
4. INFORMASI LAIN
4.1. Pelaksanaan Sidang Skripsi/Tugas Akhir
Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses bimbingan skripsi/TA dapat segera mengajukan permohonan Ujian Komprehensif. Adapun syarat yang harus dilengkapi adalah :
- Terdaftar sebagai mahasiswa UBD dan mengisi KRS pada semester berjalan,
- Telah menyelesaikan seluruh beban matakuliah teori dan praktek (S1 >= 138 SKS, D3 >= 106 SKS).
- Tidak memiliki nilai E, nilai D tidak lebih dari 2 mata kuliah,
- Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,0, dan
- Persetujuan Pembimbing: dibuktikan dengan menyerahkan berkas laporan Skripsi/TA yang telah disetujui dan Form Bimbingan.
- Ujian komprehensif/TA dilaksanakan setiap saat sepanjang semester apabila terdapat minimal 6 orang peserta ujian, tidak bergantung pada periodisasi wisuda.
3.3.2. Tim Penguji
Tim Penguji ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan melalui keputusan Dekan, yang terdiri atas:
• Ketua – Pembimbing Utama
• Sekretaris – Pembimbing Pedamping
• Anggota Penguji I
• Anggota Penguji II
Ujian Komprehensif/TA dilaksanakan dalam urutan: presentasi dan demo program/alat (jika ada), dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para penguji.
3.3.3. Penilaian Ujian Komprehensif/TA
Komponen dan bobot penilaian Ujian Komprehensif/TA terdiri atas:
• Naskah, pada masing‐masing aspek berikut dengan nilai 1 sampai dengan 10:
a. Materi; mencakup keterkinian, keaslian, dan inovasi.
b. Sistematika Penulisan; mencakup justifikasi antara Latarbelakang, Pembahasan, dan Hasil/Kesimpulan yang meyakinkan, alur tulisan lancar, berkesinambungan antar Bab dan antarparagrap, pemilihan kata dan penggunaan tatabahasa yang baik dan benar.
c. Metodologi; mencakup landasan teoritik dan ketepatan pemilihan metode, kedalaman pembahasan, ketepatan simpulan dan saran yang diajukan.
d. Proses; mencakup kemandirian dan keaktifan.
• Presentasi, pada masing‐masing aspek berikut dengan nilai 1 sampai dengan 10:
a. Materi; mencakup bahan presentasi yang mudah dibaca/diikuti dengan ukuran font yang proporsional, dan konsisten dengan isi naskah TA.
b. Penyajian; mencakup penampilan dan sikap yang meyakinkan, alur presentasi lancar dan tidak terputus putus, dan intonasi suara terdengar dengan jelas.
c. Penguasaan Materi; mencakup pertanyaan Tim Penguji dijawab dengan benar, lancar, dan tanpa keraguan.
Komponen nilai Naskah memiliki bobot 50% dan Presentasi 50%. Rerata nilai‐nilai yang diberikan Tim Penguji dikonversi menjadi nilai huruf dengan acuan sebagai berikut:
Rentang Penilaian
>= 85 A
>= 70 s/d 84,99 B
>= 55 s/d 69,99 C
< 55 D
Tidak hadir E
Rerta i Nilai TA
Hasil Ujian TA dinyatakan dalam 4 alternatif:
• Lulus dengan pujian (tanpa perbaikan).
• Lulus dengan perbaikan minor. Revisi perbaikan dilakukan selambat‐lambatnya satu minggu setelah ujian, perbaikan disahkan oleh Pembimbing.
• Lulus dengan perbaikan mayor. Revisi perbaikan dilakukan selambat‐ lambatnya satu bulan, perbaikan disetujui para Penguji dan disahkan Pembimbing.
• Gagal. Mahasiswa yang dinyatakan gagal diwajibkan mengulang Ujian atau Skripsi/TA.
3.3.4. Pasca Ujian
Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus harus menyerahkan laporan tugas akhir tercetak (hardcopy) dan elektronik(softcopy).
Diserahkan ke Berkas
Perpustakaan 1 eks Hardcopy + softcopy
Fakultas / PPM Softcopy dalam keping CD
Program Studi softcopy dalam keping CD
Pembimbing sesuai perjanjian
Setelah menyerahkan berkas‐berkas tersebut di atas, mahasiswa akan mendapatkan tanda bukti penyerahan berkas.
Laporan Hardcopy
Naskah Laporan TA yang telah diperbarui dan disahkan dijilid hard cover dengan kertas sampul buffalo berwarna dengan rincian sebagai berikut:
Program Study Warna Sampul (Kode kertas)
Sistem Informasi Ungu (XXXX)
Teknik Informatika Coklat (XXXX)
Manajemen Informatika (D3) Merah Muda (XXXX)
Teknik Komputer Biru Muda (XXXXX)
Komputerisasi Akuntansi (D3) Kuning (XXXXX)
Laporan Softcopy
Laporan softcopy dikumpulkan dalam bentuk keping Compact Disk (CD) berlabel ukuran 5,25” yang dikemas dalam kotak CD berwarna bening. Struktur folder dalam CD sebagai berikut:
• Naskah, folder ini berisi file‐file:
a. Abstrak dalam format doc atau odt dan pdf,
b. Abstrak yang diperluas (extended abstract)—ringkasan penelitian dalam 3 – 5 halaman—dalam format doc atau odt dan pdf,
c. File presentasi dalam format ppt atau odp, dan
d. Naskah TA dalam satu file tunggal berstruktur sama dengan hardcopy naskah TA dalam format pdf dan doc atau odt.
• Kode Program, folder berisi kode program yang dikembangkan. Panduan instalasi dan manual program harus dijelaskan dalam file terpisah.
• Master, folder ini berisi program master yang digunakan dalam penelitian. Program‐program yang disertakan harus program yang memiliki lisensi bebas/terbuka, seperti GPL(General Public License) atau program dalam kategori freeware/shareware.
Lainnya, jika ada file tambahan lain.
Langganan:
Postingan (Atom)