Sabtu, 30 Maret 2013
Bekerja sebagai Pengabdian
Mengapa orang Jepang dan Korea suka Kerja Keras?
Jam resmi masuk kantor di Jepang dan Korea baik pegawai negeri atau swasta dimulai pukul 09.00 pagi dan selesai pukul 17.00 sore. Namun anggapan di Jepang dan Korea selama ini, jika ada seorang pegawai yang datang pukul 09.00 pagi dan pukul 18.00 sudah sampai rumah, maka bisa disebut hal itu seperti tidak niat kerja. Umumnya mereka baru beranjak dari kantor pada jam 20.00. Itu pun tidak langsung ke rumah. Biasanya – khususnya kaum pria – bersosialisasi dulu dengan rekan-rekannya entah di restoran, karaoke atau tempat lainnya. Sampai disini sisi positif yang dapat kita tiru adalah etos kerjanya yang total.
Di Jepang dan Korea, orang yang pulang kerja lebih cepat selalu diberi berbagai stigma negatif, dianggap sebagai pekerja yang tidak penting, malas dan tidak produktif. Bagi mereka pulang cepat adalah sesuatu yang “memalukan” dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “kurang pengabdian” pada perusahaan. Mereka sudah terbiasa kerja extra dengan tanpa adanya uang lembur. Mereka terbiasa menghabiskan waktu di tempat kerja dengan mengorbankan waktu bagi keluarganya. Sekali lagi kita bisa belajar bahwa etos kerja yang baik akan memberikan kinerja yang baik pula.
Bagi orang Jepang dan Korea Bekerja adalah “Kenikmatan”
Namun, walau mereka pulang malam, mereka tetap disiplin. Bahkan disiplin sangat tinggi karena meski pulang larut malam, keesokan harinya mereka datang tepat waktu ke kantor. Karena itu jika kita berkunjung ke Jepang atau Korea, mobilitas kereta api (MRT) sudah ramai di stasiun sejak pukul 06.00 pagi. Sekitar pukul 07.00 pagi sudah banyak orang-orang yang dapat kita jumpai, baik pria maupun wanita berseragam kantor berjalan cepat menuju kantor. Pengalaman saya ketika ke Korea tahun 2005 kami berpesta sampai jam 02.00 dini hari, pagi harinya sekitar jam 08.00 mereka sudah tiba di kantor dan siap bekerja. Mereka bekerja ternyata tidak sekedar untuk memperoleh gaji, tapi dalam pekerjaan itu-lah terdapat kenikmatan hidup. Dan bagi mereka kerja itu seperti bermain dengan kawan akrab. Bagaimana dengan kita?
Perusahaan sebagai bagian dari keluarga
Mereka tidak menganggap tempat kerja hanya sekadar tempat mencari makan, tetapi juga menganggapnya sebagai bagian dari keluarga dan kehidupannya. Kesetiaan mereka pada perusahaan melebihi kesetiaannya pada keluarga sendiri. Mereka selalu berusaha memberikan kinerja terbaik pada perusahaan, pabrik, atau tempat mereka bekerja. Budaya kerja seperti itu tidak lahir dan terwujud dengan begitu saja. Budaya itu dipupuk dan dilatih selama berabad-abad, sehingga akhirnya mengakar dalam pemikiran dan jiwa mereka. Seandainya kita sebagai karyawan dapat memiliki etos kerja yang tinggi maka sudah pasti perusahaan-perusahaan di Indonesia akan jauh lebih berkembang. Semoga.......
Semangat Mengabdi pada Perusahaan
Hal unik lainnya dari sistem kerja di sana adalah totalitas pengabdian mereka pada perusahaan tempat mereka bekerja. Bagi mereka kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien hingga cepat diselesaikan adalah lebih penting daripada menuntut tambahan uang lelah. Mereka sanggup berkorban dengan bekerja lembur tanpa mengharap bayaran. Mereka bahkan rela bekerja tanpa digaji karena menganggap bahwa pekerjaan adalah sebuah kewajiban. Mereka merasa lebih dihargai jika diberikan tugas pekerjaan yang berat dan menantang. Bagi mereka, jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapat keuntungan besar, secara otomatis mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Dalam pikiran dan jiwa mereka, hanya ada keinginan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan mencurahkan seluruh komitmen pada pekerjaan. Berhasil dalam kerja serasa membuat diri mereka punya arti turut menyumbangkan kebaikan untuk negara.
Jika kita simpulkan Mengapa Kualitas Pekerja di sana lebih unggul?????
Mengapa Kualitas Pekerja di Jepang dan Korea Mengagumkan?
1. Mereka memiliki disiplin kerja yang tinggi.
2. Mereka memiliki loyalitas kerja dan totalitas yang tidak diragukan lagi.
3. Perusahaan di sana menetapkan jenjang karir yang jelas.
4. Komitmen mereka adalah kualitas produk yang terus dijaga mutunya.
Bagaimana jika kita bandingkan dengan etos kerja orang kita. Kecenderungan orang kita (walaupun tidak semua) kerja yang santai tapi dapat hasil (gaji) banyak. Kalau bisa ditunda besok, kenapa harus dikerjakan sekarang. Dan masih banyak lagi etos kerja bangsa kita yang masih rendah. Semoga kita cepat SADAR dan mau berubah. Baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak pekerjanya.
Semoga bermanfaat.
Yance Chan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar