Sabtu, 30 Maret 2013

Every one is SALES

Saat ini – di dunia yang bergerak sangat cepat setiap orang sebenarnya sedang menjual sesuatu pada orang lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya transaksi yang bernilai trilyunan rupiah setiap harinya. Ketika berada di lampu merah kita ditawarin koran, ketika berada di dalam pesawat terbang kita ditawarkan makan, minuman ataupun barang-barang yang menarik, bahkan saat ini banyak yang menawarkan kita untuk berinvestasi untuk lahan penguburan. Ya sesungguhnya tanpa kita sadari selain kita ditawari oleh orang lain kita juga menawari orang lain. Pada umumnya orang menjual sesuatu berupa ide, rancangan, hasil laporan keuangan, jasa tenaga, konsep ataupun peluang bisnis. Itulah faktanya bahwa kita juga menjual sesuatu kepada orang lain. We’re sales person. Bagaimana kita harus berprilaku sehingga pelanggan atau prospek selalu merasa nyaman melakukan bisnis dengan kita? Ataupun bagaimana agar hasil kerja atau ide kita dapat diterima oleh orang lain. Sebenarnya sederhana langkah awalnya, kita perlu memutar sudut pandang kita dalam berhubungan dengan orang lain. Sudut pandang bagaimana menghasikan produk yang sesuai harapan pelanggan kita. Sudut pandang bagaimana menghasilkan laporan keuangan sesuai harapan atasan kita. Intinya pahamilah sudut pandang orang lain, jangan terlalu memaksakan sudut pandang kita sendiri. Hal ini akan konyol dan terlihat egois. Bagaimana membuat setiap pelanggan menyukai dan senang bertemu dengan kita sehingga dapat melakukan penjualan berikutnya? Bagaimana setiap orang yang bekerja (bekerjasama dengan kita puas dan menginginkan hubungan ini terus berkelanjutan? Hal ini juga sederhana, jadilah diri sendiri dengan memiliki sikap yang positif. Sikap yang positif akan diterima oleh orang pada umumnya. Menjadi diri sendiri artinya kita menghargai diri kita seutuhnya, menerima kekurangan dan kelebihan kita. Jika kita bisa menghargai diri kita maka dengan mudahnya kita dapat menghargai orang lain. Ketika kita mampu menghargai orang lain dan memposisikan orang lain penting dalam hidup kita maka kelangsungan hubungan akan terus berlangsung. Proses penjualan selanjutnya lebih mudah, transaksi apapun juga menjadi lebih mudah. Ada baiknya juga jika kita memahami tipe kepribadian pelanggan/prospek ataupun mitra kerja kita. Bagaimana cara mengenal masing-masing tipe kepribadian yang unik. Sebenarnya hanya ada dua bagian besar dari kepribadian yaitu introved dan extroved. Namun dari dua bagian ini bisa dikategorikan lagi menjadi tipe sangunis, koleris, melankolis dan plegmatis. Dalam perkembangan dunia sales dikenal juga tipe pengerak, tipe peresah, tipe seniman, tipe politikus, tipe insinyur, tipe penggiat dan tipe kombinasi seperti yang tuturkan oleh James Gwee dalam audio booknya. Dengan kita memahami mereka maka dengan mudahnya kita dapat berhubungan dengan mereka. Jika kita sudah dapat dipercaya maka proses transaksi (penjualan) akan mudah terjadi. Jika kita memberikan kepuasan maka yang ada kita akan lebih dipercaya dan tidak menutup kemungkinan mereka juga mau merekomendasikan produk dan jasa kita. Tidak hanya hal itu yang perlu kita siapkan untuk menjadi sales person yang HEBAT. Kita perlu memiliki keahian untuk mendengarkan orang lain dengan tulus. Bagaimana mungkin kita dapat mendengarkan orang lain kalau kita asyik selalu berbicara dan yang kita bicarakan pada umumnya adalah yang menyangkut keuntungan bagi diri kita sendiri. Kunci sukses merebut hati pelanggan adalah mendengarkan keinginan mereka (mencari hot buttonnya), jika kita telah mengetahui apa yang mereka butuhkan maka dengan mudah kita menjadi solusi bagi mereka. Sales person yang hebat adalah seorang yang mampu memberikan solusi bagi pelanggan (prospect) mereka. Untuk bisa mendengar dengan baik maka kita juga perlu memiliki keahian dalam bertanya. Bertanyalah seperlunya, dan buatlah pertanyaan yang berkualitas. Dengan membuat pertanyaan yang berkualitas maka kita akan mendapatkan informasi yang kita perlukan sebagai senjata kita untuk merebut hati pelanggan (prospect). Kunci keberhasilan seorang sales adalah jam terbang. Dengan praktik maka keahlian akan muncul dengan sendirinya. Strategi dan pendekatan yang tepat mempraktikkan teknik-teknik sales yang telah dipelajari akan membawa kita pada hasil yang kita inginkan. Ketika kita telah menyadari bahwa setiap orang adalah sales, maka seharusnya mulai saat ini kita perlu mempraktikan bagaimana merebut hati pelanggan (prospect), mitra kerja, atasan ataupun siapapun. Jadi dapat disimpulkan dengan sederhana sebenarnya sales adalah keahlian berkomunikasi. Dengan kata lain mampu mempengaruhi orang lain dengan cra positif. Oleh sebab itu mulailah untuk melihat dari sudut pandang yang luas, belajar untuk memahami orang lain dan hargailah diri kita dengan menjadi pribadi yang menyenangkan dan berintegritas. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Yance Chan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar